"Papa rasa ga perlu diperdebatkan lagi, setuju ga setuju Papa tetap akan nikahi Dara secara siri dulu."Pak Bagus naik ke lantai atas, ia begitu rindu gadis yang dicintainya, tak sabar ingin segera menelpon Dara."Ma, kalau menurut aku lebih baik Mama ga usah minta cerai dulu, Mama harus siksa dulu batin gadis itu, kalau langsung cerai keenakan adiknya si Naura dong," sahut Jeni yang merasa geram."Emang ya adiknya si Naura itu kurang ajar, matrenya ga ketulungan sama kayak ibunya." Jeni menggerutu lagi."Aku antar Mama ke kamar ya, Mama harus istrahat, sebagai perempuan kita harus kuat, Mama harus balas rasa sakit itu pada Dara, dan gadis itu ga boleh menari-nari di atas penderitaan Mama.""Tapi Mama ga kuat harus dimadu, Jen, Mama mau cerai." Tak kuasa Bu Nisya memeluk menantu pertamanya menumpahkan tangisan di sana."Aku ngerti Mama ga tahan, Mama sakit. Tapi kita ga boleh membiarkan dia menang, Ma." Jeni mengelus-elus punggung mertuanya dengan lembut."Jen, lebih baik antar Mama k
Read more