"Selesai," ucapku puas melihat aneka hidangan yang tersaji. Menu lengkap, seperti jamuan hotel bintang lima saja. "Zalia, jam berapa mereka datang?" tanya Ibu dari ujung tangga. Dia turun di batu oleh Bibi, di papah secara perlahan. Ibu yang mendengar kedatangan adiknya serta cucunya, tentu saja bersemangat. Saking semangatnya. Beliau yang biasanya tak mau turun dari ranjangnya, kini justru turun dari tangga. Memang hebat sekali kekuatan cinta. Membuat seseorang yang enggan menjadi begitu mudah menyanggupi. "Sebentar lagi mungkin, Bu," jawabku. Aku membantu Ibu untuk duduk di kursi. Mematikan kehadiran mereka seakan waktu berjalan lambat bagi Ibu. Wajahnya gelisah, segelisah menantikan sang kekasih menjepit di malam Minggu yang syahdu. Waktu yang di tunggu pun telah tiba, deru mobil memasuki pekarangan rumah. Senyum cerah secerah matahari pagi yang begitu menghangatkan terbit di bibir tua yang ada di hadapanku ini.
Last Updated : 2022-10-24 Read more