Home / Romansa / Mainan Cantik Sang Tuan Muda / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Mainan Cantik Sang Tuan Muda: Chapter 41 - Chapter 50

157 Chapters

41. Mainan Cantik

'Jonathan sepertinya harus memiliki skandal deh,' batin Jeno yang mulai mengkhawatirkan Jonathan.Akhir-akhir ini Jeno memang sudah mendengar beberapa rumor murahan itu, tapi dia tidak pernah menghiraukannya.Namun, setelah dirinya tadi melihat Jonathan yang terlihat senyum-senyum sendiri saat menatap layar ponselnya sudah pasti Jonathan memang memiliki seorang wanita.'Aku harus menanyakan masalah ini padanya,' batin Jeno yang harus menyelesaikan rumor murahan kali ini.Jeno memang harus menangani rumor murahan itu karena bulan depan Jonathan akan konser di Amerika, sudah pasti rumor-rumor itu harus segera di basmi sebelum mereka pergi kesana.Menit berlalu, Jeno selesai membelikan menu makan siang untuk Jonathan.Kini Jeno melangkah pergi dari kantin dan melangkah menuju ruangan Jonathan, tidak perlu menunggu lama lagi untuk Jeno masuk kedalam ruangan itu."Ini," ucap Jeno setelah masuk kedalam ruangan Jonathan.Jeno langsung menyimpan semua itu diatas meja dan Jonathan langsung dud
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more

42. Maksudnya? Membutuhkan Diatas Ranjang?

"Aku ada hadiah khusus untukmu, sayang." Jonathan membisikkan itu tepat di telinganya Riani.Sejenak, Riani terdiam. Dia masih bingung dengan apa yang di bisikkan oleh tuan mudanya, Jonathan.Jonathan memeluk Riani dari belakang. "Aku sengaja melakukan ini agar kamu tidak merasa jika aku hanya membutuhkan tubuhmu saja," bisiknya lagi.DEGDEGTiba-tiba saja jantungnya Riani tidak karuan saat mendengar bisikan itu dari Jonathan, entah apa yang saat ini dia rasakan."Hei, apa kamu sakit?" tanya Jonathan yang kini sudah melepaskan pelukannya pada Riani, lalu membalikkan tubuhnya.Saat ini Riani dan Jonathan sudah saling bertatapan, tapi kedua tangannya Jonathan melingkar tepat di pinggangnya Riani.Jonathan terlihat menyukai posisinya bahkan wajahnya mereka saling berdekatan, hingga nafas mereka terasa di wajahnya masing-masing."A ... Aku gak sakit tuan, eh. Jonathan," gugup Riani lalu
last updateLast Updated : 2022-10-12
Read more

43. Terimakasih, Sayang

"Membutuhkan aku? Maksudnya membutuhkan aku untuk diatas ranjang?" tanya Riani yang mulai melepaskan tangannya.Jonathan menghela napas, dia paham jika mainan cantiknya pasti sedang merajuk padanya."Bukan itu maksudnya aku," jawab Jonathan."Lalu, apa?" Riani mendongkak dan menatap lekat lekat pada pria yang selama ini sudah menjamahnya."Aku menyayangimu, Riani. Jadi jangan menganggap dirimu seperti itu lagi, dan percayalah padaku jika aku takkan mengecewakan kamu." Suaranya Jonathan terdengar tulus dan sedikit gemetar.Riani langsung menundukkan kepalanya, dia seperti bermimpi mendengar perkataan Jonathan. Apa lagi status sosial mereka sangat berbeda, Riani juga sadar diri jika dirinya disini hanya asisten rumah tangga atau di sebut pembantu."Sudah ya, kita jangan bahas ini karena yang penting aku selalu ada untukmu." Jonathan langsung memeluk erat tubuh Riani lalu mengecup pelan pucuk kepala wanita yang ada di depannya.Setelah membahas semua itu, kini Jonathan dan Riani menikmat
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

44. Satu Minggu Lagi

"Pasti bi Riani habis bertemu dengan kekasihnya tadi," celetuk Jelita.Jefan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar perkataan sang anak, karena menurutnya jika anaknya benar-benar selalu ingin tau urusan Riani. Entah kenapa Jelita seperti itu, walaupun Riani tidak merasa risih tapi Jefan selaku ayahnya agak risih dengan anaknya yang seperti itu."Ini udah malam, kita tidur aja." Jefan mengajak anaknya untuk segera tidur tapi sebelum tidur harus di habiskan terlebih dahulu susunya."Ayah nyebelin deh, aku gak mau kalau bi riani punya pacar," ucap Jelita dengan jujur.Jefan mengerutkan keningnya dan berkata. "Emangnya kalau bi Riani punya pacar kenapa?" tanyanya pada sang anak."Nanti bi Riani gak bisa main lagi sama aku dan pasti sibuk sama pacarnya," jawab Jelita.Jefan hanya bisa menghela napas dan enggan menanggapi jawaban anaknya, lalu dia menuntun anaknya untuk segera meminum susu hangat itu. Karena waktu sudah semakin malam, Jefan juga harus tidur karena besok akan k
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

45. Seperti Suami-Istri

Jelita hanya memutar bola matanya dengan malas, dia sangat tidak suka di panggil Nona muda oleh siapapun."Siap, Jelita." Riani berbisik pada nona mudanya."Hehe." Jelita langsung melambaikan tangannya pada Riani dan bi Yani.Riani dan bi Yani membalas lambaian itu, lalu Jelita melangkah pergi dari dapur karena dia akan pergi ke sekolah."Yuk, sepertinya udah pada pergi," ucap bi Yani sambil menatap kearah Riani.Riani menganggukkan kepalanya, kini bi yani dan Riani melangkah pergi dari dapur dan kembali melakukan aktivitas masing-masing.'Apa nanti malam Jonathan akan membahas semuanya padaku?' tanya Riani didalam hati, entah kenapa dia terus-menerus memikirkan Jonathan yang akan pergi keluar negeri.Saat Riani ingin sudah berada di lantai atas, tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya dengan sedikit kasar.Seseorang itu membawa Riani ke sebuah kamar, dan sampai didalam kamar. Seseorang itu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat, dan Riani hanya menatap bengong pada seseorang itu."Tu
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

46. Pesan Masuk

"Jadi, suamiku mau di buatkan makanan apa?" tanya Riani sambil mengembangkan senyuman manis pada Jonathan.Terlihat jelas dari raut wajahnya Riani yang semakin hari semakin nyaman saat bersama prianya, Jonathan. Sudah pasti Riani juga mulai merasakan perasaan yang berbeda saat bersama prianya, pria yang sudah merenggut kesuciannya.Jonathan menyimpan botol tadi lalu memeluk erat tubuh wanitanya. "Mau makan kamu," jawabnya dengan senyum menyeringai."Kalau makan aku di atas ranjang nanti aja, sekarang makan malam penutup aja," ucap Riani yang paham apa yang ada di dalam otaknya Jonathan.Jonathan tersenyum, lalu dia mengecup bibir mungilnya Riani."Makan apa aja deh, tapi kayaknya kalau makan burger atau steak enak," ujar Jonathan yang sepertinya butuh cemilan di malam hari."Huhu, aku gak bisa buat steak." Riani langsung cemberut."Ya udah kita pesan aja di caffe bawah," kata Jonathan yang mulai melepaskan pelukannya."Tapi..." Riani menjeda perkataannya dan kembali melanjutkan. "Tapi
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

47. Membahas Pernikahan?

Ada pesan masuk ke dalam ponselnya Jonathan dan entah siapa yang mengirimkan pesan jam segini, pikir Jonathan.Jonathan langsung membuka pesan itu, karena dari pada dirinya penasaran dengan pesan itu.+62 ...Selamat malam, maaf mengganggu malam-malam. Apa benar ini nomornya Jonathan Prawira? Kalau benar, bisa besok siang kita bertemu di restoran Jepang yang ada di Jakarta Barat? Kalau bisa saya tunggu saat makan siang. Terima kasih, dan maaf mengganggu."Apa-apaan ini?" Jonathan mengerutkan keningnya setelah membaca pesan itu, pesan yang menurutnya aneh."Kenal juga enggak tapi udah mau ketemuan aja." Jonathan geleng-geleng kepalanya.Riani sudah kembali dengan menenteng paper bag di tangannya, lalu menyimpan paper bag itu di atas meja."Kenapa?" tanya Riani pada pria yang ada di depannya."Gak apa-apa," jawab Jonathan yang langsung mematikan layar ponselnya.Jonathan malas membahas pesan itu pada wanita yang ada di depannya, karena dia tidak mau jika wanitanya akan salah paham.Jona
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

48. Siapa Seseorang Itu?

Riani membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan kasar, dia menatap langit-langit kamar dengan wajah kesal."Kenapa sih dengan pria itu? Benar-benar menyebalkan!" Riani kembali menggerutu saat dirinya di tinggalkan begitu saja oleh pria yang selama ini sudah menjamah setiap inci tubuhnya.Riani menghela napas dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, dia memejamkan matanya agar bisa tidur dan melupakan kejadian menyebalkan ini."Eh, sepertinya sikapnya Jonathan seperti itu saat dirinya bermain ponsel saat aku mengambil paper bag." Riani membuka matanya dan baru mengingat apa yang terjadi beberapa saat yang lalu.Riani masih ingat jelas saat ekspresi wajahnya Jonathan berubah saat Jonathan membaca pesan, entah pesan dari siapa yang masuk ke ponselnya."Hah, terserah dia aja." Riani mengacak-acak rambutnya sendiri dan memiringkan tubuhnya, dia mulai memejamkan matanya lagi.Di tempat lainJonathan sedang duduk di sebuah sofa dan menggenggam sebuah ponsel, ponsel miliknya yang se
last updateLast Updated : 2022-11-12
Read more

49. Pertemuan Perjodohan

"Maaf menunggu lama," ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu. Jonathan dan Jeno langsung menatap ke arah pintu ruangan dan melihat seorang gadis yang masuk ke dalam ruangan mereka, dan mereka hanya melongo saja dengan sosok gadis itu.Karena mereka tidak mengenal gadis itu."Kau yang semalam terus hubungi saya?" tanya Jonathan pada gadis itu yang baru saja duduk di kursi.Gadis itu mengangguk dan mengulas senyum, lalu dia berkata. "Iya, itu saya," jawabnya.Jonathan dan Jeno saling bertatapan satu sama lain, mereka benar-benar tidak mengenal siapa gadis yang ada di depannya."Maaf, sebenarnya anda siapa?" tanya Jeno pada gadis itu."Saya di sebenarnya di undang oleh nyonya Dona untuk makan bersama dengannya dan anak bungsunya," jawab gadis itu dengan panjang lebar.Jonathan langsung memijat pelan pelipisnya, dia tidak paham dengan penjelasan gadis itu."Mohon maaf, bisa saya berbicara berdua saja dengan Jonathan?" Gadis itu menoleh ke arah Jeno, seperti membutuhkan
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

50. Riani Memikirkan Jonathan

Punya anak? Jadi, Riani ingin punya anak? Anak dari siapa? Apa anak dari Jonathan? Hem, entah.Riani memukul pelan kepalanya saat dia sadar sudah melamunkan sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, lalu dia berkata. "Jangan memikirkan itu lagi," gumamnya dengan sangat pelan.Perlahan-lahan Riani melangkahkan kakinya menuju pintu kamarnya Nona muda, dia ingin keluar dari kamar itu karena dirinya harus mengerjakan pekerjaan yang lainnya."Akhirnya keluar juga," ucap Riani dengan bernapas lega saat dirinya sudah keluar dari kamar Nona muda, Jelita.Namun, saat ini Riani masih berdiri di ambang pintu dan melirik ke arah sekitar. Dia melirik lorong kamar majikannya terasa sangat sepi, sudah pasti para pembantu lainnya sedang sibuk berada di lantai bawah."Ayo kita kembali bekerja lagi," ujar Riani sambil mengulas senyum.Riani mulai melangkahkan kakinya menuju tangga dan dia mulai menurunkan tangga satu per satu, sampai akhirnya Riani sudah menuruni tangga yang terakhir."Riani!" Seseoran
last updateLast Updated : 2022-11-17
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status