Wow, pantas saja kamu dandan. Hhmm ... ternyata mau diajak kencan, toh," goda Adel sambil mengedipkan sebelah matanya. Aku memukul pelan lengannya. "Apaan, sih."Adel ini memang polos orangnya. Sikapnya tidak pernah berubah walaupun aku sudah menjadi atasannya. Akupun demikian, tidak pernah mengubah sikapku pada siapa pun yang ada di sini.Wajahku terasa memanas, aku malu membayangkan jika bertemu dengannya nanti.Ya Tuhan, berilah momen yang baik untuk kami hari ini, doaku dalam hati.Kusambar tas selempang yang tergeletak di atas meja lalu berpamitan pada Adel.Jarak dari gedung kantorku ke parkiran terasa begitu jauh, mungkin karena aku sudah tidak sabar melihat wajahnya.Duniaku terasa berhenti saat melihat dia tertawa saat mengobrol dengan Pak Ravi. Tawa yang sudah lama sekali tidak aku lihat, kini aku menemukannya lagi."Aline, sudah sampai. Ayo, kami menunggumu," ucap Pak Ravi. Aku mengangguk hormat. Kulihat dengan ujung mata, Senyum di wajah Rimba langsung menghilang.Ambar—se
Read more