"Ish, kan dokter udah bilang ... Om gak boleh ngintip dulu. Kalau dedek bayinya kesakitan gimana?" Bayangin doang kok jadi serem sendiri. "Gak bakalan kesakitan, Sayang." Om Bas malah ketawa gemes, andalannya pencet-pencet hidungku. Untung gak kempes dan tetep mancung. "Buktinya gak boleh, kan?" "Boleh, asal gak tiap hari. Asal tahu prosedur yang aman bagaimana. Dedek bayinya kan udah terlindungi kantong ketuban dan otot rahim yang kuat, jadi gak bakalan kesakitan." Tuh, kan! Padahal bukan Om Bas yang hamil, tapi dia lebih tahu segalanya. Kadang heran akutuh. Coba pinternya nular dikit gitu ke aku. Kalau gak bisa, seenggaknya nanti diwariskan ke bayi kami. "Pokoknya Sisy gak mau anuan dulu." "Sampai kapan?" "Tiga bulan." "Kamu becanda?" "Serius." Dulu aja aku sabar banget nungguin berbulan-bulan, ya sekarang rasain gimana gak enaknya dianggurin. Sebenarnya aku gak sekejam itu, kok. Serius, aku takut dedeknya kenapa-kenapa. "Om yang sabar, ya!" "Iya, iyaaa ..." Om Bas nga
Last Updated : 2022-07-12 Read more