"Sayang, kamu yakin nggak mau hadir dalam acara lamaran Amira?" Zaydan bertanya kepada Qiara saat dia sedang memakai pakaian untuk berangkat ke kampus.Qiara hanya menggeleng perlahan. Perempuan itu tersenyum kecut mendengar perkataan Zaydan. Sejujurnya dia sendiri juga ingin melihat Bagaimana Amar yang hendak melamar Amira dengan cara yang unik, tapi dia tidak ingin jika nanti tiba-tiba hormon kehamilannya yang sering tidak terkontrol meminta Zaydan untuk memberi kejutan yang sama kepadanya."Nggak deh Mas. Aku di rumah saja lah," sahut Qiara Seraya membaringkan tubuhnya di atas ranjang.Mereka masih di rumah Pak Bustomi. Zaydan dan Qiara dilarang pulang oleh Pak Bustomi dengan alasan mengajak mereka untuk mendatangi acara lamaran Amira di rumah Pak Subhan besok hari."Tapi Mas nggak enak banget kalau pergi sendirian, Sayang. Masa nanti mas jadi obat nyamuk sih?" Zaydan duduk di samping Qiara sambil meraih kepala istrinya itu ke dalam pelukan.Qiara berpikir sejenak. Sejujurnya dia p
Baca selengkapnya