"Ya ampun ... ini kenapa sih? Berantakan sekali." Iren yang baru keluar dari kamar, heran dengan keadaan dapur yang berantakan. Dia tidak tau jika itu karena kemarahan mertuanya. "Ya ampun ... ya ampun. Kamu kenapa sih jam segini baru mau keluar kamar. Kamu lupa, jika punya suami dan mertua yang harus kamu urus." Ibu langsung menyemprot Iren dengan kata-kata pedasnya. "Bu, aku ini menantu bukan pembantu! Salah sendiri, siapa suruh Ibu pecat Bibik. Sudah enak ada yang urus kita," sahut Iren membela diri. Kami memang sempat punya pembantu, tapi Ibu pecat, katanya kerja nggak becus. "Heh, ini tuh tanggung jawab kamu sebagai istri mengurus suami dan mertuanya. Jadi nggak perlu pembantu! Mila juga dulu begitu, kenapa kamu tidak bisa.""Itu Mbak Mila ya, Bu, kalau aku mah ogah. Untuk apa punya uang kalau masih harus susah-susah ngurus semua kerjaan rumah," sungut Iren. Kepalaku rasanya mau pecah mendengar perdebatan Ibu dan Iren. Sepertinya tidak akan ada ujungnya."Ren, apa yang dikat
Terakhir Diperbarui : 2022-10-13 Baca selengkapnya