"Iya, aku mau."Mendengar jawaban Ileana, Davie langsung berucap syukur dan memeluk wanita itu dengan erat. Ileana hanya tersenyum melihat reaksi Davie. Ia berharap, semoga keputusannya ini tepat. Sejauh ini, Davie memang sangat peduli pada Ileana."Makasih, Ilea," ucap Davie setelah melepas pelukannya.Jian tersenyum sambil berdeham. "Ciye, akhirnya pacaran juga. Buruan gih minta restu sama Ayahnya Ilea, Pak. Biar langsung halal aja gitu.""Hush!" Ileana menepuk lengan Jian. "Nggak secepat itu juga kali. Kan butuh persiapan yang matang. Gimana sih?!""Tapi aku setuju sih sama Jian. Lebih cepat kan lebih baik. Biar leluasa peluk-peluk kamu," kata Davie.Ileana melotot dan mencubit perut Davie. Pria itu hanya merespon dengan tawa bahagianya. Perjuangannya mengejar Ileana tidak sia-sia. Wanita itu pun bisa ia luluhkan juga."Ayo, kita pulang. Sekalian aku mau minta restu sama Ayah kamu," ajak Davie."Ayo.""Ilea, gue balik ke rumah aja ya. Capek, mau istirahat," ujar Jian."Lo nggak mau
Last Updated : 2022-12-03 Read more