“Zein?” panggil Inda tak percaya.“Ya?”“Terimakasih,”“Untuk apa?”“Untuk luasnya hatimu untuk mendengar cerita-ceritaku,”“Itu sudah tugas aku In, untuk memastikan kamu selalu bahagia,” jujurnya. “Meski bukan denganku,” lanjutnya lirih.***Setengah tahun silam. Dimana Inda bersimpuh meminta izin pada umi Ruqayya untuk melanjutkan S2nya di Cairo. Tidak ada orang lain di rumah pengasuh kecuali umi dan Inda.Mereka duduk berhadapan di satu sofa cream yang berada di ruang keluarga.“Keinginanmu bagus Ndo, tapi kamu harus ingat kewajibanmu sebagai seorang istri, apalagi Jidan sudah menjadi pengganti Abi di pesantren ini,” Ucap umi mengingatkan.“Inda akan pulang jika Mas Jidan membutuhkan Inda Mi, kapanpun,” jawab Inda meyakinkan umi.“Tidak semudah itu Ndo, kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi kedepannya. Jika memang Inda tetap mau berangkat ke Cairo, fikirkan baik-baik bagaimana caranya agar kamu bisa mendapatkan pahala setiap hari meski kamu jauh darinya,”Inda berfikir sejenak.
Terakhir Diperbarui : 2023-01-16 Baca selengkapnya