"Dek Arkan, mau ya, ikut Nenek, nanti kita jalan-jalan naik mobil, beli mainan," Mama masih berjuang rupanya.Jangan ya, Nak, Ibu nggak sanggup jauh dari kalian berdua. "Nggak mau," jawab adik seraya menggelengkan kepala.Kedua alis Mama bertaut. Aku dapat melihat raut kecewa di wajahnya. Beliau kembali menghujani kedua cucu dengan ciuman."Baiklah, kalau begitu kalian hati-hati di rumah sama Ibu dan Ayah, ya."Alhamdulillah, lega sekali mendengar Mama menyerah membujuk anak-anak kali ini. Setidaknya kedua anakku tak akan ke mana-mana."Iya, Nek," jawab mereka serempak."Lisa, jangan sampai terulang seperti kemarin lagi, ya. Mama pulang dulu.""Iya, Ma, hati-hati di jalan."Aku menyerahkan sepuluh lembar uang seratus ribuan. Mama menerima dengan ekspresi tak mengerti."Ini apa, Sa?""Ini buat Mama. Bukankah, Mama sedang butuh untuk bayar cicilan mobil sama buat bayar sekolah Rista, Ma
Terakhir Diperbarui : 2022-10-04 Baca selengkapnya