Home / Romansa / Istri Rahasia Kepala Sekolah / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Istri Rahasia Kepala Sekolah: Chapter 181 - Chapter 190

301 Chapters

Bab 181

“Mas, aku baik-baik saja.”Putri Melati menutup bagian depan tubuhnya dengan menyilangkan ke dua tangannya. Ada rona merah jambu menyembul di ke dua pipinya yang terlihat berisi sekarang. Sungguh, ia merasa malu luar biasa.Aldino memaksanya melepas pakaian yang dikenakannya hanya untuk memeriksa kondisi tubuhnya. Pria itu syok dan merasa takut jika istrinya terluka parah. Ia tahu betul istrinya bukan seorang wanita yang suka mengeluh. Oleh karena itu saat situasi sudah terkendali, pria dewasa itu memeriksa seluruh tubuh istrinya.Seketika pria itu mendesah berat tatkala melihat kulit istrinya yang bersih mulai muncul warna kebiru-biruan akibat benturan. Hal yang paling Aldino benci.Aldino berjalan menuju walk in closet lalu mengambil setelan baju tidur berbentuk piyama berlengan pendek untuk istrinya.“Mala, pakailah!” titahnya tak terbantahkan. Dibantu suaminya, Malati mengenakan piyama itu cepat. Lalu pria itu mengecup keningnya terlebih dahulu sebelum beranjak dari kamar itu.“Ma
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 182

“Tuan, Qing Yi tewas!”Pria bergaya rambut undercut melapor pada bosnya. Cerutu Gurkha yang digenggamnya jatuh seketika. Terkejut bukan main. Salah satu sosok mafia yang berpengaruh binasa. “Tewas? Dia salah satu anggota White Dragon yang disegani. Liar, kejam dan tak ada ampun. Bagaimana bisa?” telisik atasannya dengan penuh penasaran yang tinggi. Kabar yang sangat mengejutkan bagi dunia hitam.“White Dragon menyerang kediaman TARGET! Terjadi pertarungan di antara Nona Mei dengan Qing Yi. Tak lama Qing Yi tewas setelah bertarung melawan Nona Mei.”Ravenscroft mengambil cerutu lainnya lalu menyalakannya. ‘Bagaimana bisa Mei melawannya? Dia ringkih dan sangat lemah. Dia juga sedang hamil.’“Nona Mei ternyata ahli memainkan pedang Anggar sehingga bisa melawan Qing Yi.”Pria berjas hitam itu kembali menjelaskan berdasarkan informasi yang diperolehnya dari anak buahnya.Senyum terukir di wajah Ravenscroft. Ia menghembuskan asap berasal dari cerutunya. “Gadis itu rupanya sudah pintar! Di
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 183

Malati mengulum senyum saat melihat raut wajah suaminya yang terlihat ditekuk. Namun auranya yang judes malah semakin menambah ketampanannya.Aldino membuka daun pintu dengan malas. Ia keberatan karena aktifitasnya terusik. “Maaf, Mas, di bawah pengawal menunggu.”Mbok Darmi dengan menahan kantuk melapor. Hanya Mbok Darmi yang berani naik ke lantai dua ruangannya di rumah itu. Para pengawal hanya berada di luar rumah dan tidur di paviliun bergantian.Aldino mendengus kesal tatkala mendengar laporannya. Mengapa begitu cepat pengawalnya pergi ke apotek. Ia membalikkan tubuhnya lalu berkata. “Ambil saja obatnya!”“Siap, Mas,” tukas Mbok Darmi dengan patuh. Wanita tua itu berjalan ke bawah mengambil obat yang diminta Aldino meski merasa letih tungkai kakinya. Anak tangga menuju lantai dua lebar dan banyak.Aldino masih berdiri mematung dengan punggung bersandar pada dinding di samping pintu berukiran jepara itu. Ia belum masuk ke kamarnya lagi.“Mas, ini obatnya,” imbuh Mbok Darmi seraya
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 184

“Siang!” Malati menyapa pria yang sudah beruban itu dengan penuh keramah tamahan. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman hangat. Melihat pria berwajah keras namun dengan tatapan teduh saat melihatnya membuatnya merasa nyaman.Sebelumnya ia dilanda gugup mengingat jika ia akan bertemu dengan seorang jenderal besar. Dalam benaknya, ia pasti akan bertemu dengan sosok pria berwajah dingin, keras dan kejam.“Duduklah, Nak!” Pria itu menyambut kedatangan suami istri itu dengan hangat. Tatapannya beralih pada pria besar berwajah dingin yang menggenggam erat tangan mungil Malati.“Kau suaminya?” Pria itu berbasa-basi. Namun ia tahu jika sosok suami Putri Melati itu seorang yang posesif pada istrinya. Tingkah pria bertubuh bagaikan binaragawan itu mengingatkannya pada dirinya sendiri. Ia begitu posesif pada mendiang istrinya.Baik Aldino maupun Putri Melati duduk di atas sofa single yang berada dekat ranjang tersebut.“Maaf, aku memanggilmu, Mei. Kau mirip sekali Ibumu, Nak,” imbuh pria
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 185

Malati mengangkat telepon Erlangga dengan agak ragu. Pasalnya Aldino menatapnya seolah ia kepalang basàh ketahuan selingkuh.“Angkat saja!” imbuh Aldino dengan mengatur ekspresi wajahnya. Ia berdiri menjulang di dekat istrinya seakan mengintimidasinya. Malati mengangkat telepon itu dengan agak cemas.[Halo, Waalaikumsalam!]Malati menjawab salam Erlangga dengan menahan nafas. Aldino menggodanya. Saat ia menempelkan telepon genggamnya pada telinganya, Aldino memeluk pinggangnya dan meniup-niup lehernya. Menjengkelkan memang pria dewasa itu.[Bagaimana kabarmu Putri Melati? Aku dengar kau mengambil cuti kuliah. Apa yang terjadi? Kau juga susah dihubungi,]Di seberang sana Erlangga berkata dengan penuh khawatir, mirip seorang pria yang mengkhawatirkan kekasihnya.Aldino mendengus pelan. Ia bisa mendengar pertanyaan Erlangga yang tidak pantas. Namun sedetik kemudian ia baru sàdar mungkin pemuda itu tidak tahu jika Malati sudah menikah.[Baik. Aku …] Kata-kata Malati menggantung. Aldino
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 186

Pagi itu Malati tengah bersiap-siap ke kampus. Ia akan datang kesana karena undangan pihak kampus yang memintanya datang untuk mengikuti technical meeting penyelenggaraan event olimpiade Matematika di sana. Aldino mendukung istrinya. Ia tidak akan membatasi kegiatan istrinya selama kegiatan yang dilakukan itu tidak menguras energi dan selalu didampingi oleh pengawal. Ya, meskipun risi, Malati tidak pernah pergi kemanapun sendirian. Ia akan ditemani Mbok Darmi dan dua orang pengawal yang menemaninya saat Aldino tak bisa menemani. Meskipun ancaman dari mafia sudah tak lagi ada.Persidangan para oknum pejabat yang berhubungan dengan mendiang ibunya kini sudah ditangkap. Mereka sedang mengikuti proses hukum dan bersiap-siap akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka yang merugikan keuangan negara. Beberapa kali Putri Melati mengikuti proses persidangan itu. Bahkan proses persidangan itu semakin panjang ketika para saksi dan bukti kejahatan mereka menguak pelaku lain sep
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 187

Serena bungkam tiba-tiba tatkala mendengar suara kharismatik dari seorang pria dewasa yang tampan. Siapakah pria itu?Mata Serena tak bisa berpaling dari wajah tampan pria itu dan … tubuhnya yang kekar dan liat di sana sini sungguh menggoda. Effortless.Bahkan kemeja yang membalut tubuh itu seolah tak mampu memuat tubuh berototnya. Tubuh yang maskulin namun wajah yang terlihat muda. Bagaimana pria itu di atas ranjang? Dia pasti sangat hot. Bisa-bisanya gadis itu membayangkan hal mesum saat melihatnya. Pria itu seperti magnet yang memiliki daya tarik yang luar biasa. Tatapannya yang dingin dan menusuk menimbulkan kesan seorang pribadi yang keras, tegas dan dominan. Pria yang idealis. Hidung yang mancung dengan bibir yang terkatup rapat membuatnya tampak sensual.“Apa maksudmu mengatakan jika Putri Melati seorang sugar baby?”Aldino membuyarkan lamunan Serena. Gadis itu cukup tersentak kala pria dewasa itu menyebutkan nama Putri Melati.Siapakah pria itu? Mengapa ia bisa mengenali Putr
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 188

“I could stay awake just to hear you breathing. Watch you smile while you are sleeping. While you're far away and dreaming. I could spend my life in this sweet surrender. I could stay lost in this moment forever. Well, every moment spent with you. Is a moment I treasure,”Aldino menyenandungkan lagu romantis legend Milik Aerosmith. Sesekali bergumam ketika liriknya tak hafal. Malati merasa heran melihat tingkah random suaminya. Semenjak mereka masuk mobil, Aldino terlihat sumringah. Wajahnya berseri-seri. Ia pun bersenandung lagu-lagu romansa. Malati baru tahu jika suara Aldino merdu saat bernyanyi. Suaranya mirip suara Bebi Romeo kena pilek. Agak mirip.‘Mas Aldino kenapa ya? Apa tadi dia nongkrong di taman? Tadi dia sempat keluar dari ruangan. Di taman ada pohon beringin besar yang angker. Pasti Mas Aldino kerasukan. Argh, bagaimana mungkin? Masa iya?’ batin Malati berisik.“I don't wanna close my eyes. I don't wanna fall asleep. 'Cause I'd miss you, baby.”Aldino bernyanyi kembal
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Bab 189

Jika tidak ingat sedang berada di tempat umum. Malati rasanya ingin menghambur memeluk suaminya. Ia terharu mendengarnya. Resepsi pernikahan ialah impian setiap perempuan termasuk dirinya.Putri Melati sempat skeptis soal pernikahan. Bukan tanpa alasan, ia merasa frustasi akan hidupnya. Ia hidup menderita di bawah tekanan om dan tantenya. Belum usai masalah, ia juga terpaksa harus menerima pernikahan kontrak dengan pria dewasa yang kini berada di depannya, menatapnya dengan lembut. Sangat jauh berbeda saat mereka dulu bertemu.Malati juga menginginkan kehidupan yang normal. Ia menikah dengan pria yang dicintainya dan mengadakan pesta untuk merayakannya. Kini impiannya segera terwujud. Namun sedetik kemudian ia menghela nafas panjang saat menyadari perutnya sudah membesar. Bagaimana nanti penampilannya saat acara pesta. Memalukan …Aldino mengikuti tatapan istrinya dengan senyuman.“Tenang saja, istriku. Tugas Bude Gendhis menyiapkan gaun yang pas untukmu.”Aldino berkata dengan antusi
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 190

“Mas hitung dari satu sampai sepuluh ya,” seru Aldino di depan Putri Melati yang terlihat gugup. Tangannya sedang memegangi lingerie yang dipilih olehnya. Sore itu mereka berencana akan kembali mereguk nikmatnya surga dunia. Aldino tengah menagih janjinya.Keringat dingin sudah luruh di sekujur tubuh Malati. Haruskah ia memakai baju haram itu? Tapi baju yang dipegangnya ialah baju terharam yang pernah ia lihat. Sungguh, mengerikan.“Mas, aku …” imbuh Malati dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar. Namun Aldino yang memiliki telinga kelelawar masih bisa mendengarnya.“Mala udah janji! Janji adalah kh-hutang!” tukas Aldino dengan suara yang meresahkan. Ia mengerlingkan matanya dengan sensual.“Tapi ini Masih sore. Nanti malam aja,” Malati mencoba bernegosiasi. Ia meringis membayangkan memakai lingerie berbentuk absurd itu saat perutnya besar. Ia membayangkan dirinya akan seperti ikan buntal. Lalu ia berpikir sejenak di manakah letak menarik atau seksinya.'Apa jangan-jangan Mas Ald
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
31
DMCA.com Protection Status