Home / Rumah Tangga / AKU BUKAN MENANTU IMPIAN / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of AKU BUKAN MENANTU IMPIAN: Chapter 41 - Chapter 50

75 Chapters

Part 41

Aku Bukan Menantu ImpianPart 41POV AndiDulu, aku bukan pria baik-baik. Setelah lulus SMA, aku mendaftarkan diri untuk masuk menjadi anggota polisi. Sembenarnya aku tak minat. Tapi Ibu yang ingin aku mendaftar. Pendaftaran tahun pertama aku tak lulus. Sebenarnya aku ingin kuliah ambil jurusan kesehatan. Tapi Ibu tak merestui ku. Kata ibu aku boleh kuliah kalau ambil jurusan hukum. Tapi aku tak minat. Akhirnya aku mogok tidak kuliah mengambil jurusan apapun. Bahkan iseng- iseng aku melamar kesebuah pabrik dan di terima. Aku bekerja di pabrik konveksi sebagai operator mesin jahit. Pada tahun berikutnya aku harus mendaftar lagi menjadi calon perwira polisi. Tahun itupun aku kembali gagal. Akhirnya aku nikmati saja pekerjaanku menjadi karyawan pabrik, walau akhirnya Ibu merestui ku untuk kuliah seperti yang ku inginkan, tapi aku sudah tak punya minat lagi. Aku tau, sebagai anak tunggal Ibu pasti akan selalu menyetir kehidupanku. Mulanya aku menikmati saja campur tangan ibu dalam se
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Part 42 Fara hamil

Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Part 42 Fara hamil

Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Part 42 Fara hamil

Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Part 42 Fara hamil

Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Part 43 Setelah ke bidan.

Aku Bukan Menantu ImpianPart 43 Setelah ke bidan.Sore setelah magrib, Kak Andi membawaku ke bidan terdekat. Bidan Diana namanya. Setelah mendaftar dan menunggu beberapa saat, namaku di panggil. Saat itu, memang suasana juga tidak terlalu ramai. dan kemungkinan aku adalah pasien pertama yang datang. Karena setelah itu ku lihat beberapa orang pun datang untuk mendaftar.Aku masuk keruang praktek Bidan dengan di temani Kak Andi.Bidan Diana menyambut kami dengan senyum ramah."Selamat malam Mbak Fara ada yang bisa di bantu?" ucapnya seraya memperhatikan lembar pendaftaranku."Ya Bu Bidan, saya mau tes kehamilan," ucapku."Sudah di tes?""Sudah Bu Bidan, tapi istri saya kurang yakin," Kak Andi yang menjawab."Kalau begitu kita tes ulang ya,"Sesaat kemudian, Bidan Diana di bantu asistennya segera memintaku untuk melakukan pengambilan urin yang kemudian dilakukan tes seperti yang ku lakukan di rumah tadi.Menunggu beberapa lama, akhirnya aku dan kak Andi kembali di panggil untuk menden
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

part 44 Badai rumah tangga

Aku Bukan Menantu Impianpart 44 Badai rumah tanggaBenar saja. Sejak kehamilannya emosi Fara mulai tidak stabil. Kadang marah dengan sebab yang sangat sepele. Misalkan pesan nasi padang kesukaannya pake ikan bakar, karena ikan bakarnya habis di ganti dengan ikan goreng. Hal seperti itu akan membuatnya ngambek dan tak mau makan. Andi harus dengan susah payah membujuknya.Bahkan cemburu yang kadang berlebihan, jika Andi telat pulang dari rumah orangtuanya, Pasti kecemburuannya pada Siska akan menjadi jadi. Padahal Andi sudah berulang kali mengatakan ia tak punya perasaan apapun pada Siska. Tapi Fara tidak pernah mau perduli.Andi menganggap ini hanyalah bentuk tidak normalnya emosi seorang wanita yang sedang hamil. Andi berusaha sabar. Tak ada sarapan pagi seperti biasa. Bahkan segelas teh hangat pun tak tersedia. Dengan sabar, Andi membuat teh hangat untuk nya dan juga untuk istrinya.Dulu Fara paling suka bubur ayam yang mangkal didepan rumah di pagi hari. Tapi saat ini mencium bau
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Aku Bukan Menantu Impian

Aku Bukan Menantu ImpianPart 45 Sakit.Di lihatnya, serpihan beling bertebaran di lantai. Sementara Fara dengan gemetar berdiri di antara pecahan itu.'Apalagi ini!'Andi meraih tangan istrinya yang gemetar."Maaf, Kak. kepalaku benar benar pusing," keluh Fara.'Dah biasa' sungut Andi dalam hati.Tapi ia tetap tersenyum membawa Fara menjauh dari pecahan beling itu."Biar Kakak yang membersihkannya," ucapnya.Andi berjalan ke dapur. Di kumpulkannya pecahan beling yang berserakan. Lalu di buangnya di tempat sampah. 'Ingin bersantai sebentar saja tak bisa,' keluhnya tentu saja hanya dalam hati. Capek menghadapi istri yang teramat manja. Bahkan Andi berfikir, Fara sengaja memecahkan piring untuk menarik perhatiannya.Dengan pikiran yang lelah, Andi terduduk di ruang tamu. Di liriknya Fara yang kini sudah masuk lagi ke kamarnya. Pasti juga tidur lagi. Manja.Sambil membaringkan tubuh di kursi panjang, di keluarkan ponselnya. Kembali ia berlayar di dunia maya. Melanjutkan kegiatan tadi
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Part 46. Cobaan belum berakhir.

Aku Bukan Menantu ImpianPart 46. Cobaan belum berakhir.Sebulan semenjak pulang dari rumah sakit, kondisi Fara kian membaik. Meski begitu, Andi tak mengijinkan Fara melakukan hal hal yang tak terlalu penting. Meski di bilang berlebihan Andi tak perduli. Baginya keselamatan istri dan calon bayinya, adalah segalanya.Mengingat hampir seluruh tabungannya habis untuk biaya rumah sakit kemarin, Andi merasa harus mencari jalan keluar.Enam bulan lagi, Fara akan melahirkan. Itu artinya masih ada enam bulan lagi untuk mengumpulkan uang.Masih ada waktu, bisiknya.Tapi Fara menyadari kegelisahan yang di rasakan suaminya. Ia tau tabungan suaminya hampir tak tersisa untuk biaya rumah sakit kemarin. Belum lagi, Fara harus kontrol kehamilan setiap bulan. Susu hamil dan vitamin yang harganya juga tak murah, harus harus di beli.Fara merasa, harus membantu kesulitan yang di rasakan suaminya.Siang dan malam Fara berdoa agar ia menemukan jalan keluar untuk keluar dari masalah keuangan. Tiba-tiba pon
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Part 47. Bukan sakit biasa

Aku Bukan Menantu ImpianPart 47. Bukan sakit biasa.Bang Rajak menangkap tubuh Andi sebelum tubuh itu menyentuh lantai."Istighfar, Mas," bisik bang Rajak.Terdengar Andi mengucap istighfar beberapa kali.Bang Rajak menuntunnya duduk di bangku panjang yang tersedia. Bang Rajak juga memberikan sebotol air minerali. Setelah meminumnya beberapa teguk. Andi nampak lebih tenang. "Maafkan saya, ya Mas," suara bang Rajak lirih penuh khawatir."Kenapa Abang yang harus minta maaf?" tanya Andi."Tadi Mbak Fara minta saya, mengantarkan ke desa Pandansar, kerumah orangtuanya. Sebenarnya saya mau telfon mas Andi, saya ingin minta persetujuan. Tapi mbak Fara melarang. Katanya dia cuma sebentar, saya terpaksa mengantarkan. Di lampu merah, ketika motor saya berhenti tiba-tiba ada mobil menabrak kami dari belakang. Rupanya mobil itu mengalami rem blong, dan sekarang sudah di kantor polisi. sekarang sudah ada di kantor polisi, kami terpental dan maafkan saya ,Mas. Rupanya mbak Fara keguguran,"" Su
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status