"Dio ...., Dio ..., Gawat Dio! Bangun! Cepat bangun! Kenapa kamu malah tertidur di lantai seperti ini, Dio?" Sayup-sayup kudengar suara ibu memanggil, diiringi guncangan di tubuhku yang begitu keras hingga aku kesakitan. Perlahan kucoba membuka mata, melihat sekeliling dan tersadar. Ternyata benar bahwa kini aku tengah berbaring di lantai yang penuh debu.Kucoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya hingga bisa seperti ini. Ah... iya aku ingat, aku terus menangis setelah kepergian Silvi pagi tadi hingga sepertinya membuat aku terlelap di lantai seperti ini."Dio, ayo cepat bangun! Ada hal gawat, Dio!"" cetus Ibu sambil berdiri dan menarikku agar segera bangun."Apaan sih, Bu? Hal gawat apa memang?" Ketusku kesal seraya bangkit, duduk di sofaLagi pula, apa lagi yang bisa lebih gawat dari hidupku dibanding kepergian Silvi? Hidupku sudah hancur berantakan tanpanya."Gawat Dio ..., ini semua gara-gara kamu! Kenapa kamu begitu bodohnya? Aku melahirkanmu agar bisa menjadi lebih pintar d
Last Updated : 2022-06-16 Read more