"Pagi, Sayang!" Om Bas udah rapi pakai setelan kemeja biru dongker dan celana hitam panjang. "Pagi juga Om Sayang." Sambil menahan mual, aku tetap menyiapkan sarapan untuk lelaki pujaan hati. Kasihan nanti gak keurus kalau aku manjain rasa nano-nano di dalam perut ini. Lagipula menu sarapan Om Bas gak ribet. Untuk pagi hari menu favoritnya bukan tergolong makanan berat semacam nasi dan lauk pauk. Paling cuma sereal, sandwich atau roti-rotian. Hari ini kubikinkan pisang panggang tabur keju cokelat. "Masih mual-mual?" tanya Om Bas. "Hmmm." "Tetap paksain makan sesuatu, ya." "Iya, tadi Sisy udah minum susu, kok." "Harus konsumsi makanan lain juga, Sayang." "Iya, nanti diusahain." Sejak hamil, Om Bas lebih mirip mama-mama, cerewet banget. Bentar-bentar suruh makan melulu. Minum vitamin inilah, itulah. Kulkas udah mirip orang jualan, full sayuran, buah-buahan, juga daging-dagingan. Bukan aku yang belanja, tapi bapak rumah tangga yang lagi asyik bersantap sarapan di kursi seberang
Terakhir Diperbarui : 2022-07-12 Baca selengkapnya