“Seperti itulah aku selalu menatap bidadari yang lewat di jalan ini. Aku tersenyum saat lihat kamu tertawa sama temen-temen kamu,” ucap Rimba yang membuat Aline tersipu malu.“Udah, ah. Kamu bikin aku geer.” Aline menutup mata sang suami yang tak henti menatapnya.“Gak papa, kan sekarang sudah halal,” balas Rimba.“Tapi, tetep aja, aku malu, iih.” Aline memijit hidung suaminya hingga Rimba mengap-mengap kehabisan napas.“Tanggung jawab nih, aku kehabisan napas. Ayo bikin napas buatan,” ujar Rimba sambil terkekeh.“Sini, lah,” jawab Aline lalu mendaratkan bibirnya sekilas di mulut Rimba yang berpura-pura kehabisan napas.“Ih, kamu licik, ya. Gak kasih aba-aba dulu. tau gitu kan aku balas,” ucapnya sambil menarik lengan sang istri agar mendekat .“Mas, malu. Nanti dilihat orang,” bisik Aline sesaat setelah berada di dekapan suaminya.“Mana, gak ada.” Rimba semakin mengencangkan pelukannya.“Ya, sekarang ga ada, siapa tau nanti … kalau kita ….”“Kalau kita apa? Emang kita mau ngapain?” t
Read more