“Apa Inda sudah menyampaikan padamu? Tentang pernikahan kamu dan Jiddan?” pertanyaan itu sontak membuat Naya terbelalak tegang.“Emmm... Anu Mi,” Naya terkikuk, tidak tahu juga ini yang akan dibahas oleh umi b“Sudah Mi tadi siang,”“Kami berharap kamu bisa menerima ini, kamu sudah kami anggap sebagai anak Umi dan Abi Nak, menikahlah dengan Jiddan ya Nak?”“Naya masih trauma Mi, Naya takut untuk menjadi yang kedua,” bayangan satu tahun lalu pun muncul seketika, menghadirkan goresan perih di dalam hati.***“Saya mencintaimu Naya, maukah kamu menjadi istriku?” pinta pria tampan di hadapannya.Ruang kelas bawah tampak sunyi, hanya mereka berdua yang berada di ruang tersebut, duduk berhadapan di kursi paling depan, hanya satu meja panjang yang menjadi jarak antara mereka. Pria tampan itu memandanginya lamat-lamat, memancarkan keseriusan dalam ungkapan demi ungkapan yang terlontar dari mulut.“Maaf Ustadz, maaf sekali, bukankah Ustadz sudah memiliki istri? Saya tidak mau menjadi orang keti
Last Updated : 2022-11-08 Read more