Semua Bab KAKEK TUA itu SUAMIKU : Bab 41 - Bab 50

95 Bab

Bab 41 Kanda Nackal

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 41"Ogah! Aku nggak mau potong rambut!" Tolakku pada Riska. Lagian aneh-aneh aja tuh anak."Kalau gitu, suamimu suruh make over lagi!" Nah kan malah jadi bawa-bawa suamiku juga. Ada benarnya juga ucapan Riska, rambut Kanda perlu dirapikan lagi sama rambut nakal di wajahnya juga sudah mulai tumbuh liar. Suka geli aku tuh kalau lagi itu."Bentar aku telepon suamiku dulu." Segera aku menghubungi nomor suamiku dan mengutarakan maksudku. Untung saja suamiku setuju."Ok Ris, kita ke salon sekarang, suamiku langsung kesana." Riska langsung tersenyum dan bersiap untuk berangkat.***"Bu, Seva pergi dulu ya," pamitku pada Ibu."Nanti kesini lagi 'kan?" tanya Ibu."Nggak Bu, nanti habis dari salon sekalian pulang." "Aku ikut!" Eh kok ada suara Mbak Susi, dari tadi memangnya dia dimana."Loh Mbak, kapan datang? Kok Seva baru lihat?" Tanyaku basa-basi."Baru aja ini Va, lagi ngrengek minta duit beli kuota padahal baru tiga hari yang lalu minta eh sekarang minta lagi."
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-23
Baca selengkapnya

Bab 42 Kalian bersekongkol?

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 42Drrt Drrrt DrrrtTumben nomor rumah menelpon. Ada apa ya?'Halo, Assalamualaikum''Waalaikumsalam, Nyonya … cepat pulang, Tuan jatuh di kamar mandi!' Apa?! Ya Tuhan, Kanda …"Ris … buruan pulang!" Aku berlari menuju parkiran mobil. Pikiranku kacau, kalau saja aku bisa meminta, aku ingin bisa dalam sekali hentakkan langsung pulang ke rumah."Ada apa?" tanya Riska saat sudah di dalam mobil."Suamiku jatuh di kamar mandi. Buruan jalan!" "I—ya iya!" Mobil Riska sudah melesat dari parkiran. Tuhan, lindungi suamiku, aku tak sanggup kehilangannya."Tambah lagi kecepatannya Ris!" "Va, sabar, ini udah ngebut." Air mata dari tadi sudah banjir di pipi, aku tak tau lagi harus seperti apa. Pikiran buruk sudah terlintas di benakku."Va, suamimu punya darah tinggi nggak?" tanya Riska."Nggak! Kenapa?""Kalau orang udah tua jatuh terus punya darah tinggi bisa fatal loh." Tambah panik lagi aku mendengar ucapan Riska. "Diam, Ris! Doain yang baik-baik kenapa?" Aku semak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 43 10 Pakaian dinas.

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 43Kuletakkan kembali paperbag itu di atas meja."Ibu sama Bapak juga punya hadiah buatmu, Va," Kotak biru persegi lumayan besar diserahkannya padaku. "Apa ini Bu? Kenapa repot-repot?""Bukan apa-apa, nanti dibuka ya, semoga Seva suka. Selama ini Ibu dan Bapak tak pernah memberikanmu hadiah apapun. Mumpung sekarang ada rejeki Ibu sama Bapak kasih ini buat kamu." Perkataan Ibu membuatku terharu, usaha Ibu sudah berkembang pesat bahkan sudah ada beberapa karyawan yang membantu. Bukan hanya katering untuk kantor tapi juga untuk acara pernikahan ataupun acara lain di gedung biasanya pakai katering Ibu. "Seno juga punya kado buat Mbak Seva." Tak kalah dengan yang lainnya, Seno memberikanku kado dalam kotak berwarna merah."Adikku nggak mau kalah ini, makasih ya sayang" Aku hendak mencium kening Seno tapi malah Seno menolaknya."Malu Mbak, Seno udah gede." Ah iya lupa Seno sudah beranjak remaja sekarang, tingginya saja sudah sama denganku.Pukul sepuluh malam mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 44 Kedatangan tamu

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 44Hari ini aku bersiap untuk jemput Riska di kampus. Sekalian perkenalan nantinya aku juga akan mendaftar di kampus Riska. Ya, dulu memang aku dan Riska satu kampus, tapi semenjak aku di keluarkan dari kampus Riska juga ikut pindah. Entah apa alasannya. Rencananya aku akan masuk ke Universitas Persada, tempat kuliah Riska yang sekarang.[ Jadi jemput? Aku di depan fakultas teknik. ] Pesan dari Riska.[ Lagi di jalan bentar lagi nyampe ] send.Nah itu dia Riska, segera aku menepikan mobilku.Pintu mobil dibuka Riska kemudian Riska masuk. Riska langsung menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi mobil. "Hari yang melelahkan untuk jiwa yang sepi, Va," ucap Riska."Kaya judul film deh," sahutku."Bukan Va, itu pantun," sahut Riska. Aku terkekeh mendengar jawaban Riska."Kenapa?" tanyaku."Dosennya aduhai gantengnya tapi galaknya luar biasa, ngalahin emak-emak yang lagi baca!" "Nah itu ada kata-kata ganteng, bisa kan dijadiin pacar buat kamu, daripada jomblo terus" sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 45 Kedatangan Mbak Nisa

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 45Tunggu!" Nisa menghentikan langkahku. "Aku mau pakai mobil itu, mana kuncinya?!" Tangan Mbak Nisa sudah menengadah meminta kunci. Aku yang sudah terburu-buru langsung saja menyerahkannya, toh bisa pakai kendaraan lain. "Ini Mbak, Seva permisi dulu. Assalamualaikum." Kulangkahkan kakiku menuju gerbang meminta satpam membukakan pintu."Nyonya, mau kemana? Nggak bawa mobil?" tanya satpam rumah."Mau ke rumah ibu, Pak," jawabku. "Motor itu punya siapa Pak?" Pandanganku tertuju pada motor yang terparkir di sebelah pos satpam."Motor saya, ada apa ya?" "Aku pinjam sebentar boleh nggak?""Boleh banget, sebentar saya ambil kuncinya dulu." Pak Satpam kemudian berbalik untuk mengambil kunci. "Ini Nyonya, kuncinya." Diserahkannya kunci motor itu padaku."Terimakasih ya Pak, nanti aku penuhin bensinnya." Segera aku meluncur ke rumah ibu, rasanya perasaanku was-was memikirkan Bapak."Assalamualaikum, Bu … Pak," ucapku saat sampai di rumah."Waalaikumsalam, sudah sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 46 Bangkrut

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 46"Ayo keluar, Nisa tadi lagi masak sama Ibumu." Aku tertegun, tak percaya dengan ucapan suamiku. Suamiku lantas meraih tanganku dan berjalan ke luar kamar. Benar saja, Mbak Nisa sekarang terlihat sedang menyiapkan makanan di atas tikar di depan ruang tv. Bapak, Pak Agus dan Seno juga sudah siap duduk di atas tikar."Ayo semua, sekarang kita makan bersama ya, Nak Nisa juga duduk di atas tikar. Maaf ya mejanya nggak muat jadi kita makannya di atas tikar." Ibu terlihat membawa teko berisi air teh panas dan juga gelas di tangannya. Terlihat makanan di atas tikar sudah tersaji. Ada sayur sop, bakso yang tadi aku beli, ayam goreng, ikan goreng, oseng kangkung, sambal, tahu dan tempe goreng juga lalapan sudah siap semua.Sekarang kita semua sudah duduk melingkar di atas tikar. Mbak Nisa duduk disamping Ibuku, dia terlihat akrab dengan Ibu bahkan sesekali tertawa bersama Ibu. "Ini hasil masakan Nak Nisa loh," ucap Ibu. Mbak Nisa yang dipuji Ini langsung tersenyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 47 Keadaan yang sangat berbeda

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 47"Duh, kok gerah banget sih!" Nisa ke luar kamar sambil memegang kertas yang digunakannya untuk kipasan."Kan nggak ada AC Mbak, jadinya gerah." Mbak Nisa kemudian duduk di kursi ruang tamu. Kursi dari kayu yang tidak ada empuknya sama sekali."Laper nih, ada makanan nggak?" tanya Mbak Nisa. Sampai lupa aku, kalau dari tadi sejak sampai disini kita belum makan sama sekali. Aku ingat, tadi sepertinya ada warung saat aku masuk ke perumahan."Sebentar Mbak, Seva ke warung dulu." Bergegas aku ke kamar mengambil uang yang tersisa dan menuju ke warung. Perumahan ini sepertinya masih baru, hanya ada sedikit rumah yang baru dihuni, terlihat dari adanya jemuran di depan rumah.Akhirnya, setelah berjalan cukup melelahkan aku sampai di warung yang bercat warna biru. "Permisi … Assalamualaikum," ucapku saat di depan pintu warung."Waalaikumsalam, silahkan Neng," jawab seorang wanita seumuran Ibu. "Mbak, yang warga baru ya? Saudaranya Agus?" Aku mengernyitkan kedua al
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 48 Lari, Mbak Nisa!

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 48Pagi ini aku terbangun dengan kepala yang berat dan perut yang mual seperti diaduk. Aku tetap melakukan aktivitasku seperti biasa dan bersikap seperti biasa. "Dinda, kayaknya muka Dinda pucat," ucap suamiku. Suamiku kemudian menempelkan tangannya di dahiku. "Tapi nggak demam, apa Dinda pusing?""Nggak kok, mungkin cuma capek kemarin perjalanan jauh. Katanya, hari ini Kanda ada urusan, udah pesan taxi online belum?" "Udah, tapi Kanda khawatir sama Dinda. Kanda batalin aja ya, nggak jadi pergi." "Eh, orang aku nggak apa-apa. Kanda pergi aja ya, beneran aku nggak apa-apa." "Ya udah, Kanda pergi dulu. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam," jawabku.Aku melanjutkan pekerjaan rumah dengan menyapu lantai, tapi baru sebagian yang aku sapu kepalaku rasanya pusing sekali. Aku berpegangan pada tembok, hampir saja terjatuh kalau tidak dipegang oleh Mbak Nisa."Kalau pusing tidur aja di kamar, biar aku yang terusin nyapunya!" Mbak Nisa mengambil alih sapu di tangan da
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 49 Aku bersalah

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 49PoV Nisa, Rasa BersalahAku sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran ayah, bagaimana mungkin ayah mau menikah dengan gadis di bawah umur.Alasannya adalah anak. Ya, ayahku terobsesi dengan anak laki-laki. Sebenarnya kalau saja aku wanita yang sempurna mungkin ayah tidak akan melakukan pernikahan gil* itu.Aku hanya dikabari lewat sambungan telepon oleh ayah. Aku yang saat itu sedang berada di Australia tak bisa berbuat apa-apa. Pernikahan pun terjadi tidak ada yang hadir diantara anak-anaknya ayah. Anak kandung ayah hanya satu yaitu aku, sedangkan kedua kakaku, Mbak Tania dan Mbak Lidiya adalah anak angkat.Seandainya saja ayah menikah dengan orang yang usianya patut menjadi ibuku mungkin aku akan terima. Lah ini sama cucunya saja seumuran. Cucu ayah ada dua semuanya laki-laki. Namanya Andi dan Tristan. Beberapa hari berselang setelah pernikahan ayah aku memutuskan untuk pulang dan langsung menuju ke rumah istri baru ayah. Bukan hal yang sulit buat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

Bab 50 Aku mau dia diuji

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 50POV NisaAyah mengingatkan siapa saja yang belum meminta maaf pada istrinya itu. Tentu saja yang belum meminta maaf adalah kedua kakak iparku dan juga aku. Mbak Lidiya dan Mbak Tania menyuruhku untuk meminta maaf pada Seva, rasanya enggan sekali untuk meminta maaf. Buat apa? "Baiklah Nisa akan minta maaf!" Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulutku. Lihat saja ayah apa yang akan Nisa lakukan untuk memenuhi keinginan ayah yang haus akan permintaan maaf untuk istri baru ayah! Aku mendekati perempuan itu, terlihat ada rasa takut pada wajahnya."Maafkan Nisa Mamih Seva, istri kesayangan Ayah yang sudah merebut segalanya dari Nisa!" Aku berlutut dihadapan Seva agar ayah puas! Lihat Yah, Nisa sakit!"Jangan seperti ini, tolong berdirilah." Seva memegang kedua bahuku yang bagiku haram jika dia menyentuhnya."Jangan sentuh aku! Meminta maaf bukan berarti kamu sudah menang! Dan untuk Ayah, selamat berbahagia. Silahkan pilih istri baru Ayah biar Nisa yang pergi!" t
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status