"Kembalilah padaku ..., kita mulai semuanya lagi dari awal, ya, Sayang!"Aku melihat ketulusan di matanya, aku melihat hatinya benar-benar terluka. Seketika sedikit hatiku merasa ragu, apakah aku harus memberinya kesempatan kedua?"Loh, ada tamu, toh ...." Tanpa aku sadari bapak tiba-tiba saja datang di antara kami. Aku cukup terkejut akan kehadirannya, karena tak biasanya ia sudah pulang siang hari seperti ini.Mas Dio seketika berdiri menghampiri Bapak, ia lalu mencium tangannya takzim. "Maaf, Pak saya baru bisa mampir sekarang.""Ya, tidak apa-apa. Untung saya pulang cepat, jadi bisa bertemu dengan kamu, Dio," ucap Bapak sambil mejatuhkan bokongnya, duduk di sampingku."Loh Silvi, kamu tidak memberikan tamu kita minuman?" Bapak menatap mataku keheranan. Membuatku mendengkus kesal. Aku memang sengaja tidak memberikan suguhan apa pun sebenarnya, tak mau Mas Dio lebih lama berada di sini."Ayo cepat bikin kan minuman untuk tamu kita, Nak. Tolong bikinkan juga Bapak kopi, ya!" titah Ba
Terakhir Diperbarui : 2022-06-14 Baca selengkapnya