Semua Bab PERNIKAHAN YANG TIDAK KUIMPIKAN: Bab 101 - Bab 110

126 Bab

Bab 101

POV Author..Setelah Ayu pergi bersama ibunya, Akbar mengacak rambut karena tidak menyangka masalah ini akan menjadi penghalang untuk dia bahagia bersama Ayu. Padahal sebelumnya sudah sangat senang karena tahu istrinya kini ikhlas menerima takdir."Kamu harus menurut sama ibu, ceraikan Ayu sekarang juga. Telepon dia kalau perlu, jadi gak usah ketemu lagi!" cetus Bu Layla masih emosi.Dia sangat marah pada Bu Nur karena telah meremehkan Akbar. Kalimat-kalimat terakhir mereka sebelum berpisah menjadi pemicu amarah sulit dihilangkan. Dalam keadaan apa pun, wanita paruh baya itu tidak lagi menginginkan kehadiran Ayu sebagai menantunya."Gak. Aku gak bakal ceraiin Ayu, Bu. Dia istriku, kebahagiaanku.""Sudah ibu bilang, kan sejak tadi, mending kamu nikah sama Steva. Katanya dia mau berubah tuh demi kamu, jadi bisa dapat pahala doble, kan? Pertama menikah, kedua merubah penampilan Steva.""Menikahi Steva dan membuang Ayu, itu tidak akan pernah terjadi. Ibu jangan bicara sama Steva kalau g
Baca selengkapnya

Bab 102

Dua puluh lima hari berlalu, mereka belum juga disatukan. Bukan hanya Akbar, Ayu pun sangat berusaha. Wanita hamil itu menangis setiap hari merindukan suaminya yang tidak pernah memberi kabar.Rasa sakit yang didera, seharusnya Ayu selalu bahagia. Sejak berpisah dari Akbar, dia tidak pernah tersenyum barang sedetik. Jiwanya terasa hilang, wajah cerianya juga hilang.Dian tahu masalah itu karena tidak pernah melihat mereka di rumahnya. Ketika dia mendatangi rumah Ayu tiga hari yang lalu, tetap saja gagal untuk menghibur. Ayu memang mengizinkan Dian menemuinya, tetapi wanita itu tidak mendengar satu kata pun yang diucapkan sahabatnya.Sudah sepuluh kali pula Ayu kabur dari rumah ketika ibu dan ayahnya sedang tidak ada. Bukan menuju rumah mertua, tetapi rumahnya sendiri berharap di sana ada Akbar yang tersenyum menyambutnya.Ayu hanya memandang dari luar karena melihat pagar rumah yang masih tertutup rapat. Dia tahu Akbar tidak pernah datang ke sana. Banyak dugaan yang mengusik pikiran A
Baca selengkapnya

Bab 103

Ayu sudah pergi memakai taksi, Akbar pun telah duduk di ruang tamu milik Gio. Lelaki itu merasa sedikit aneh karena hendak meminta tolong pada orang masa lalu istrinya. Akan tetapi, bukankah memang akar dari masalah itu adalah Gio?Bukan. Bukan dia. Hanya saja Ayu yang membuatnya terlibat. Akbar menghela napas panjang ketika Gio tersenyum tipis padanya."Jadi, kita bisa bantu apa?""Kalau memang bisa, besok kalian ikut aku ke rumah ibunya Ayu. Nanti aku jemput dia di sana, kalau ada masalah baru kalian menyusul masuk untuk bantu menjelaskan.""Kenapa gak ikut masuk sejak awal?"Dian melirik pada suaminya. "Karena jangan sampai ibunya Ayu malah semakin salah paham kalau kita datang bertiga. Maksudnya Akbar adalah buat seolah-olah kita tidak bekerja sama, biar orangtua Ayu percaya sama kita.""Emang kalau nyampe ke sana kita ngomong apa? Maaf kalau aku gak connect." Gio menggaruk kepalanya.Sebenarnya bukan tidak paham harus melakukan apa saja demi membantu tetangga sekaligus mantannya,
Baca selengkapnya

Bab 104

Sesuai kabar dari Dian untuk datang pukul tujuh, maka Ayu beres-beres rumah serta mandi setelah salat subuh. Sekarang wanita itu berdiri di depan cermin sambil terus berdoa kepada Tuhan agar dirinya tidak lagi dipisahkan dengan Akbar.Dia menanti dengan perasaan gamang jangan sampai ibunya nekat mengusir Akbar bahkan mempermalukannya. Kalau sampai itu terjadi, maka bisa dipastikan kalau para tetangga akan menjadikannya trending topik selama berminggu-minggu.Tentu Bu Layla juga akan semakin marah dan membenci Ayu kalau benar anaknya dipermalukan. Memikirkan itu membuat Ayu frustrasi, dia menggigit bibir. Tiba-tiba ponselnya bergetar, pesan dari Dian.[Kami sudah tiba, buka pintu rumahmu. Di sana ada Akbar, aku biar nyusul sama Gio. Kalau aku telepon, angkat dan bawa ponselmu ke ruang tamu biar tahu kapan waktu yang tepat untuk ikut campur.]Ayu tidak membalas, dia langsung menelepon Dian dan menyimpan ponsel dalam saku gamis. Setelah itu, kaki panjangnya melangkah cepat ke pintu utama
Baca selengkapnya

Bab 105

"Jadi gimana, Bu? Ayu bisa ikut–""Tidak bisa. Jangan sampai kamu nyakitin dia, apalagi ibu kamu itu. Kamu pikir saya gak sakit hati denger ibu kamu ngomong barusan?""Maaf kalau aku harus ikut campur, Tan. Gini, selama ini aku sama Ayu sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Selain sama-sama menghindar, kami juga jarang bertemu meskipun tetangga. Sehari setelah menikah, barulah aku berani bertamu ke sana karena ada Akbar dan juga Dian," sela Gio berharap penjelasannya meluruhkan hati Bu Nur."Iya, Tante, Gio bener. Kemarin itu kita bertamu juga tanpa ada Ayu, aku sengaja diskusi sama Akbar untuk tinggal di samping rumahnya dan kata Akbar boleh-boleh saja. Toh, Ayu juga tidak akan masalah dengan itu bahkan akan merasa sangat senang bisa tetanggaan sama sahabatnya. Jadi, tolong biarkan Akbar membawa Ayu kembali, Tan.""Kamu bisa menjamin kalau Ayu bahagia kalau ikut sama Akbar? Bagaimana kalau terjadi sesuatu, siapa yang mau tanggung jawab?""Aku jamin, Tan. Aku yakin kalau Akbar tidak
Baca selengkapnya

Bab 106

Ayu dan Akbar sudah kembali ke rumah mereka. Setelah bersih-bersih hampir seharian, akhirnya mereka bisa merebahkan diri di tempat tidur.Mata Akbar tertuju pada perut sang istri yang mulai membuncit. "Pernah periksa?""Pernah. Sepekan lalu karena dipaksa sama ibu." Ayu rupanya langsung mengerti arah pembicaraan Akbar.Mereka benar-benar sama yakni kurus kering tidak terurus. Seperti itulah jika sepasang kekasih dipisahkan oleh jarak, yang ada hanya rindu sehingga makan pun enggang.Setelah ini, mereka janji untuk kembali berjuang menambah berat badan. Tentu saja, meski makan lima kali sehari kalau pikiran terlalu kacau maka tetap sulit untuk menambah berat badan.Sekarang mereka sudah bahagia. Sepertinya makan pun tidak berguna lagi. Itu berlaku bagi para pecinta dan pecandu rindu. Keduanya saling bergenggaman tangan seolah tidak ingin lepas lagi."Bagaimana dengan Steva, By? Apa ibu menghukumnya? Tadi ayah nelfon kamu, kan?""Syukurlah ayah langsung mengingatkan ibu untuk memaafkan
Baca selengkapnya

Bab 107

Malam minggu yang indah, mereka berlima sudah kumpul di belakang rumah sambil membakar jagung. Ayu sama Dian duduk di kursi yang memang selalu mereka tempati membiarkan tiga lelaki itu mengurus semuanya.Bak putri Raja, mereka diperlakukan dengan baik. Bagaimana tidak, Ayu sedang mengandung dan juga sahabat mereka bertiga sementara Dian adalah saudara sematawayang Dani apalagi mereka kembar, dia juga masih menyandang status sebagai pengantin baru."Ternyata kita emang gak pernah tahu bagaimana takdir itu bermain. Kalau saja aku tahu kalau Gio bakal jadi jodohmu, maka aku tidak perlu dekat sama dia. Cukup sebagai teman dan semuanya akan baik-baik saja.""Jangan bahas itu, ah, jadi gak enak. Semuanya sudah berlalu, baik aku atau pun kamu yang jelas kita sama-sama berjalan di takdir-Nya.""Iya, aku tahu itu, Dian. Sekuat apapun kita berpegang pada keinginan, pada akhirnya akan berdiri dalam kehendak-Nya. Dan aku bersyukur karena punya suami sebaik Akbar. Anggap aja gak pernah ada apa-apa
Baca selengkapnya

Bab 108

Minggu yang cerah, tetapi tidak secerah hati Dian saat ini. Sejak tahu kalau mertuanya akan kembali, dia menjadi takut bahkan untuk tinggal di rumah bambu.Magrib kemarin sepasang suami istri itu diskusi untuk pindah ke luar kota saja. Gio juga takut kalau misal tinggal sama ibunya lalu mengenalkan Dian pada lelaki hidung belang.Kalau sampai hal itu terjadi, maka mereka pasti terlibat perceraian. Bukan hanya mertua, bahkan Dani pun mungkin bakal memaki Gio. Lelaki itu sudah berjanji di hari pernikahan untuk melindungi Dian dari ibunya, jadi keputusan untuk pindah ke luar kota sepertinya sudah benar."Bagaimana dengan Ayu, Gio? Kasian dia kalau kita tinggal, kamu tahu sendiri kan Ayu lagi hamil dan kalau ada apa-apa?""Ayu punya keluarga, Dian. Ini demi kebaikan kita juga. Kalau kita pergi, semua akan baik-baik saja, percaya sama aku. Lagian Bu Nur pasti ngejaga anaknya, kan?"Dian menghela napas, sepanjang malam dia tidak bisa tidur memikirkan hal itu. Dia sangat sayang pada Ayu samp
Baca selengkapnya

Bab 109

Acara mereka batal karena Gio ditelepon oleh ibunya. Rupanya dia sudah tiba tanpa memberi kabar dan hal itu membuat Dian semakin ketakutan. Dani memang ada di sana, tetapi akan melakukan apa sementara dia belum tahu apa yang akan terjadi? Sepasang pengantin baru itu langsung kembali ke rumah. Dia melihat sebuah mobil fortuner terparkir rapi di depan rumah. Gio kesal karena ibunya terus cinta pada dunia dan sangat sulit untuk diingatkan. "Oh, Gio. Menantu ibu mana, coba sini kenalin!" sapa Bu Dania begitu mereka berdiri melewati pintu. Dia tersenyum pada Dian, dalam hatinya ada sedikit kebahagiaan karena Gio sudah menikah dan Ayu bukan pilihannya. Akan tetapi, dia juga merasa sangat kesal karena dengan menikah, Gio pasti akan tinggal jauh darinya. Bu Dania tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dia akan bersikap baik pada Dian, lalu mengusirnya dalam sekali tendang. "Ibu pulang kok gak bilang-bilang?" "Loh, memangnya kamu mau ngejemput kalau ibu bilang? Nggak, kan, karena pasti kam
Baca selengkapnya

Bab 110

Sore hari, Dani bertamu ke rumah Ayu. Mereka bertiga duduk di teras rumah menikmati suasana langit yang mendung. Kedatangannya merupakan permintaan dari sang adik sematawayangnya."Jadi Dian sudah benar-benar pindah? Lah kok gak ngabarin kita kalau langsung pergi hari ini biar nyusul ke rumah kamu? Kan pasti tadi mampir ke rumahmu, kan?" tanya Ayu begitu Dani selesai bercerita."Iya, Dian minta maaf karena tidak memberi kabar. Itu saran dari Gio sebab kalau ibunya melihat kalian keluar rumah, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mengikuti kalian dari belakang, bukan?""Tapi kami berdua aman di sini, kan? Takutnya kalau Akbar ke tempat kerja, aku malah diserang.""Aman kok, insyaa Allah. Gio yakin ibunya tidak akan melakukan hal berlebihan lagi. Entah mengapa Gio seyakin itu."Ayu menghela napas berat. Dian benar-benar pergi dari hidupnya dan seperti kata Dani sebelumnya bahwa alamat mereka tidak ingin diketahui siapapun jangan sampai ketahuan oleh Bu Dania.Sudah tidak ada lagi tem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status