Seperti biasa, setiap minggu ke-4 di akhir pekan, Raras selalu meninggalkan pulau dan pergi ke Jakarta menemui sang ayah yang tinggal sebatang kara.Sebenarnya hati Wisnu berat melepaskan istrinya itu, akan tetapi, dengan semua rengekan Raras, membuat dia tak berdaya.Sebenarnya tidak ada masalah, karena beberapa tahun kebelakang sejak mereka tinggal di pulau pun, Raras selalu melakukan kegiatan rutin itu, pergi siap akhir bulan. Akan tetapi, sejak ada Mega di rumah ini, membuatnya merasa tidak betah. Gerak-geriknya terbatas, dengan keberadaan wanita itu, dia tidak bebas lagi. Seakan-akan mata wanita itu memperhatikannya setiap saat."Aku berharap kau dan Mega bisa tinggal dengan akur," kata Raras sambil tersenyum dan itu malah membuat Mega memamerkan senyum lebar, namun tidak dengan Wisnu."Tenang saja, Mbak, Mas Wisnu adalah orang yang baik dan dia tidak mungkin memperlakukanku dengan kasar, benarkan, Mas?" kata Mega pada Wisnu, ucapan itu seperti sindiran yang begitu memuakkan, ent
Baca selengkapnya