Home / Romansa / KAKEK TUA itu SUAMIKU / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of KAKEK TUA itu SUAMIKU : Chapter 31 - Chapter 40

95 Chapters

Bab 31 Alasan menikah

KAKEK TUA itu SUAMIKUPoV Kanda (Bambang Hendromoyo)Hari itu di taman rumah sakit, seorang gadis terlihat duduk sendirian. Tatapan matanya kosong tapi air mata terus berlinang. Entah apa yang sedang terjadi dengannya. Pemandangan itu menarik perhatianku. Bukan karena sosoknya yang cantik, tapi beban yang terlihat di wajahnya.Tanpa sadar aku terus menatapnya. Sesekali dia mengusap air matanya, tapi sesaat kemudian dia kembali terisak. Dia larut dalam pikirannya sampai kehadiranku tak mampu mengalihkan perhatiannya.Kuberanikan diri untuk menanyakan kenapa dia menangis."Bapak dan adikku, mereka terbaring di rumah sakit ini, sementara aku tak punya biaya untuk pengobatan mereka." Jawaban yang membuatku sangat pilu. Bagaimana mungkin gadis seusianya menanggung beban berat seperti itu."Berapa biayanya?" "Kata dokter, untuk pemasangan ring di jantung Bapak itu 80 juta, sementara untuk pemasangan pen di kaki adikku aku belum tau." Dia masih saja terisak sambil sesekali mengusap ingusny
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Bab 32 Bibi*mu manis

KAKEK TUA itu SUAMIKUPOV KandaUntung saja ponsel yang aku berikan sudah aku sambung dengan GPS, jadi aku tau dimana keberadaannya. Benar saja ketika aku ancam akan dicoret dari daftar warisan Tania dan Lidiya langsung bertindak dengan meminta maaf, bahkan memanggil Dindaku dengan sebutan Mamih, kecuali Nisa yang tak perduli dengan ancamanku. Dia meminta maaf tapi penuh dengan amarah, kemudian pergi. Nisa itu anakku, aku tau persis sifatnya. Dia keras tapi baik. Aku bisa menebak kemana dia pergi, tak perlu aku khawatir karena ada orangku yang sengaja mengawasinya. Benar saja Nisa kembali ke Australia.Dinda istriku, masih saja dengan sifat polosnya, kadang dia mengerucutkan bibirnya hingga membuatku ingin membeli pabrik karet agar bibirnya bisa dikuncung. Pernah, dia jadi korban pencopetan tapi malah menyuruhku untuk tetap diam dan dia yang akan mengejarnya. Lucu sekali dia. Dia belum tau, masa mudaku itu seorang atlit karate juga hobi balapan.Mudah saja buatku untuk mengejar dan
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Bab 33 Apa ayah bahagia?

KAKEK TUA itu SUAMIKUPOV KandaSayang sekali, semuanya harus terusik dengan panggilan masuk ke ponsel Dinda. Semua karena Parmin yang membuat onar dan dibawanya ke kantor polisi. Kebetulan, aku juga sudah punya bukti kalau dia adalah pelaku pencopetan terhadap Dinda jadi sekalian saja aku laporkan dia. Sebenarnya aku enggan berbuat demikian, mengingat Parmin adalah Pakde dari Dinda, tapi kelakuannya sudah keterlaluan.Malam itu istriku terlihat sangat kelelahan, sebenarnya aku ingin mengajaknya liburan tapi biarlah, aku jadikan saja kejutan untuknya esok hari, segala sesuatu sudah aku persiapkan tinggal berangkat saja. Jogja menjadi tempat tujuanku."Kemarilah Dinda." Aku memanggil Dinda saat kami sudah di resort Jogja. Kolam renang yang langsung menghadap ke pantai sekaligus menikmati pemandangan matahari terbit ingin aku tunjukkan pada istriku."Dinda suka?" Aku memeluknya dari belakang menghirup wangi aroma shampo mint yang begitu wangi."Tentu saja, ini pertama kali untukku. Teri
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Bab 34 Teman suamiku yang jemput

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 34Terlihat Bude yang keluar dengan berlari. Langkah kakiku semakin kupercepat untuk menemui Bude."Bude, kenapa lari-lari? Terus kenapa juga Bude menangis?" tanyaku yang panik melihat keadaan Bude yang penuh keringat dan terus menangis. Tak pernah aku melihat keadaan Bude seperti ini."Tolongin Bude, Va!""Iya, tapi ini kenapa dulu?" "Riko, Va, Riko tadi kejang!""Ya Allah! Dimana sekarang Riko, Mbak?" tanya Ibu."Di rumah, aku tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit." Dengan derai air mata Bude menjelaskan keadaannya."Bude sama Ibu sekarang siap-siap ya, kita bawa Riko ke rumah sakit! Seva pulang dulu minta Bapak siapkan mobil." Aku berlari hendak menemui Bapak dan memintanya membawa Riko ke rumah sakit."Pak … Bapak …" Aku memanggil nama Bapak ketika sampai di rumah. Tadi waktu aku sama Ibu pergi Bapak sedang mengecek bagian belakang rumah."Iya Va, kenapa?" sahut Bapak."Ehm, Ayo antar ke rumah sakit Pak!""Rumah sakit? Siapa yang sakit? Apa su
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Bab 35 Ada yang marah

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 35[ Oh iya, Mbak, tapi sepertinya suamiku lagi meeting, kalau sama temen suamiku gimana?][ Ok! Aku tunggu!][ Nggak pake lama ][ Setengah jam lagi aku tunggu di gerbang!][ Telat lima menit aku marah!!!!]Rentetan pesan Mbak Susi hanya aku baca. Semoga suka dengan teman suamiku ya, Mbak.Nah, itu dia Bapak keluar."Pak, mau jemput Seno ya?" tanyaku."Iya, kenapa?" "Titip pesen bilangin sama Mbah Dibyo buat jemput Mbak Susi ya, nanti Mbak Susi tunggu di gerbang kampus.""Mbah Dibyo tukang becak temen Bapak? Kenapa nggak sekalian dijemput Bapak aja?" "Mbak Susi nggak mau. Ini nanti tolong kasih Mbah Dibyo ya Pak, biar Mbak Susi nggak usah bayar." Kuberikan lima lembar uang berwarna merah pada Bapak."Banyak amat, Va? Kan cuma deket, paling juga sepuluh ribu biasanya." "Nggak apa-apa Pak," jawabku. Mbah Dibyo itu sudah sepuh, bahkan lebih tua dari suamiku tapi masih harus menghidupi tiga orang cucunya yang yatim piatu. Anak dan menantunya meninggal dalam k
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Bab 36

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 36"Nggak kok, mungkin suamimu salah lihat kali ya, Va, orang kita baik-baik aja. Kita kan saudara, bener kan Va?" Mbak Susi tak mau mengakui perbuatannya tadi bahkan kini dia merangkulku."Kanda, kenapa ada disini?" Aku mengalihkan perhatian suamiku yang masih berusaha mendapat jawaban dariku."Tadi Kanda telepon ke ponsel Dinda tapi Seno yang menjawab, terus bilang Dinda ada di rumah sakit, Kanda takut Dinda kenapa-kenapa jadi Kanda langsung kesini." "Aku nggak apa-apa, Riko tadi kejang terus dibawa ke rumah sakit sama Bapak. Ayo, lihat keadaan Riko." Aku mengajak suamiku untuk masuk melihat keadaan Riko.Suamiku menggandeng tanganku, sementara Mbak Susi mengikuti dari belakang."Loh, Mas Mantu kok ada disini?" tanya Ibu. Kemudian aku menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Sekitar sepuluh menit berada di ruang Riko, kami memutuskan untuk pulang terlebih dahulu."Bude, Seva pulang dulu ya, besok insyaallah kesini lagi," pamitku."Aku ikut pulang!" Mbak Susi
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Bab 37 Tingkah liar Siska

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 37Dia memakai rok yang sangat pendek, atasan blazer tapi tidak dikancing dengan baju dalaman yang sangat ketat sehingga membuat dua buah bagian atasnya sangat ketara. Tak lupa kacamata hitam bertengger di kepalanya. Aku dan Riska saling pandang.Mau apa Siska datang kesini?"Permisi, apa Mas Bambangnya ada?" tanya Siska pada kami tapi pandangannya terus menelisik ke dalam rumah."Tante siapa?" Riska yang belum tau siapa Siska, malah memanggilnya tante.Siska langsung menoleh pada Riska kemudian menatapnya tajam."Tante? Sejak kapan aku punya keponakan pembantu macam kamu?" Dih, Siska malah mengira Riska pembantu."Pembantu? Mending jadi pembantu tapi sopan, lah situ tante-tante tapi pamer barang udah kadaluarsa!""Maksud kamu apa yang kedaluwarsa?""Tuh" Riska menunjuk dua buah bagian yang menyembul, yang sengaja Siska pamerkan. "Kalau bukan barang kadaluarsa pasti udah di jaga nggak mungkin diumbar kayak gitu! Jangan-jangan malah beracun! Huek!" "Kamu?!"
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Bab 38 Senjata makan tuan

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 38Riska yang datang justru tertawa."Rasain tuh! Senjata makan tuan!" Riska dan kedua ART kemudian memegang kedua tangan Siska."Bawa keluar! Serahkan sama satpam! Pastikan dia tidak kembali lagi kesini!" Mereka kemudian menyeret Siska keluar. Satpam membuka pintu gerbang, menyeret Siska yang terus memberontak kemudian menutup kembali gerbangnya."Itu kenapa Siska bisa kaya gitu ya?" tanyaku."Ada yang tidak beres dengannya," jawab suamiku."Memang! Dia tadinya mau jahat sama suami kamu Va, untung saja tadi aku lihat." "Jahat gimana?" Aku mengajak Riska untuk duduk disamping kolam renang agar obrolan lebih santai."Jadi, waktu tadi Bibi nyiapin minuman, Siska datang terus minta cangkir khusus sama Bibi. Begitu Bibi pergi Siska menabur sesuatu ke minumn suamimu. Nah, begitu Siska pergi aku buang minuman yang ada di cangkir Siska terus aku ganti sama minuman suamimu. Jadilah seperti tadi … " Syukurlah Riska menyelamatkan suamiku dari jahatnya Siska."Tumben,
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Bab 39 Aku masih muda, sama aku aja

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 39"Maksudnya gimana Mbak?" "Ya kamu sana ikut mobil Bapakmu, biar aku yang naik mobil ini!" "Sama suamiku, gitu?""Iya! Udah ya, bye!" Mbak Susi langsung masuk dan menutup pintu mobil. Sekarang tinggal aku berdiri mematung di samping mobil. "Itu maksudnya Susi apa ,Va?" Ibu yang melihat langsung turun dari mobil dan menghampiriku, diikuti oleh Bude Ratmi."Nggak tau, Bu," jawabku. Selang beberapa waktu suamiku juga Pak Agus turun dari mobil menyisakan Mbak Susi sendirian di dalam. "Kok pada turun semua sih?" Mbak Susi keluar dengan menghentakan kakinya."Susi, Seva nggak ikut pulang, mereka mau balik ke rumah mereka sendiri jadi tujuan mereka nggak sama dengan kita" Ibu masih berkata pelan dengan Mbak Susi. "Pokoknya Susi ikut mereka! Titik!" Mbak Susi masih saja ngeyel mau ikut dengan kami."Masuk mobil itu! Cepat!" Bude Ratmi menyuruh Mbak Susi untuk masuk mobil Bapak."Nggak!" Bantah Mbak Susi. "O, emang kamu bocah susah banget diatur!" Bude Ratmi k
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Bab 40 Aku tidak bersalah

KAKEK TUA itu SUAMIKUBab 40"Ayolah, nggak usah munafik!" Pak Bagas justru memegang tanganku. "Dinda … ada apa ini?""Kanda …"Segera aku menepis tangan Pak Bagas dan berjalan ke arah suamiku."Ayo pulang!" Suamiku menggandeng tanganku dan berjalan dengan cepat. "Gus, urus dia!" perintah suamiku pada Pak Agus, entah mau diapakan Pak Bagas nantinya.Hanya ada keheningan di dalam mobil. Aku tak berani untuk memulai obrolan terlebih dahulu. Apa suamiku marah? Apa suamiku salah paham?"Kanda … apa Kanda marah?" tanyaku saat sudah sampai di rumah."Tentu saja marah! Kenapa Dinda mau-maunya dipegang tangannya sama dia?! Apa Dinda punya hubungan dengan laki-laki itu?" Ya Tuhan, suamiku sudah salah paham. Ini pertama kali suamiku berkata dengan nada tinggi padaku. Aku nggak salah Kanda … Bulir bening jatuh di pipi, rasanya sesak, sedih. "Dinda … Sayang, hei, Kanda cuma bercanda. Jangan menangis." Suamiku kini duduk di sampingku dan meraih kepalaku."Aku nggak salah," ucapku di sela isak
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status