“Ya Allah!“ seru Edwin sambil membantu ibu itu hingga bisa berdiri, juga merapikan sayuran mentah yang berjatuhan ke dalam kotak kecil di atas sepeda kayuh.Ibu penjual sayur itu tersenyum. “Terima kasih banyak, ya, Nak. Kamu baik sekali."Edwin mengangguk sambil membalas senyuman beliau. “Sama-sama, Bu. Tadi kenapa bisa jatuh?““Begini, loh, Nak. Tadi, saya lewat jalan yang agak menanjak ini buat menuju kampung, jualan sayur. Biasanya aman-aman saja. Terus nabrak batu kecil. Sepedanya goyang-goyang, dan karena saya nggak bisa imbangin, terus jatuh. Sayurannya juga berceceran gini," jelas Ibu itu, sambil meringis kesakitan."Mari saya bantu, Bu," sahut Edwin, dengan sigap membantu perempuan paruh baya itu, sehingga sayuran-sayuran tertata kembali seperti semula.Ibu itu mengembangkan senyum, membuat guratan di wajahnya semakin jelas. "Terima kasih, Nak.""Sama-sama, Bu. Saya permisi dulu," sahut Edwin, lalu mendekati mobilnya lagi.CEO itu agak terkejut, melihat Athena ada di sana."
Huling Na-update : 2022-09-20 Magbasa pa