Home / Romansa / Istri Kedua Tak Berarti Pelakor / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Kedua Tak Berarti Pelakor: Chapter 31 - Chapter 40

112 Chapters

Bertemu Hayati

Hayati menikmati sarapan sekaligus makan siang lebih awal. Dengan rambut yang masih digulung dengan handuk kecil karena masih basah setelah membersihkan diri. Tidak menggunakan hair dryer karena perutnya yang sudah minta diisi.Rangga yang duduk dihadapan Hayati menatap lekat perempuan yang sudah menjadi wanita seutuhnya. Menyadari berada dalam tatapan Rangga, Hayati pun menoleh.“Pak Rangga, jangan tatap aku begitu dong.”Rangga berdecak, bukan karena dilarang menatap Hayati tapi panggilan Hayati kepadanya belum berubah. “Sampai kapan kamu mau panggil aku Bapak?”“Ya seterusnya, kecuali Pak Rangga sudah tua dan punya cucu. Aku panggil Kakek Rangga,” ejek Hayati lalu terkekeh. Rangga menghela nafasnya mendengar ejekan dari Hayati.“Aku ada pekerjaan yang urgent. Kamu mau ikut atau tetap di sini? Atau pulang ke apartemen?” tanya Rangga. Hayati menatap Rangga memastikan apa yang barusan didengar olehnya adalah benar.“Pak Rangga ajak aku ke kantor?” Rangga hanya mengangguk lalu meraih g
last updateLast Updated : 2022-09-17
Read more

Makan Malam

Setelah urusan yang benar-benar tidak bisa diwakilkan oleh Gema, Rangga memutuskan kembali ke Hotel karena Hayati masih menunggu di sana. Dalam perjalanan dia memikirkan niat Isna yang ingin bertemu Hayati, meskipun Rangga menanyakan apa motifnya harus menemui Hayati. Isna juga bertekad akan mencari Hayati dan menemukannya. Wanita itu diminta bertanggung jawab untuk kelangsungan rumah tangannya bersama Rama. Jika Hayati mendengar usul Isna mungkin dia akan tertawa karena mengetahui jika Isna sudah bermain api dalam rumah tangganya. Rangga sudah memasuki area hotel tempatnya menginap, bahkan sudah memarkirkan mobil pada parkiran basement. Rangga memiliki access card sendiri untuk membuka pintu kamarnya. Tidak menemukan Hayati di living room juga pantry, Rangga akhirnya menuju kamar. Hayati terlihat berbaring telungkup di atas ranjang. Bukan posisinya yang menjadi masalah tapi pakaian yang dikenakan Hayati membuat resah yang melihatnya. Mengenakan gaun tidur yang mana memperlihatkan k
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Menemukan Hayati

Rangga menarik kursi untuk Hayati duduk saat ada seseorang memanggil namanya. Bahkan Hayati iku menoleh karena penasaran dengan orang yang memanggil suaminya.“Kalian di sini juga,” ujar Renata.“Hm.” Rangga lalu berjalan memutar meja dan duduk bersebrangan dengan Hayati. Renata masih berdiri dengan gaya elegannya.“Ahh, kemarin sore aku bertemu juga denganmu di sini,” ujar Renata menatap Hayati. “Apa kalian memang sering bertemu dan janjian di hotel ini?” tanya Renata. Entah mengapa Hayati merasa pertanyaan Renata lebih kepada merendahkan dirinya juga Rangga. Seakan mereka memang sering bertemu di hotel itu.“Tidak,” jawab Rangga. “Hanya kebetulan dua hari ini kami ada aktifitas di sini,” sahut Rangga lagi lalu membuka buku menu. “Apa kamu mau terus berdiri disitu?” tanya Rangga tanpa menatap Renata.Hayati hanya mengulum senyum membayangkan mereka berdua makan dengan diawasi oleh Renata. “Aku sebenarnya ingin bergabung tapi ... ada janji. Have fun untuk kalian,” seru Renata lalu be
last updateLast Updated : 2022-09-20
Read more

Kedatangan Isna

Rama membuka kembali kedua matanya mendengar ucapan Isna yang ingin menemukan Hayati. “Untuk apa kamu menemui Hayati?”“Untuk memastikan jika kalian memang benar sudah tidak ada hubungan lagi,” sahut Isna tanpa rasa bersalah. Rama menoleh ke samping menatap wajah istrinya yang menatap langit-langit kamar.“Hubungan aku dengan Hayati berakhir ketika aku mengucap talak untuknya. Kenapa kamu masih mengatakan urusan kita dengan Hayati?”Isna beranjak duduk menghadap Rama yang masih berbaring menatap ke arahnya. “Karena kita begini karena Hayati. Karena kamu menabrak ayahnya, lalu menikahinya dan menceraikannya. Kamu merasa bersalah dan aku yakin dalam hati kamu saat ini menyukai Hayati, makanya kamu bersikap dingin padaku,” tutur Isna.“Masalah kita disebabkan urusan antara kita, bukan Hayati.”“Kamu jujur deh, yakin di sini nggak ada sedikitpun rasa untuk Hayati?” tanya Isna sambil menunjuk dada Rama. “Yakin kamu nggak ada rindu pada Hayati?” tanya Isna lagi.Rama menghela nafasnya, “Sud
last updateLast Updated : 2022-09-21
Read more

Pak Rangga ....

Hayati bergegas kembali ke dapur, masih terdengar suara bel pintu. “Loh, nggak dibuka pintunya?” tanya Bu Ida sambil menatap aneh pada Hayati yang terlihat resah.“Bu Ida, itu Nona Isna.”Bu Ida mengernyitkan dahinya, “Nggak disuruh masuk dulu?”Hayati berdecak, “Nona Isna itu adiknya Pak Rangga.”“Lalu?”Hayati menghentakkan kakinya, “Dia belum tahu kalau aku sudah menikah dengan Pak Rangga. Apalagi sebelumnya aku pernah jadi bagian dari ... Pokoknya dia nggak boleh lihat aku di sini.”“Terus gimana, Ibu nggak ngerti.”“Aku sembunyi, pastikan dia tidak masuk ke dalam kamar aku ya.” Hayati bergegas masuk kamar dan sembunyi. Bu Ida memastikan Hayati sudah tidak terlihat lalu membuka pintu.“Lama amat sih,” keluh Isna sambil melewati Bu Ida menuju sofa dan duduk di sana. “Kak Rangga belum pulang?” tanya Isna.“Belum, mungkin tidak lama lagi. Tadi pagi bilangnya mau makan siang di rumah.”Isna tidak menjawab memilih menghubungi Rangga. “Nona mau minum apa?”“Apa aja.” Isna berdecak sambi
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Ke Rumah Sakit

Rangga berbaring miring menatap Hayati yang sudah terlelap di bawah selimut yang sama. Mengusap peluh di kening wanita yang baru saja kembali memberikan kenikmatan dunia. Rangga merasakan situasi saat ini benar-benar berbeda dengan keadaan saat dia menikah dengan Renata. Meski diawali dengan rasa cinta yang mendalam tapi hubungan mereka malah berakhir.Tidak menyangka jika wanita yang awalnya sangat dia benci kini malah bisa menyenangkannya. Rangga harus jujur dengan diri sendiri jika niat awal menikahi Hayati karena kebutuhan biologisnya dan melihat Aska yang dekat dengan Hayati. Tapi baru beberapa hari menikahi wanita ini, Rangga merasakan perasaan yang tidak biasa. Bahkan Hayati benar-benar menunjukan sikap baik hatinya, tidak pernah mengeluh dengan statusnya yang belum diketahui keluarga Rangga bahkan selalu mengingatkan masalah Aska.Tiba-tiba Rangga mengingat jika beberapa kali penyatuan dengan Hayati tidak menggunakan pengaman. Beranjak duduk lalu menyingkap selimut yang menutu
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Kabar Aku

“Hayati, aku harus ke rumah sakit,” ujar Rangga. Hayati refleks langsung beranjak bangun mendengar Rangga mengatakan ingin ke rumah sakit.“Siapa yang sakit?” tanya Hayati sambil melangkahi bathup. Rangga menelan salivanya melihat penampakan Hayati lalu berdecak dan mengusap wajahnya. Meraih handuk yang sudah tersedia dan memakaikan pada tubuh Hayati.“Ya ampun, aku sampai tidak sadar kalau ....”“Hayati kamu baru saja membangunkan sesuatu yang tadi sedang tertidur. Aku harus ke Rumah sakit, Bunda sedang di UGD sepertinya kena serangan jantung,” tutur Rangga sambil menangkup wajah Hayati dan menempelkan keningnya pada kening Hayati.“Aku sangat ingin ada kamu menemaniku di sana, tapi situasi hanya akan semakin tidak kondusif.”“Pak Rangga baiknya cepat ke sana, aku tunggu di sini. Kabari aku terus ya, aku doakan Bunda segera stabil lagi,” tutur Hayati. Rangga menganggukkan kepalanya lalu mencium kening Hayati sebelum beranjak pergi.***“Gimana kejadiannya?” tanya Rangga ketika tiba d
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Akan Menikah Lagi

“Pak Rangga ... ahhh.”“Hm,” gumam Rangga masih terus melanjutkan aksinya. Beberapa hari tidak bertemu Hayati serasa ada yang kurang dalam hidupnya dan malam ini Rangga akan melampiaskannya. Hayati harus bersiap jika besok dia akan kelelahan atau mungkin sulit berjalan.Entah berapa lama keduanya berada dalam peraduan madu kasih. Hayati dengan jiwa mudanya selalu terlena dan terbuai dengan sentuhan Rangga. Bahkan desahan manja yang keluar dari bibirnya ketika Rangga bergerak di atas tubuhnya seakan menjadi pemicu untuk terus membuat keduanya melayang.Hayati sudah terbuai dalam mimpi setelah merasakan manisnya pernikahan yang diberikan oleh Rangga. Rangga memperbaiki letak selimut dan memastikan pendingin udara tidak membuat Hayati terlalu kedinginan karena tubuh yang berada di bawah selimut itu masih polos tanpa sehelai benang pun.Rangga memilih membersihkan diri sebelum ikut terlelap. Berada di bawah guyuran air hangat membuat tubuhnya lebih rileks dan otot-otot yang menegang mulai
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

Perceraian

“Apa Rangga akan menikah lagi Bun?” tanya Renata.“Maksudnya?” tanya Malika.“Aku beberapa kali bertemu Rangga dengan seorang wanita, sepertinya mereka cukup akrab. Kekasih atau calon istri mungkin?”Malika dan Isna saling tatap. Karena selama ini Rangga tidak menceritakan atau membahas apapun urusan pribadinya. Hanya berperan menggantikan sang Ayah melindungi Ibu dan Adiknya.“Bunda, tidak tahu. Tapi kalau benar Rangga sudah siap menempuh hidup baru dan sudah ada calonnya, Bunda sangat bahagia. Kebahagiaan anak-anak Bunda, itu yang terpenting.”“Tapi aku tidak menduga jika Rangga lebih memilih wanita sederhana bahkan terlihat rumahan sekali. Sedangkan kita semua tahu latar belakang keluarga kalian dan pekerjaan Rangga, sayang sekali wanita itu terlihat tidak sepadan,” ungkap Renata sekaligus menyindir.“Untuk Bunda tidak masalah, yang penting Rangga senang dan bahagia.”“Apartemen Rangga itu di mana ya? Sepertinya aku harus jemput Aska ke sana,” ujar Renata.Isna yang memang sudah me
last updateLast Updated : 2022-09-29
Read more

Pergilah

“Rama,” teriak Isna sambil berlari mengejar Rama.Rama tidak peduli, dia terus berjalan keluar dari restoran menuju mobilnya. Selama ini dia sudah sabar, sabar menunggu tapi terasa seperti orang bodoh. Cintanya begitu besar pada Isna tapi hanya dibalas dengan ketidaksetiaan.“Rama, aku bisa jelaskan,” ujar Isna sambil memegang tangan Rama bermaksud menghentikan pria yang saat ini masih berstatus suaminya. Rama menghempaskan tangan Isna dan terus melangkah. Saat hendak membuka pintu mobil, Isna segera berdiri menghalanginya. “Aku bisa jelaskan!” ucap Isna.Rama berdecak sambil melempar tatapan matanya enggan menatap Isna. Melipat kedua tangannya di dada, “Oke, jelaskan. Aku ingin dengar.”“Dia itu sahabat kecil aku, kami sudah lama tidak bertemu. Jadi wajar kalau ....”“Sering bertemu dan bahkan kalian bercinta. Shitt, Isna kamu pikir aku bodoh. Selama ini aku percaya kamu sibuk tapi dibalik itu kamu bohongi aku.”“Itu tidak benar.”“Apa yang tidak benar, aku sudah lama mengawasimu dan
last updateLast Updated : 2022-09-30
Read more
PREV
123456
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status