"Maaf Pak, apakah kalian sudah mendapatkan donor darah untuk Nyonya Qiara? Saat ini Nyonya Qiara sedang kritis dan benar-benar membutuhkan donor darah secepatnya." Perawat tersebut menatap Pak Bustomi dan Zaydan dengan wajah sendu.Zaydan yang baru saja meminta bantuan kepada pihak kampus untuk mencarikan donor darah kepada ibunya, akhirnya memilih untuk meminta kembali bantuan kepada pihak kampus agar mencarikan donor darah yang sesuai dengan Qiara.Tangan lelaki berwajah Tampan itu begitu gemetar mengetik huruf demi huruf di layar ponselnya. Terlebih Dokter mengatakan bahwa Qiara saat ini sedang kritis dan benar-benar tengah berjuang melawan maut."Maafin aku, Sayang. Maafin aku karena terlalu gegabah mengambil keputusan tanpa mendengarkan perkataanmu." Zaydan berkata sambil menghubungi setiap orang yang dia yakini bisa mendonorkan darah untuknya.Pesan demi pesan permintaan donor darah Zaydan kirimkan ke beberapa grup dan beberapa temannya. Beruntungnya Ahmad dan Ammar juga ikut me
Read more