Home / All / Beta Romeo And His Rogue [ID] / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Beta Romeo And His Rogue [ID]: Chapter 41 - Chapter 50

59 Chapters

Bab 41 : Sang Penggoda

Wajah Rena semakin kaku. Ia juga merasakan tangannya yang banjir karena keringat. Tubuhnya yang semakin panas menunjukkan kalau dia sedang tidak baik-baik saja. Bukan karena suhu udara yang meningkat, dan bukan juga karena ia kelelahan. Tapi, karena semua orang yang berada di tempat ini. Ini terlalu ramai! Dan sekarang ia tidak suka dengan keramaian. Di sana, ia melihat para anak-anak berjingkrak untuk berebut balon dari badut. Di ujung sana lagi, banyak para pasangan yang sedang mengantre untuk menaiki wahana berbahaya—menurutnya—
Read more

Bab 42 : Siapa Yang Terluka?

Sejak hari itu. Hari di mana Zachary ikut dalam perayaan festival musim gugur, pria yang memiliki rambut hitam kecokelatan dengan gaya panjang nan dikucir kuda itu selalu datang ke rumah mereka. Lebih tepatnya saat matahari masih berada di arah jarum jam empat. Di saat awan-awan sudah hampir kekuningan dan juga burung-burung mulai beterbangan ke sana-kemari. "Kopi?" sodor Rena dengan cup berwarna krim muda dan ada logo ternama yang terdapat di wadah kopi yang masih mengeluarkan asap itu.
Read more

Bab 43 : I Hate Inside

Peralihan Musim Gugur, Black Forest.  Dedaunan kuning sudah jatuh hingga mengambang di permukaan tanah yang terdapat sisa-sisa air karena hujan semalam. Terdengar juga cicit burung yang saling bersahutan guna mencari makan bersama-sama dengan gerombolan yang lain. Alam tampak cerah, begitu juga dengan sinar matahari yang sedikit demi sedikit menerangi bumi.  Tapi tidak dengan wilayah jantung di hutan Black Forest
Read more

Bab 44 : Sisi Kecil

“Aku tidak bisa melakukan ini!” Tangan Jovial bergetar. Bayangan buruk sudah semakin menghantuinya sejak beberapa menit yang lalu. Apalagi melihat anak semata wayangnya tidak sadarkan diri dengan luka di leher. “Dia akan mati … dia akan mati!”  Ia tidak berani melakukan tindak apa pun pada Romeo, walau ia dokter spesialis sekalipun. Jika ada yang salah, ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri seumur hidup. Romeo sekarat ... ia tahu, ia melihat tidak ada kehidupan lagi dalam wajah pucat pria itu. Tinggal menunggu waktu saja sampai pada saat malaikat kematian menghampiri anak itu. 
Read more

Bab 45 : Berikan Dia Kesempatan

Ben ketar-ketir saat waktu sudah menunjukkan waktu petang. Sedangkan Rena dan juga Zach belum terlihat batang hidungnya. Sebenarnya ke mana mereka? Apakah bermain di dalam hutan sangat menyenangkan sekali hingga mereka lupa waktu akan pulang? "Sudahlah biarkan saja. Lagi pun, mereka sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri." Ava yang sedari tadi mengerti kegelisahan  suaminya. Pria berambut sedikit ikal itu sudah mondar-mandir dan sesekali melihat jam. 
Read more

Bab 46 : Terlihat

Rena menatap kakaknya dengan gamang. Ia sudah lama memendam pikiran ini. Pikiran yang belum terjawab juga. Entah dari kakaknya atau Kak Ava yang mau membuka mulut. Mereka seakan menutup kebenaran ini dengan sangat apik.  "Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Rena saat mereka sedang berduaan di ruang televisi. Awalnya Rena memberitahukan pada Ava untuk tidak ikut campur karena ia akan berbicara dengan kakaknya dari hati ke hati.  "Apa?" Kening Ben m
Read more

Bab 47 : Misi Penyelamatan

Rena menatap tubuhnya yang menghadap cermin. Gaun berwarna merah gelap yang menjuntai hingga betis membuatnya terlihat lebih anggun. Rambut yang diikat menjadi ekor kuda juga memperlihatkan leher putihnya. Bukan karena sesuatu ia memakai pakaian yang berbeda seperti ini, hanya saja ia ingin dan tanpa memiliki alasan yang jelas.  “Kau ingin ke mana?” tanya Ava yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Rena. Ketukan pintu sedari tadi tidak digubrisnya membuat ia berani memasuki ruangan besar itu. “Apakah kau ingin berkencan dengan seorang lelaki? Apakah dia adalah Zach?” 
Read more

Bab 48 : Pertemuan

"Apa yang sedang kau lakukan?!" Suara itu membuat jantung Rena bertalu-talu. Ia sudah berbaring dan menyamakan dirinya dengan ilalang-ilalang. Apakah dirinya masih ketahuan juga? Ah, tidak mungkin. Raven sudah memberikannya ramuan penghilang aroma tubuh. Ini pasti salah! Tanah yang ia rasakan semakin bergetar dan itu membuktikan bahwa sang antek iblis itu segera mendekat. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rena hanya menggenggam gaunnya untuk mencari kekua
Read more

Bab 49 : Bukankah Ini Lebih Baik?

Rena menatap Romeo dengan prihatin. Pria itu masih tergolek di lantai marmer hitam di tengah-tengah aula besar. Sebenarnya ia terkejut karena Romeo mau menjadi pagar untuk dirinya dari serangan Aries. Ia masih ingat dengan jelas bahwa seumur-umur Romeo tak mau membelanya dari siksaan semua orang yang ada di istana. Tangannya membelai pipi Romeo yang semakin tirus. Tak ada cahaya di mimik wajah pria itu. "Tak usah memedulikannya lagi!" Tarikan Aries pada len
Read more

Bab 50 : Berkorban Demi Dirimu

Kaki perempuan itu mengayun, menikmati air kolam yang dingin. Salah satu tempat yang menjadi favoritnya, karena kolam ini menjadi destinasi yang bisa menghiburnya untuk menenangkan diri. Apalagi air sungai yang gemercik membuat syahdu suasana. Kedua telapak tangannya dibasahi dan mengelap betisnya yang masih kering. Yang ia inginkan adalah membuat seluruh kakinya menjadi basah. Sesekali pula banyak binatang-binatang kecil turut serta menghampirinya dan mene
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status