Bab 84PelakorKututup telpon kemudian aku tangkupkan kedua tangan ke dada. Rasanya tak percaya akan bisa sampai di titik ini."Kenapa, Dek?" tanya Mas Wawan yang menatapku penuh tanya.Adi, Bapak dan juga ibu, juga melempar pandangannya ke arahku."Jasmin, Mas!""Jasmin kenapa?""Dia mau ikut jualin baju aku! Dia mau ngambil foto disini. Mau lihat-lihat baju juga!""Alhamdulillah," ucap syukur bersamaan oleh semua yang ada di situ saat itu.Tidak pernah terbayangkan olehku akan semudah ini menjalankan usaha yang tadinya tak pernah menyangka akan sebesar ini.Kini aku mulai terjun di sosmed, banyak reseller yang ingin bekerja sama. Hingga aku kewalahan dalam hal menyiapkan barang."Mas, aku pulang dulu ya? Menyiapkan apa saja yang akan aku perlihatkan besok!" Aku segera berjalan pulang ke rumah. Disambut dengan pelukan hangat dari Hawa. Anak kecil itu selalu bisa membuatku tersenyum bahagia. Dengan tingkah polosnya itu.Pov Siska"Sayang, kamu punya hutang?" tanya pria tua itu."Iya,
Read more