Home / Horor / DiSUKAI SILUMAN ULAR / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of DiSUKAI SILUMAN ULAR: Chapter 81 - Chapter 90

96 Chapters

Sakitnya diduakan

"Bang, apa Abang sudah bertemu dengan Sari?" tanya Rosa sambil melabuhkan kepalanya di pundak Hasan."Belum. Abang tak tau dia berada dimana sekarang. Abang sangat berharap bisa bertemu lagi dengan Sari juga Rehan." Hati Rosa terasa dicubit mendengar keinginan Hasan. Sekarang dia baru merasakan, sakitnya saat orang yang dicintai memikirkan wanita lain. Ternyata kehadiran orang ketiga di dalam suatu hubungan, menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Tapi apa yang hendak di kata. Dialah yang hadir belakangan dan merusak kebahagiaan wanita yang masih sangat dicintai suaminya. "Abang serius, akan membawanya kalau menemukan dia?" lirih Rosa. "Ya, tapi Abang akan mengontrak rumah yang lebih layak buat dia. Tak akan Abang satukan kalian di dalam satu rumah," jawab Hasan. Rosa menghela nafas, berusaha meringankan rasa perih di hati. "Kau tak suka?" tanya Hasan sambil melihat wajah Rosa. Rosa mendongak, menatap dalam manik mata teduh suaminya. "Kalau aku tak suka Abang menjemputnya k
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

Pertemuan

Tujuan pertama Hasan hari ini adalah rumah Bu Zuabedah. Hasan sangat yakin Bu Zubaedah tau dimana keberadaan Sari juga Rehan. Hasan membawa buah tangan untuk mamaknya. Dalam rangka salah satu upayanya untuk kembali mengambil hati sang Ibu. Masih jam sembilan pagi, Hasan sudah sampai di tujuannya. Belum lagi dia benar-benar sampai di halaman rumah Bu Zubaedah. Hasan melihat mamakjya keluar dari rumah, lalu mengunci pintu dari luar. Hasan curiga dan bertanya sendiri dalam hatinya, hendak kemana mamaknya pergi?Hati Hasan berkata, Bu Zubaedah akan menemui Sari, sebab itu Hasan mengikutinya. Hasan memakai jaket dan helm, dia yakin Bu Zubaedah tak akan mengenalinya. Hasan menunggu di tepi jalan, memantau dari jauh. Bu Zubaedah sedang berdiri di tepi jalan, Hasan merasa yakin, Bu Zubaedah sedang menunggu angkutan umum yang melintas. Benar saja dugaan Hasan. Tak lama sebuah angkutan umum yang biasanya ke jurusan terminal, melintas di jalan itu. Bu Zubaedah melambaikan tangan untuk memberh
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

Bujuk rayu Hasan

Hasan keluar dari kamar, menghampiri Bu Zubaedah dan Rehan yang tengah asik bercerita. "Mak, tolonglah maafkan Hasan. Hasan janji tak akan mengulangi lagi Mak," kata Hasan."Mamak hanya mengikut sama Sari saja. Salahmu dengan Mamak tak seberapa dibanding dengan Sari. Kau sudah sangat keterlaluan. Sudah kau tinggalkan anak istrimu, kau kawin pula dengan perempuan lain. Seharusnya kau yang membesarkan hati Sari, supaya tak bersedih hati melihat kondisi anaknya. Bukan malah kau tinggalkan. Dia pun tak mau anaknya terlahir seperti itu." Panjang lebar Bu Zubaedah mengomel pada Hasan. Hasan hanya menunduk. Biarpun hatinya tetap tak bisa dipaksa untuk menerima kehadiran Rubi. Dia sepenuhnya menyadari kalau dia sudah melakukan kesalahan yang besar pada istrinya."Hasan akan memperbaiki semua Mak. Hasan janji," kata Hasan."Apa Sari sudah bersedia menerimamu lagi? Kau beruntung Hasan, mempunyai istri seperti Sari. Kalau orang lain yang menjadi istrimu, pasti lah dia akan mengamuk sejadinya.
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

Bujuk rayu

Sari menarik tangan Rasidah agar tak ikut dengan Hasan. Rasidah histeris, "Ikut Hasan! ikut Hasan!" Berulangkali Rasidah menghentak-hentakkan tangannya agar Sari melepas genggamannya.Hasan memanfaatkan momen itu sebaik mungkin. Dia berpura-pura tak mengizinkan Rasidah untuk ikut dengannya. Demi mengambil hati Sari."Mak, Emak sama Sari saja ya. Tak usah dengan Hasan," katanya. Rasidah justru semakin erat memeluk lengan Hasan. Dia menggeleng berulang kali, menandakan dia tak mau dengan Sari. Hasan melihat Sari, dia mulai untuk membujuk Sari kembali."Sari, jangan lah keras kepala. Abang tak keberatan membawa Emak sendiri ikut dengan Abang. Tapi alangkah baiknya kalau kau juga ikut bersama Abang. Abang tau sudah melakukan kesalahan yang besar. Abang juga tak tau bagaimana lagi cara untuk meminta maaf. Semua sudah terjadi Sari, mau menyesal pun tiada guna. Lebih baik lah kita memperbaiki keadaan yang sudah ada. Abang janji Sari, tak akan ada yang berubah. Semua akan tetap seperti dulu
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Keputusan Sari

Rosa lagi-lagi harus menelan kekecewaan. Saat dia pulang ke rumah di malam hari, Hasan tak ada di rumah, sama seperti kemarin. "Kenapa Abang belum pulang?" gumamnya sendiri. Hasan memang telah meminta izin untuk pergi mencari Sari, tapi Rosa tak menyangka, hingga hari gelap pun Hasan tak pulang juga. Kini Rosa baru merasa, perihnya hidup dengan suami yang juga mencintai wanita lain."Kemana Abang mencari Sari, apakah belum bertemu? Atau Abang justru tak akan kembali lagi setelah bertemu dengan dia." Rosa terus berkata-kata sendiri, untuk mengusir sepi. Rasa cemas semakin menggelayut di hatinya. Perempuan jelmaan itu sangat takut, kalau suaminya tak akan lagi kembali padanya. Dia bersedia berbagi cinta, asal Hasan jangan meninggalkannya. Rosa mencoba melihat Hasan dengan mata batinnya. Tapi semua gelap, Hasan sama sekali tak terlihat di pandangan batinnya. Gubuk Sari telah dikelilingi mantra perlindungan dari Nyi Baisucen. Hingga Rosa atau siluman manapun akan sulit untuk menembus
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Kembali pulang

Pagi ini terlihat sangat cerah bagi Hasan. Hatinya sedang sangat bahagia. Hari ini, dia akan membawa Sari pulang tanpa paksaan. Sebenarnya Hasan ingin cepat-cepat membawa Sari, Rehan dan emaknya pulang. Tapi dia harus menunggu kedatangan Pak Fudin terlebih dahulu. "Sari, Abang ke terminal sebentar. Barangkali ada angkutan yang bisa di sewa hari ini untuk kita pulang. Tak bisa kalau hanya pakai motor saja. Di pasar sana, biasanya banyak mobil back yang mencari sewa." Hasan berpamitan para Sari. Sari hanya mengiyakan saja. Biar sudah memenuhi keinginan Hasan, Sari belum bisa bermanis kata, apalagi wajah. Hasan juga tak terlalu ambil pusing soal itu, yang penting Sari mau pulang bersamanya. Seiring waktu, Sari pasti akan kembali seperti dulu. Istrinya uang manis juga baik hati. "Ayah, Rehan ikut." Rehan yang mendengar Hasan mau pergi segera minta untuk ikut bersamanya. "Yok, kita naek motor baru ya." Hasan menggandeng tangan putar kesayangannya."Hasan, bawa kue ya," pinta Rasidah.
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Pertemuan Sari dan Rosa

Hasan membawa Sari ke rukonya. Dan disambut dengan senyuman manis Rosa. Hasan tak sangka kalau Rosa ada di rumah. Karena hari masih siang. Sari kehilangan senyumnya saat tiba di ruko itu, meski Rosa dengan ramah mengantarnya ke kamar yang sudah dibersihkan oleh Rosa. Sari meletakkan tubuh Rubi dengan lembut di atas ranjang empuk mahal yang tak pernah sekalipun ada di dalam bayangan Sari. Rosa mendekati Rubi. "Cantik sekali," puji Rosa. Rosa sama sekali tak takut dengan Rubi. Sari melihatnya tak percaya, apalagi Rubi tak menangis saat Rosa mengangkat dan menggendongnya. Bahkan Rosa berulangkali menciumnya dengan gelas, seolah Rubi anaknya sendiri. Sedikitpun dia tak merasa jijik dengan Rubi. Tentu pemandangan yang cukup aneh buat Sari. Setiap orang yang melihat Rubi pasti akan meras takut dan jijik, namun berbeda dengan Rosa. Biasanya Rubi juga akan menangis bila bertemu dengan orang yang baru. Tapi dengan Rosa, Rubi terlihat nyaman. Padahal dia sedang tak tidur."Siapa namanya K
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Kedatangan Tuan Anaconda

Tuan Anaconda sekali lagi memanggil Rosa dengan suara yang lebih kuat, "ROSA!" "I–iya Ayah," jawab Rosa gugup. Hasan segera mengajak Rehan dan Rasidah naik ke atas lagi. Namun Rasidah justru menolak, dia masih memegang paha ayam goreng yang sangat pesat terasa baginya. "Mamak bawa aja ayamnya semua. Makan di atas," bujuk Hasan. Akhirnya Rasidah mau juga. Rosa harap-harap cemas. Setelah melihat Hasan, Rehan dan Rasidah hampir sampai di lantai dua rumah mereka. Baru Rosa membuka pintu rukonya. "Kenapa lama sekali!" hardik Tuan Anaconda. "Tadi kuncinya susah dibuka Ayah," alasan Rosa."Kenapa Ayah datang malam-malam kesini?" tanya Rosa. "Apa harus ada alasan untuk bertandang ke rumah anak sendiri?" tanya Tuan Anaconda. Tuan Anaconda menyapu seluruh sudut ruko dengan matanya. Dia berjalan perlahan melihat setiap bagian sudut ruko Rosa yang banyak dihiasi manekin-manekin cantik yang dipakaikan baju contoh. "Mana suamimu?" "A–ada Yah. Di–atas." Rosa sangat gugup, takut kalau ayahn
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Akal busuk Aina

"Emak mau kemana?" tanya Sari pada Rasidah yang ingin menuruni anak tangga. "Mau nasi," jawab Rasidah dengan wajah merajuk seperti anak kecil."Sebentar lagi ya Mak." Sari mencoba menahan Rasidah.Tapi Rasidah malah menepiskan tangan Sari. Wanita setengah baya yang terkadang sifatnya seperti anak kecil itu, tak peduli akan larangan Sari. Dia terus saja turun ke bawah. Sari menghentikan langkah kakinya tak berniat menyusul Rasidah. Akhirnya Sari hanya memperhatikannya dari atas saja. Denyut di punggungnya masih terasa, Sari meringis sambil mencoba merana bagian punggungnya.Bersamaan dengan itu, dia merasa mendengar suara Nyi Baisucen. "Kau dimana Sari?" Sari mencoba berkonsentrasi lagi. Mungkin dengan mengirimkan sinyal telepati, bibinya akan tau keberadaannya. Namun Sari merasa semua cukup aman, jadi dia tak perlu meminta bibinya untuk datang. Mungkin karena dia merasa cemas dengan kedatangan Ayah Rosa maka tanda lahirnya berdenyut."Bibi, Sari di rumah Bang Hasan." Suara batin Sa
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Masih ada luka

"Sari, bisa kau temani aku ke toko Hasan? Aku juga ingin berkenalan dengan istri keduanya." Aina sudah mendapatkan foto Sari dan semua yang ada di rumahnya. Kini tinggal foto Hasan dan madu Sari.Permintaan Aina cukup mengundang tanya di hati Sari. Untuk apa Aina ingin berkenalan dengan Rosa?"Tak apa kan kalau aku ingin berkenalan dengan istri Hasan. Siapa tau, suatu hari nanti aku bersama dengan kawan-kawanku bertandang ke toko itu untuk membeli baju, jadi bisa diskon," kata Aina dibarengi dengan tertawa yang palsu, seolah Aina bisa mendengar kata hati Sari."Oh, boleh saja. Paman dan Bibi, mau ikut juga ke toko Bang Hasan?" tanya Sari. Beberapa tahun ini, Pak Fudin dan Bu Midah sudah sering datang ke rumah Sari dan sudah tau toko Hasan juga istri keduanya. Namun masih saja Pak Fudin belum bisa menerima kehidupan berpoligami yang dijalankan keponakannya itu. Hingga membuatnya sedikit enggan kalau harus sering bermanis-manis dengan Hasan. Dia tak marah karena Sari. "Kalian sajalah.
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status