Semua Bab Beta Romeo And His Rogue [ID]: Bab 11 - Bab 20

59 Bab

Bab 11 : Bersikap Biasa Saja

Sudah dua hari Rena di rumah sakit, begitu pula Jordan yang mengurusnya bahkan pria itu tak segan-segan untuk bermalam di sana juga. Setelah insiden memalukan yang Rena sendiri tak tahu bagaimana ceritanya, ia hanya ingat saat tertidur di taman dan suara bibi Morin membangunkannya. Yang ia lihat bibi Morin membawa ember hitam dan menuangkan seluruh isi ke tubuhnya. Ia yang kedinginan setelah itu tertidur di kamar dengan damai tanpa mau mendengarkan berisik suara di luar. Rena sempat bertanya pada Jordan sebenarnya apa yang terjadi tapi jawaban pria itu tak terlalu memuaskan.
Baca selengkapnya

Bab 12 : Kelakar Raven

Terduduk di ujung tebing dengan pemandangan langit jingga di sore hari membuat pria berambut ikal tersenyum, apalagi suara air terjun di bawah sana menambah kesyahduan alam. “Masih meratapi kebodohanmu, ha?” Suara interupsi membuat Romeo berdiri dan sigap. Siapa yang berani-berani mengganggu waktunya. “Kau melewati batas wilayah!” tegas Romeo melihat pria berjubah hitam yang masih menyender di batang pohon. Tatapan hina yang pria itu
Baca selengkapnya

Bab 13 : Pelampiasan

Rena hanya bisa terdiam menatap Jordan. Sedikit tak menyangka memang, kedekatannya yang bisa dihitung dengan jari-jari malah membuat pria itu begitu yakin ingin hidup bersama. Bagaimana bisa seorang Jordan memberikan kepastian untuk seorang perempuan yang tidak jelas asal usulnya. Mulutnya terkatup rapat saat wajah Jordan dengan perlahan mendekatinya. Wangi yang menguar dari parfum mewah pria itu membuat Rena mengepalkan tangannya. Pipinya masih ditangkup dan matanya tak lepas dari manik cokelat nan tajam.
Baca selengkapnya

Bab 14 : Menjauh

Romeo hanya memberikan senyum tipis pada adiknya. Ia tak akan pernah menjilat ludahnya sendiri. Berikan ia sanksi jika melakukan hal itu. Menurutnya, sampah tetaplah sampah. Meski didaur ulang sekalipun tetap saja akan berstatus sebagai barang buangan.  Apakah menurut kalian Romeo jahat? Tidak, bahkan ia bisa melakukan hal yang lebih kejam dari ini. Seharusnya Rena tahu statusnya dan jangan pernah mengusik hidup siapa pun termasuk seluruh pria di pack ini. Jangan jadikan alasan karena ia seorang wanita untuk membuat semua orang mengasihaninya. 
Baca selengkapnya

Bab 15 : Jarak

Romeo kembali tak menyangka bahwa ia bisa berbicara seperti itu tepat di hadapan Rena. Apalagi Jade yang langsung menenangkan diri di sudut paling dalam. Jantung Romeo berdetak kencang, juga darahnya berdesir dengan hebat. Tangannya yang berada di saku jaket terkepal kuat. Jika memang seperti ini rasanya menolak pasangan. Aku tak akan sanggup! Pikirannya seketika kalut, buliran keringat sudah membasahi kening Romeo. 
Baca selengkapnya

Bab 16 : Yang Semakin Meresahkan

Pasangan kekasih dengan santai memasuki kafe klasik yang ada di jantung kota Manaus. Tak lupa sang wanita menggamit erat lengan pria agar bisa tetap berdampingan saat berjalan. “Ben, apa kau yakin dengan pilihanmu?” tanya wanita itu saat pinggangnya juga didekap kuat. Sedangkan yang ditanya hanya bergumam sambil mencium pelipis kekasihnya. “Reservasi atas nama Ben
Baca selengkapnya

Bab 17 : Antara Kita

Romeo menghirup napasnya yang berat, tangannya bertolak pinggang. "Aku tak tahu apa yang kau minum hingga membuatmu mabuk sebegini parahnya. Dan aku tekankan sekali lagi padamu Nona bahwa aku bukan matemu!" ujar Romeo dengan menggebu.   Evora menatap Romeo dengan memelas ia tak menyangka pimpinan kaum immortal  sebegini jahatnya. Sedangkan Romeo yang melihat itu semakin jengah dan memutar bola matanya.  
Baca selengkapnya

Bab 18 : Candala

Candala memiliki arti sebagai rendah diri. Sama seperti dengan perasaan Rena saat ini, perasaan tak layak yang menaunginya membuat ia semakin menjauh dari teman-teman lainnya. Tak tersentuh apalagi tak terlihat.   Penolakan secara terang-terangan yang dilakukan oleh Romeo seminggu lalu masih sangat membekas dalam ingatan. Bagaimana ia sangat jelas melihat mimik wajah pria itu yang begitu tegas dalam mengucapkan segala kata yang dikeluarkan.   Aku melepa
Baca selengkapnya

Bab 19 : Terlepas

[Hari Minggu di Perbatasan Jerman – Belgia.] Ben berlari sambil menggandeng Rena kecil. Kaki mereka terseok-seok, dan telinganya masih mendengar suara  samar dan juga gonggongan anjing para pemburu itu.  Tangan putih pucat Rena terus saja mengeluarkan keringat, tak paham apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya. Yan
Baca selengkapnya

Bab 20 : Evora Lorelie

Evora senang. Sebulan ini kebiasaannya adalah mengganggu si Beta kaku. Setiap pagi dan menjelang malam ia selalu berkunjung ke penginapan Romeo. Seperti pagi ini misalnya, dengan masih memakai baju piama, ia membuka apartemen Romeo seolah itu adalah hal yang biasa.   Pertama-tama hal yang harus Evora lakukan adalah menyiapkan kopi beserta sarapan rendah gula yang diminta secara tak langsung oleh pria itu sendiri. Evora tahu, menjaga stamina yang dimiliki seorang Beta tak serta merta menjadikan Romeo mengo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status