Home / Pernikahan / Rahasia Sang Dokter / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Rahasia Sang Dokter: Chapter 121 - Chapter 130

167 Chapters

Ch. 121

Kelvin menghentikan mobilnya di depan loby kantor tempat Aleta bekerja. Nampak gadis kesayangannya itu sudah berdiri di sana dan segera melangkah menghampiri mobil begitu sadar Kelvin sudah standby menjemput dirinya. "Loh, mau diajak makan siang kok cemberut, Sayang? Ada masalah di kerjaan?" tanya Kelvin yang langsung bisa membaca raut wajah sang kekasih. Aleta memakai seat beltnya, ia menoleh menatap Kelvin, sementara Kelvin sudah fokus membawa mobilnya pergi dari sana. "Nggak sih, semua baik. Cuma ...." Aleta tidak melanjutkan kalimatnya, membuat Kelvin menoleh sejenak untuk menatap wajah itu. "Cuma apa? Kok kayak sedih gitu? Ayolah cerita kamu ada apa, Sayang? Nggak disuruh nikah sama orang lain lagi, kan?" tanya Kelvin yang teringat terakhir kali mendapati Aleta dalam kondisi seperti ini adalah ketika mengabarkan ia hendak dinikahkan dengan Adam. Kontan Aleta menggebuk lengan Kelvin, hampir membuat lelaki itu melonjak karena terkejut. Wajahnya makin cemberut, membuat Kelvin t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 122

"Line, udah siap semua, kan?"Aline kontan mengangguk. Di tangannya sudah berada tas laptop dan beberapa map berisi berkas yang akan mereka bahas pada meeting siang ini. Ia sudah bersiap dengan Samuel dan Cindy. Erma? Jangan tanyakan kemana mama mertuanya itu berada, dia pastinya sudah berjemur di pinggir pantai dengan kelapa muda sebagai teman. "Sudah siap semua, Pa. Kita kesana sekarang?" tanya Aline yang masih berusaha keras mengabaikan sejenak perasaan tidak enak yang sejak tadi menderanya. Ia masih begitu khawatir pada Aleta dan demi apapun itu, perasaan khawatir itu makin kuat dan makin menjadi-jadi seiring berjalannya waktu. Tidak peduli bahwa tadi mereka sudah saling bertukar kabar dan Aleta mengabarkan bahwa dia baik-baik saja. "Kalian ke sana dulu. Papa ada urusan sebentar. Cuma sepuluh menit paling. Nanti papa nyusul."Aline tersenyum, kepalanya mengangguk cepat. Ia lantas menoleh pada Samuel dan Cindy yang untungnya langsung menangkap kode yang Aline berikan. Keduanya l
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 123

Aline benar-benar tidak fokus dengan apa yang disampaikan di depan. Kepalanya pusing, bayangan Aleta terus menari-nari dalam pikiran. Apa yang sebenarnya terjadi? Aleta baik-baik saja, kan? "Jadi sudah mengerti dengan pemaparan yang saya sampaikan barusan? Saya mau ada perubahan di departemen FO, tidak melulu harus ganti personil. Saya rasa memang perlu evaluasi mendalam sejak dulu di bagian ini."Suara Budi bahkan hanya masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Pandangan Aline fokus pada layar laptopnya, namun pikiran Aline tidak ada di sini. Berada jauh di sana bersama sosok yang sejak tadi terus berkelebat dalam pikiran Aline. "Sebelumnya izin, Bapak. Saya pribadi sebagai perwakilan departemen FO sedikit keberatan dengan apa yang baru Bapak sampaikan menge--"Kini suara-suara itu hanya berdengung di telinga Aline. Pikirannya makin kalut. Harus bagaimana dia sekarang? Apa yang harus Aline lakukan agar semua pikiran ini lenyap dari otaknya?"Perlu digarisbawahi bahwa s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 124

"Ayo ke rumah sakit!" Budi nampak panik, menantunya tumbang di tengah-tengah meeting sedang berlangsung. Wajahnya pucat dengan keringat dingin mengucur dari dahi. "Ng-nggak perlu, Pa. Aline baik-baik saja." tolak Aline dengan bibir bergetar, ada apa dengan menantunya ini? "Kamu pucet banget, Lin! Ayo ke dokter dulu! Kalo sampai kamu kenapa-kenapa Adam bisa ngamuk nanti!" wajah Budi berubah tegang, tentu dia tidak akan lupa kalau anak semata wayangnya itu begitu mencintai sang istri. Kalau sampai Aline kenapa-kenapa, bisa mengamuk Adam. Aline hendak menggeleng, namun Budi lebih cepat bereaksi dengan melotot sedikit tajam. Membuat wanita itu akhirnya memejamkan mata dan mengangguk perlahan. Budi segera mengangkat wajah, menatap salah seorang manajer yang berdiri tidak jauh darinya. "Tolong siapkan mobil! Meeting kita pending dulu. Kita lanjutkan setelah menantu saja diperiksa." titah Budi dengan tegas. "Baik, Pak!"Tanpa banyak bicara lagi, beberapa orang bubar dan mempersiapkan ap
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 125

"Pelan-pelan, Lin!" Erma menerima tangan Aline, membantu menantunya itu turun dari mobil. Ia masih dengan kaos dan kain pantai. Untung saja ia sudah insyaf pakai bikini semenjak Adam SMA, kalau tidak sudah bisa dipastikan dia menyusul ke rumah sakit dengan tubuh yang hanya tertutup bikini berwarna cerah. Aline mengangguk, wajahnya masih pucat dan baru saja kakinya menapak di tanah, Aline membelalakkan mata, ia menutup mulut dengan tangan, melepaskan genggaman tangan Erma dan berlari mendekati sebuah selokan. Dengan sekonyong-konyong Aline menumpahkan semua isi perutnya di sana. Mendadak perutnya terasa seperti diaduk dan begitu sampai di depan rumah sakit, ia sudah tidak tahan lagi. "Astaga, Lin! Kamu kenapa sih, Nak? Kenapa mendadak begini? Salah makan?" Erma makin panik, dipijitnya tengkuk Aline dengan perlahan, ia lantas menoleh dan menatap sang suami yang nampak terlihat panik. "Dia habis makan apa sih, Pa?""Nggak makan apa-apa. Terakhir makan besar siang tadi sama-sama, kan?
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 126

Aline melonjak mendengar kalimat itu. Dia hamil? Jadi suaminya itu mengira bahwa dia sekarang ini tengah hamil? Pikiran Aline jadi makin semrawut kemana-mana, ia masih belum tenang alias masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Aleta. Apakah semua hal yang dia alami ini adalah pertanda bahwa saudara kembarnya itu sedang tidak baik-baik saja?"Oke, biar mama suruh periksa kalo gitu."Aline menoleh, tepat saat yang sama Erma pun menoleh dan menatap ke arahnya. Wajah itu tersenyum, membuat hati Aline sedikit menghangat dan terasa sedikit lebih tenang."Diperiksa sekali lagi, ya? Adam yang suruh.""Ah ... Ma!" Aline meraih tangan Erma sebelum sosok itu pergi meninggalkan dirinya dan memanggil dokter, ia menahan Erma untuk tidak pergi dari sisinya."Ya? Ada yang sakit? Apa mau muntah lagi?" wajah yang tadi nampak sumringah mendadak kembali panik.Aline kontan menggeleng perlahan, "Bukan begitu, Ma. Tapi Aline rasa tidak perlu."Kening Erma berkerut, "Apanya yang tidak per
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 127

Adam dengan tergesa memarkirkan mobil di halaman restoran yang penuh sesak itu. Anehnya pengunjung nampak berdiri melihat sesuatu, meja dan kursi kosong, bahkan beberapa nampak meninggalkan restoran dengan wajah pucat dan bergidik ngeri.Ada mobil polisi di sana, membuat Adam yakin bahwa dugaannya benar dan tidak meleset. Tapi kali ini, siapa yang jadi korban?"Aleta!" Adam memekik, buru-buru turun dari mobil dan setengah berlari memasuki restoran."Maaf, Pak. Sedang ada pemeriksaan dari kepolisian, jadi untuk pengunjung baru tidak diperkenankan masuk ke dalam." cegah seorang lelaki dengan hem batik dan celana hitam."Mas ... temen sama adik ipar saya tadi nelepon, saya disuruh nyusul ke sini. Mereka lagi ada masalah. Di mana mereka sekarang?"Nampak lelaki itu membulatkan mata, ia segera menoleh, mencari seseorang hingga kemudian seorang petugas kepolisian mendekat."Maaf, Pak, restoran tutup sementara. Mohon Bapak segera mening--""Pak ... saya kesini ditelpon temen sama adik ipar s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 128

"APA?"Budi berteriak keras, untung dia susah berada di luar IGD sekarang, kalau tidak ... dia bisa diusir security keluar dari IGD. Matanya melotot tajam, keringatnya mengucur deras. Ponsel masih menempel di telinga, ia masih menyimak suara dari seberang yang melaporkan semua dengan detail tentang kemana Adam pergi dan masalah apa lagi yang tengah dihadapi oleh anak semata wayangnya. "Dia dibawa kemana sekarang?"Jika dulu pahlawan yang muncul sebagai penyelamat adalah Romi, kini istrinya. Jika dulu yang diincar adalah Adam, kini istrinya yang secara kebetulan bukan Aline yang ada di lokasi, melainkan Aleta! Saudari kembar Aline. "Ke rumah sakit, Pak. Satu dari kami ikut ke sana. Entah masih hidup atau tidak, yang jelas tadi kami tidak bisa masuk ke dalam dan hanya melihat dia dibawa masuk ke dalam ambulance."Budi menghela napas panjang. Satu masalah belum beres, sudah ada masalah lain lagi. Sialnya Budi tidak ada di sana. Dia sedang jauh ada di sini. Masih ada masalah yang belum
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 129

"Mbak Aline, ini ponselnya."Aline tersenyum, ia langsung menerima barang yang sudah sejak tadi begitu ia cari. Benda yang tadi tertinggal begitu saja ketika tumbuhnya ambruk di sela-sela meeting berlangsung."Makasih banyak ya, Mbak." Aline tersenyum, ia menurut saja ketika Erma bergegas membawanya masuk ke dalam kamar."Nah ... kamu sekarang istirahat aja. Nggak usah mikir meeting dan lain-lain. Biar diurus sama papamu." Aline mengangguk pelan, ia menatap mama mertuanya yang semula terlihat begitu horor di mata Aline, ternyata menjelma menjadi mama mertua yang begitu lembut dan baik kepadanya."Maaf ... gara-gara Aline, acara mama liburan jadi kacau."Erma terkekeh, ia menepuk lembut bahu Aline, mengelus lembut pipinya dengan sorot mata hangat."Ngomong apa sih? Kamu itu otomatis jadi anak mama begitu nikah sama Adam, Lin. Jadi jangan pernah ada pikiran macam itu, oke?"Senyum Aline merekah, pernikahan yang semula Aline pikir adalah sebuah bencana, berubah menjadi sebuah pernikahan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ch. 130

Aleta baru saja beres memakai sabuk pengaman, ketika kemudian suara dering itu terdengar begitu nyaring. Itu suara ponsel Aleta! Ia kontan menoleh, membuat Kelvin tersenyum dan menyodorkan benda itu ke arah Aleta. "Aline nih, coba angkat."Aleta segera meraih benda itu, mengangkat panggilan Aline dan mulai menyimak apa yang hendak saudari kembarnya berbicara. "Halo, kenapa, Lin?" secara tidak langsung, Aleta sudah paham kenapa saudari kembarnya itu menelepon. Ia tentu ingat kalau beberapa saat yang lalu, sebelum kejadian, Aline sudah panik menelepon dirinya dan mengatakan bahwa begitu khawatir kepada Aleta. "Ta, kamu nggak apa-apa? Kata mas A--""Calm, Lin! Aku baik-baik aja. Adam udah cerita, ya?" potong Aleta sebelum kepanikan Aline makin menjadi-jadi. "Syukurlah! Aku sampe mau semaput tadi. Serius kamu nggak apa-apa? Ada yang luka? Gimana kejadiannya sih? Mas Adam belum cerita detail karena dia buru-buru ada operasi." cerocos Aline panjang lebar yang kontan membuat Aleta terkek
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status