Semua Bab AKU BUKAN MENANTU IMPIAN: Bab 51 - Bab 60

75 Bab

Part 48. Dilema

Aku Bukan Menantu ImpianPart 48. DilemaUrusan dikantor polisi sudah selesai. Pemobil yang menabrak Fara sudah minta maaf dan bertanggung jawab atas semua biaya pengobatan Fara dan bang Rajak. Andi tak menuntut di jalur hukum karena ia tau kecelakaan itu tak ada yang menginginkan.Telah seminggu lamanya, Andi mengantarkan Fara kerumah orangtuanya. Tak sekalipun Andi menjenguk istrinya, apalagi menelfonnya.Dengan tak menghubungi Fara di harap ia akan lebih tenang. Nyatanya tidak. Ia sendiri telah memaafkan penabrak istrinya. Tapi kenapa berat untuk memaafkan Fara. Kenyataannya Fara yang sakit. Fara yang terluka, tapi justru dia yang di salahkan. Apalagi, ibunya begitu menginginkan ia dan Fara berpisah. Pasti Fara akan lebih terluka lagi bila mendengar ucapan Ibunya."Istrimu itu, tipe pembangkang. Jadi untuk apa di teruskan." komentar ibunya. "Lebih baik akhiri semua di sini,"Andi menatap tajam sang ibu. Walau sangat marah pada Fara, ia tak ingin mendengar ucapan buruk tentangnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-26
Baca selengkapnya

Part 49. Keriduan

Aku Bukan Menantu ImpianPart 49. KeriduanRidwan dan Yani kedua orang tua Fara, tak ingin terlalu ikut campur akan urusan rumah tangga anaknya. Walaupun mereka agak menyesali Andi yang tak jua menjenguk istrinya, padahal ia tau, Fara sedang tidak baik-baik saja. Fara baru keluar rumah sakit, karena keguguran. kedua orangtua Fara tak menyangka Andi menantunya yang selama ini sangat di banggakan, tega berbuat begitu. Bahkan beberapa kali, Fara minta untuk di antar kerumah suaminya. Tapi mereka menolak, dengan alasan menunggu sampai Fara sembuh."Kak Fara nggak akan pulang selain di jemput suaminya," tekan Novi. "Ya,,, tapi jangan terlalu keras pada kakakmu." uap Yani pada anaknya."Kia punya harga diri, Ma. Ketika Kak Andi yang mengantar kemari pantang bagi kita untuk mengantarkan kak Fara pulang kesana. Kak Fara itu berharga bagi kita. Bukan barang murah yang di lempar kesana kemari," nampak Fara begitu emosi.Ketiga orang itu, begitu prihatin akan keadaan Fara yang sudah beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-26
Baca selengkapnya

Part 50. Cinta yang kembali

Aku Bukan Menantu ImpianPart 50. Cinta yang kembali Suara yang sedikit gaduh, membuat Yani dan Ridwan tak urung keluar kamar. Keduanya terkejut melihat kedatangan sang menantu. Ada pendar bahagia di mata kedua orang paruh baya itu. Mendengar suara Novi yang ceria sepertinya ada sinyal bahagia untuk Fara."Eh, kamu Andi. Sejak kapan datang?" tanya Yani."Baru saja, Ma. Maaf tawa kami membuat Mama dan Ayah terbangun," Andi menyalami kedua mertuanya."Ya. Nggak apa,,," "Aduh Ma, Mantu macam apa dia. Datang bawanya tangan kosong." Novi masih menggoda kakak iparnya yang sudah pasti wajahnya bersemu merah karena malu."Novi, nggak boleh gitu ah," potong Ridwan. "Ya sudahlah. Kami tidur duluan ya. Kamu pastinya ingin istirahat,""Ya, Ma, Yah," Andi mengangguk sopan. Kedua mertuanya segera kembali ke kamarnya.Novi sendiri tersenyum."Sudah sana, temui Kak Fara." sahut Novi. "Eh, Kak, itu motor mau di masukin nggak?" "Ya di masukin. Tar di luar kedingan,""Ya kali, motor kedinginan,"No
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Part 51. Seperti pengantin baru.

Aku Bukan Menantu Impian Part 51. Seperti pengantin baru.Setelah Fara benar-benar sehat, Andi mengijinkan istrinya menjalankan usahanya lagi. Ia memberikan kebebasan pada Fara untuk mengembangkan usahanya. Andi tau Fara adalah wanita yang mandiri. Ia tak bisa di kekang. Lebih baik memberi kebebasan.Asalkan Fara mau di antar dan di jemput suaminya. Bukan di antar siapapun apalagi tukang ojek. Jika Andi tak menjemput, artinya Andi tak sempat. Dan Fara harus bermalam di rumah orangtuanya. Buncin, ledek Fara.Tak apa di ledek. Kesannya, memang bucin. Padahal bukan itu tujuannya. Lelaki! Mana mau ngaku walau itu memang sepertinya bucin.Aslinya juga bukan itu. Hanya untuk keamanan saja. Karena kalau terjadi sesuatu, urusannya kemana mana. Bisa panjang. Bukan hanya masalah uang yang memang sedang menipis, tapi nyawa taruhannya. Kan memang, Andi tak bisa melihat Fara sakit sendiri. Kalau harus sakit ya berdua. Biar sama sama merasa sakit. Bucin nggak sih?Enggaklah, inikan tanggung jawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Part 52. Hamil rahasia

Aku Bukan Menantu ImpianPart 52. Hamil rahasia"Haaaaa!?" Fara menjerit histeris.Dua garis di sana. Fara hamil. Sadar suaranya sendiri amat gaduh Ia membekap mulutnya sendiri.Tok, tok, tok.Pintu di ketuk."Fara, kamu kenapa?" suara mama Yani di balik pintu."Nggak papa, Ma. Tadi ada tikus," jawab Fara asal."Mana tikusnya?""Udah lari!""Masa sih ada tikus. Ya udah. Jangan lama-lama di kamar mandi.""Iya, Ma."Fara menyembunyikan taspacknya. Lalu ia beringsut keluar dari kamar mandi. Kemudian menoleh ke kanan dan kiri. Tak ada siapapun. Mama Yani juga sudah kembali ke salonnya. Fara segera masuk kekamar. Di kunci pintu dari dalam. Ia ingin merahasiakan kehamilannya untuk sementara waktu. Tak boleh ada yang tau. Termasuk mama dan suaminya sendiri.Fara tak ingin di pandang rapuh lagi, seperti kehamilannya yang kemarin, yang memang membuat ia benar-benar rapuh. Walaupun pusing dan mual yang berlebihan sudah terbayang di benaknya. Berdiri di depan kaca, Fara meraba perutnya yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Rahasia yang tak terlalu aman.

Aku Bukan Menantu Impian Rahasia yang tak terlalu aman.Pagi hari, usai subuh Fara menerima telfon dari Nina.'Assalamualaikum mbak Nina,' Fara membeli salam. 'Waalaikumsalam mbak Fara. Teman yang ku janjikan kemarin pagi ini akan datang. Apa mbak Fara bisa menemuinya?'Nina memang terbiasa menghubungi Fara pagi sekali. Karena setelah kecelakaan yg merenggut calon bayinya kemarin, Fara hanya akan pergi jika di antar suaminya. Sedangkan saat ini, suaminya harus berangkat kerja pagi. Jadi jika suaminya sudah berangkat kerja Fara tak mungkin datang.'Bisa mbak,' jawab Fara.Nampak senyum mengembang di bibir Fara. dia senang jika Nina sudah mendapatkan teman. Jadi ia bisa santai menjalani kehamilan yang masih di rahasiakan."Kenapa senyum senyum sendiri, dek," sapa Andi melihat istrinya yang nampak bahagia pagi ini, sambil menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. "Mbak Nina sudah dapat teman mas. Pagi ini aku akan datang untuk melihat pekerjaan juga orangnya." jawab Fara."Bagus it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

part 54. Bu Manda berulah lagi.

Aku Bukan Menantu Impian part 54. Bu Manda berulah lagi.Akhirnya, kabar kehamilan Fara memberi kabar bahagia. Terutama untuk keluarga Fara dan ayahnya Andi. Tapi tidak untuk ibunya. Bu Manda.Mendengar kabar Fara hamil, maka di Minggu padi itu, Novi dan kedua orang tuanya datang. Novi naik motornya dengan membawa dua dus susu hamil setelah bertanya susu merk apa yang di mau Fara. dan beberapa botol vitamin berkalsium untuk wanita hamil.Sedang mama Yani di bonceng ayah Ridwan. Sambil membawa sayur asem dan sambel terasi pesanan Fara. Nampaknya mereka terlihat bahagia. "Doain Fara sehat ya ma," ucap Fara. "Tentu mama doain. Semoga ibunya sehat dede bayinya juga sehat. Calon ayahnya juga sehat. Rejekinya lancar, selalu,""Amiinn," mereka kompak menjawab doa mama Yani."Kamu juga jangan terlalu memikirkan usaha kamu. Mbak Nina dan mbak Fuji sepertinya bisa diandalkan,""Iya ma," sambung Andi. "Untuk beberapa bulan kedepan, sepertinya dek Fara akan jarang datang ke sana. Jadi tolo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

part 55. Fara melahirkan

Aku Bukan Menantu Impianpart 55. Fara melahirkanSesampainya di rumah sakit Fara langsung di bawa ke UGD. Beberapa saat kemudian dokter menyarankan untuk para pengantar menunggu di luar. Novi, Andi dan mama Yani menunggu di ruang tunggu.Andi sangat gelisah. Ia mondar mandir seperti setrikaan. Ia masih menyesali sikapnya yang membiarkan istrinya makan somai pakai saos. Bayangan somai dan saos masih berputar putar dalam benaknya.Kalau saja, aku menolak keinginan Fara untuk makan somai dengan saos, mungkin ini tidak akan terjadi, batinnya.Mama Yani risih sendiri melihat kelakuan menantunya yang mondar-mandir tak tentu arah."Tenanglah lah, Andi. Doakan saja tidak terjadi apa-apa dengan istrimu," tegur mama Yani.Mendengar itu, Andi baru sadar jika tingkah nya mengundang perhatian dari mama mertuanya."Ma, maafkan Andi ya. Tak bisa menjaga dek Fara. Kalau saya bisa menolak keinginan dek Fara untuk tidak makan somai, mungkin tidak akan seperti ini," keluhnya.Tapi apa ada keinginan Far
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

part 56. Bu Manda tetap tak suka

Aku Bukan Menantu Impian part 56. Bu Manda tetap tak suka Pak Angga tersenyum menatap menantunya."Selamat ya Fara. Bayimu sudah lahir. Sekarang sudah jadi ibu," ucap pak Angga."Terimakasih, Yah," jawab Fara." Proses nya cukup lancar ya,""Iya Yah. Andi juga nggak menyangka kalau dek Fara melahirkan sekarang. HPL nya saja masih sekitar sepuluh hari lagi.""Hebat sih. Ibunya juga cukup sehat selama hamil. Jadi lahirannya lumayan lancar,""Eh, iya. Ayah sama ibu belum lihat bayinya, kan? boleh di lihat dulu. Ganteng kok yah. Mirip andi," sela Andi."Iya. Kita lihat dulu yok Bu. Ini makanan untuk kalian,"Pak Angga menyerahkan sekotak kueh bronis kepada Andi. Setelah itu menarik tangan istrinya untuk menuju ruangan bayi.Andi sebenarnya tak nyaman dengan sikap ibunya yang tetap menunjukkan sikap tak sukanya pada Fara. Ibunya bahkan tak mengucapkan selamat.Kurang apa coba Fara? Sudah memberikan cucu ganteng begitu?Andi menarik bangku dan duduk di samping brankar. Ia sungguh tak ena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

part 57. Andi yang rindu

Aku Bukan Menantu Impian part 57. Andi yang rinduDi pabrik, sedang banyak kerjaan. Andi harus lembur sampai jam delapan malam. Tak mungkin Andi pulang pergi ke desa Pandan Wangi setiap hari. Tenaganya akan terkuras habis. Karena itu, Fara mengusulkan agar Andi tidur di rumahnya saja yang dekat dengan pabrik. Nanti saja ketika Sabtu dan Minggu Andi boleh menjenguk dan menginap. Dengan berat hati, karena harus berpisah dari istri dan anak, Andi pun setuju.Hari pertama tidur di rumah sendiri, waktu berlalu begitu lama. Tadi setelah pulang jam delapan Andi segera makan dan bersiap untuk istirahat. Sambil merebahkan diri di kasur ia malah teringat istri dan anaknya. Andi tambah merindu. Di cobanya untuk tidur, supaya pagi bisa bangun dengan bugar seperti usul Fara. Tapi baru tidur sejam, sudah terbangun lagi. Di cobanya untuk tidur lagi, tapi tak juga bisa lelap. Akhirnya, ia mencari nomor kontak istrinya yang di beri nama kontak 'sayang' dengan tiga emoticon love berderet warna mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status