"Ternyata firasat Abang benar. Kamu kenapa-napa. Untung saja warga di sana menemukanmu dengan cepat. Kalau tidak ... Abang tak tahu apa yang akan terjadi padamu." Bang Ridwan masih menceritakan kejadian saat aku membereskan bekas kekacauan penagih hutang. "Benarkah, Bang? Aku selalu ke kantor polisi dan menanyakan perkembangan laporanku, Bang. Mereka kesulitan melacak dimana Mas Arga menggadaikan sertifikat ini. Tapi ... Kenapa Mbak Nurma bisa dengan cepat mendapatkannya, ya, Bang?" tanyaku bingung. "Memangnya Nurma gak bilang apa-apa lagi sama kamu, La? Atau tidak ada gitu surat atau apa yang dia tinggalkan untukmu?" Kak Aisyah ikut bertanya padaku. Dan pertanyaan Kak Aisyah mengingatkanku pada satu amplop kecil yang satu lagi. "Ah iya, mungkin di amplop itu! Sebentar Nirmala ambil dulu amplopnya, Bang, Kak," kataku. Aku masuk kembali ke dalam kamar dan mengambil surat yang satu lagi. Aku kembali la
Read more