Home / Romansa / Istri Rahasia Kepala Sekolah / Kabanata 241 - Kabanata 250

Lahat ng Kabanata ng Istri Rahasia Kepala Sekolah: Kabanata 241 - Kabanata 250

301 Kabanata

Bab 241

[Bang, serius, aku sakit. Aku masuk rumah sakit, Bang. Aku malah baru mau pindahan dari apartemen, Bang!!! Sendirian!!! Sabar kenapa, nanti aku kirim uangnya.]Sulis berbincang di telepon dengan kakaknya sembari menangis. Ia merasa kesal pada kakaknya karena ia tidak mau tahu dan hanya menginginkan dirinya mengirim uang saat itu juga. Telepon pun segera dimatikan oleh Sulis secara sepihak. Percuma saja ia menjelaskan pada kakaknya yang tidak berempati padanya. Tangisan pun mulai reda. Namun ia tak berhenti mengoceh. “Ini semua gara-gara si Arab!!  Aku dipecat dari kampus dan aku harus pindah ke kosan,” Sulis tak menyadari sedari tadi Ali berdiri di sana, tak melewatkan satupun percakapan Sulis dengan kakaknya. En
last updateHuling Na-update : 2024-08-06
Magbasa pa

Bab 242

“Ough, bukan, Mala. Sebelah kanan! Kanan dikit!! Atas ya … ya itu,”Aldino sedang berbaring telungkup di atas ranjang karena ia baru saja mengalami kecelakaan sewaktu membantu pekerjanya melukis kamar calon anaknya.  Ia jatuh dari tangga saat berniat menggambar awan di langit-langit kamar itu. Alhasil punggung dan bokongnya terbentur lantai. Beruntung kepalanya tidak ikut terbentur karena ia menahannya dengan ke dua tangannya.  Pria itu meminta istrinya untuk mengompres punggungnya yang kesakitan dengan air es. Dengan sabar dan telaten, Malati berusaha mengobati suaminya. Ia merasa cemas takut sekali jika terjadi sesuatu pada suaminya. Ia bahkan menyarankan suaminya untuk pergi ke rumah sakit. Khawatir andaikata ada cidera bagian dala
last updateHuling Na-update : 2024-08-06
Magbasa pa

Bab 243

“Jim!!” seru Sulis pada Jimmy yang sudah bersedia mengantarnya menuju kosannya yang berada di sebuah gang kecil. Jimmy hanya menurunkannya di depan gang. Tentu saja, jarak antara gang menuju kosan lumayan jauh.Sulis kembali menoleh dan menatap nyalang Jimmy yang masih berada di dalam mobil. Pria itu hanya tersenyum culas menatap Sulis. “Gue masih ada kerjaan ya Ceu Li-lis. Lo bisa nyuruh pacar lo lain kali,”Sulis hanya mendecak sebal. “Gue udah putus tau!! Lagian lo tega ya, gue baru sembuh!! Awas lo ya!!! Bilangin Mr Bon!”Sulis mengomel karena ia baru sàdar jika tubuhnya masih terasa lemah kendati ia berusaha menguatkan diri. Tubuhnya tak selaras dengan pikirannya.Jimmy menjawab dengan kekehan kecil. “Gue pergi juga ada job dari Om lo! Bye, Sulis!”Pria itu langsung pergi meninggalkan Sulis yang kerepotan dengan barang bawaannya. Pada akhirnya, Sulis harus membawa barang milik pribadinya sendiri. Helaan nafas berat lolos dari bibirnya.Sulis pun pulang ke kosan baru sendiri. Sebua
last updateHuling Na-update : 2024-08-07
Magbasa pa

Bab 244

Baik Malati dan Aldino sangat terkejut ketika mereka melihat kamar calon bayi mereka yang sudah selesai direnovasi dan dilukis. Kamar tersebut selesai dalam waktu singkat sesuai rencana dan keinginan mereka.  Pagi itu Malati sudah dikejutkan oleh sebuah pemandangan luar biasa indah. “Woahh!!! Indahnya!!!”Malati melesak masuk ke dalam kamar dan menganga saat melihat betapa indahnya calon kamar anak mereka. Lukisan pada dinding tersebut telah selesai dengan sangat sempurna! Begitupula dengan semua furniture telah tersusun dengan rapi dan siap dipakai.  Di dalam kamar bayi yang sangat luas itu sudah ada sebuah ranjang dan sofa single untuk sang ibu ketika ia menyusui, sebuah boks bayi dan lemari pakaian. Semua perabot untuk keperluan Ibu dan anak lengkap tersedia di sa
last updateHuling Na-update : 2024-08-07
Magbasa pa

Bab 245

Mendengar suara Mustafa Ali Basalamah, Sulis menundukan wajahnya agar tidak dikenali olehnya, berpura-pura merapikan peralatan maintenance. Jika ia ketahuan bekerja di sana sebagai jasa service maintenance komputer, sungguh membuat harga dirinya hancur. Oleh karena itu ia harus bermain cantik agar tidak dikenali. Sulis kemudian buru-buru memakai masker dan menarik topinya agar menutupi keningnya.Bahkan pria bertubuh jangkung itu belum menyadari kehadirannya. Ia melesak masuk begitu saja ke dalam ruangan tersebut. Profesi utama Ali memang dosen sekaligus dekan. Namun karena keluarganya notabene keluarga pebisnis mengharuskannya mengelola perusahaan meskipun secara tidak langsung. Ali tidak datang setiap hari ke kantornya. Ia hanya datang dua hingga tiga kali melakukan cek berkala perusahaan.“Pak Ali, semua sudah selesai,” lapor Dodi dengan perasaan yang lega.“Makasih, Pak Dodi. Kau memang selalu bisa diandalkan,” tukas Ali memandang lurus Dodi yang berdiri di hadapannya. Ali baru sàd
last updateHuling Na-update : 2024-08-08
Magbasa pa

Bab 246

Sulis menganga saat mendengar perkataan Ali yang menurutnya tidak masuk akal!!Kepala Ali sepertinya terbentur sesuatu hingga membuatnya berpikir dangkal. Beberapa kali Sulis menyelipkan beberapa helai anak rambut yang berantakan, menandakan sebuah bahasa tubuh ketika ia merasa gugup.  Masalahnya, Ali terus menatapnya dengan intens. Entah apa arti dari tatapan itu! Ada banyak sebuah pesan dari ekspresi wajahnya. Ia tak bisa membacanya. “Kau akan menggantikan Diva.”Ali mengulangi kalimatnya namun masih tetap bernada dingin. Sulis seringkali meremang saat mendengar seorang pria yang bicara dengan jenis suara seperti itu. Dominan, dingin dan temperamen. “Maksudmu,
last updateHuling Na-update : 2024-08-08
Magbasa pa

Bab 247

“Mas Aldino, kenapa kau? Mana bunga kesukaanku? Biasanya kau membawanya,” seru Ana menatap Aldino dengan tatapan yang sendu. Tatapan yang tak biasa. Tatapan yang membuat hati Aldino merasa tersayat. Mungkin tak hanya dirinya yang merasa iba padanya. Siapapun pasti akan merasakan hal yang sama padanya. Aldino terpaku di tempatnya saat baru menyadari jika ternyata wanita yang memeluknya ialah Ana, bukan istrinya. Ana merangkul lengan Aldino begitu kuat seakan-akan tak ingin melepaskannya lagi. Aldino bukan tidak diam, ia berusaha melepaskan tangan Ana dengan perlahan. Alih-alih merespon perkataan Aldino, Ana justru memanggil psikiater yang mengobatinya, psikiater yang sama dengan Nia. “Dokter Wini! Dia Mas Aldino yang selalu kubicarakan padamu. Dia kekasihku, Dok!!” kata Ana dengan perasaan ceria. Saat itu Dr Wi
last updateHuling Na-update : 2024-08-09
Magbasa pa

Bab 248

Tak mengambil tempo, Aldino langsung menyusul istrinya yang pergi ke rumah tantenya meskipun istrinya mengirim pesan lagi padanya bahwa ia ingin berada di sana lebih lama. Aldino sebaiknya tidak menjemputnya dulu. Begitulah isi pesannya. Mengabaikan pesan istrinya, Aldino hanya ingin segera bertemu dengannya. Ia harus segera memperbaiki kesalahpahaman tadi. Ia tahu betul tabiat istrinya. Jika ia mengatakan tidak marah, justru sebaliknya. Sekarang ia mulai bisa membaca perasaannya.  Tak butuh waktu lama, mobil Aldino sudah memasuki garasi rumah baru yang ditinggali oleh Nia dan anak-anaknya. Ia memarkirkan mobilnya di sana lalu berjalan menuju pintu masuk rumah yang memang terbuka. Terdengar percakapan yang ramai di sana. Dengan langkah mendugas, Aldino langsung menuju b
last updateHuling Na-update : 2024-08-09
Magbasa pa

Bab 249

Ali terkejut karena ia menemukan sebuah dompet yang jatuh di ruangannya. Ia pun segera memungutnya. Sebuah dompet minimalis berbahan kulit asli model wanita. Mungkin dompet itu milik salah satu karyawannya yang masuk ke sana. Atau petugas maintenance komputer! Segera, ia mengambil dompet itu untuk melihat siapa identitasnya. Ali pun duduk dengan bersilang kaki sambil membuka isi dompet tersebut. Tangan Ali gemetar dan nyaris membuat dompet yang dipegangnya jatuh saat ia terkejut melihat siapa yang empunya. Senyum samar terbit di wajahnya tatkala melihat ktp pemiliknya. “Dasar ceroboh!!” Kartu identitas penduduk itu menarik perhatiannya. Ada juga terselip di dalamnya sebuah foto berukuran 2 × 3 seorang wanita yang baru saja keluar dari ruangannya. Entahlah,
last updateHuling Na-update : 2024-08-10
Magbasa pa

Bab 250

“Ali, kau sedang mengobrol dengan siapa?”Hanum menguak daun pintu kamar Ali dengan begitu lebar. Beberapa kali ia memangilnya namun tak menyahut. Hanum pun melesak masuk dan langsung mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kamar putranya. Ia menatap putranya dengan tatapan penuh curiga. Saat Hanum terbangun dari tidur dan ingin mengambil air minum dari pantri, ia melihat lampu kamar Ali masih menyala. Oleh karena itu ia langsung mendekati kamar Ali. Sayup-sayup terdengar suara orang yang mengobrol berasal dari kamar Ali. Ia menjadi penasaran sekaligus khawatir jika putranya membawa seorang wanita ke dalam kamarnya. Bukan tanpa alasan Hanum mengkhawatirkan putranya yang masih jomblo di usianya yang sudah matang. Ia
last updateHuling Na-update : 2024-08-10
Magbasa pa
PREV
1
...
2324252627
...
31
DMCA.com Protection Status