Dering ponsel yang terdengar tiada henti menarik kesadaran Inez ke realita. Sinar matahari yang terang benderang menerobos tirai tipis jendela kamarnya yang tertutup. Tangan Inez meraba-raba nakas berusaha mendapatkan benda pipih berisik itu untuk menjawab panggilan telepon yang mungkin dari suaminya."Halo—" Hanya satu kata yang mampu Inez ucapkan. Tubuhnya serasa luluh lantak, kepalanya pening sedikit nyeri di bagian pelipisnya. Suara Mario menyapanya dengan ceria, "Halo, Istriku Tersayang. Gimana, di Jakarta nggak kenapa-kenapa 'kan? Apa kamu baru bangun, Nez?""Ohh ... nggakpapa kok. Iya, Mas, aku baru aja bangun. Sepertinya kecapekan aja, aku agak lemas dan pusing. Ini mau mandi sebentar lagi terus sarapan. Mas gimana kabarnya di Turki?" balas Inez berusaha untuk bersikap biasa sekalipun dia masih merasa bingung kenapa badannya begitu lelah, pegal semua. Ditambah organ intimnya nyeri seperti habis dipakai semalaman."Aku sih baik-baik saja di sini. Kamu jaga kesehatan ya, minum
Terakhir Diperbarui : 2022-12-18 Baca selengkapnya