"Istri Bapak nelpon nih, pasti mau marahin aku, udah ya, Pak." Naura mendadak males."Udah rijek aja jangan diangkat," jawab Pak Endang."Tapi aku penasaran, Pak, istri Bapak ini entah mau minta apa lagi kali ini, udah dulu ya, Pak." Naura mematikan telpon secara sepihak membuat Pak Endang risau, takut jika istrinya itu akan melukai perasaan Naura lagi"Halo, Bu, ada apa?" tanya Naura dengan malas."Naura, kamu ini masih bernapas kan? adikmu kecelakaan tapi kamu diam-diam aja ga nongol kemari, Feli sama Sasya aja udah dateng," cerocos Bu Rita."Aku lagi sibuk ngurusin mobil yang udah dihancurin sama anak dan mantu Ibu, ga ada waktu." Naura menjawab dengan sinis.Tapi hati Bu Rita merasa panas merasa tak dihormati o oleh anak tirinya itu."Kamu sibuk ngurusin mobil tapi adikmu diabaikan?" tanya Bu Rita sedikit teriak."Terserah aku lah, lagian anak kesayangan Ibu itu ga pernah nganggap aku kakak 'kan?" Naura tersenyum sinis.Sementara Bu Rita mulai jengah."Gini aja, kalau kamu ga mau
더 보기