Kulihat Tiara terkejut dengan yang baru saja ku ucapkan, kedua tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, seperti sedang menahan emosinya agar tidak meledak.“Dia perk*sa, lu? Maksudnya gimana? Dengan ka-sar?” tanyanya untuk meyakinkan dirinya, ku jawab hanya dengan anggukan kepala.“Brengs*k!” umpatnya, ada kemarahan yang kulihat dari binar mata Tiara.==================================================================Air mataku semakin deras, saat melihat Tiara marah-marah dan melontarkan banyak makian kotor, yang dia tujukkan untuk mas Damar. Aku tau, Tiara akan merasakan hal yang sama jika aku tersakiti, itulah mengapa berulang kali dia mengatakan, agar aku segera meninggalkan mas Damar dan mencari kebahagiaanku sendiri.“Ra, sudah! Please jangan kayak gitu, jangan bikin gue jadi takut, Ra! Tenang dulu, tolong!” lirihku, masih berusaha meredam tangisku yang enggan berhenti. Aku terkadang kesal kepada diriku sendiri, mengapa aku mudah sekali menangis, tepatnya, sejak kepergian
Last Updated : 2022-07-09 Read more