Home / Romansa / Bekas Merah di Leher Istriku / Kabanata 71 - Kabanata 80

Lahat ng Kabanata ng Bekas Merah di Leher Istriku : Kabanata 71 - Kabanata 80

84 Kabanata

71

Malam yang syahdu, bagi muda-mudi yang ikut menghabiskan akhir tahun di tepi pantai ini. Tak banyak, ada beberapa orang, selebihnya duduk bergerombol membuat api unggun sambil memainkan gitar.Briyan tersenyum, di usianya yang sebentar lagi akan menuju tiga puluh, dia merasa seperti anak ABG yang tengah jalan berdua dengan sang kekasih. Ah! Briyan mungkin terlalu berlebihan menilai ini adalah kencan. Buktinya wanita yang tengah menggendong anaknya itu tampak asik dengan dirinya sendiri. Matanya tak lepas dari ombak yang bergulung serta kerlip bintang yang bertaburan."Berjalanlah di dekatku! Kalau seperti ini aku malah seperti ajudanmu, langkahmu buru-buru sekali."Briyan tanpa permisi menarik lengan Sri. Bahkan Nadhira mengintip di balik baju Sri karena penasaran."Siapa nama anakmu?" Mata Briyan berbinar saat mendapatkan tatapan polos dari Nadhira."Namanya Nadhira," jawab Sri sambil menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya."Namanya cantik, secantik ibunya."Sri mengabaikan ray
last updateHuling Na-update : 2022-10-04
Magbasa pa

72

Pemandangan pasir putih sangat menggoda. Dari jendela hotel itu, Sri bisa melihat rekan-rekannya yang asik dengan berbagai kegiatan. Anne dan beberapa koki yang lain tengah bermain voli pantai, Susan sang kasir yang terkenal dengan penampilan, tengah asik mengoleskan sesuatu pada kulitnya, ada juga yang duduk berkelompok sambil minum air kelapa muda sambil menikmati pemandangan laut. Namun apa daya, barangkali Sri hanya diizinkan sebentar saja untuk menikmati pasir itu. Tadi malam, dia dan Nadhira kembali ke kamar mereka jam dua dini hari setelah cukup puas berjalan di tepi pantai dan berbincang-bincang dengan Briyan. Briyan mengantar mereka sampai ke pintu kamar, menyerahkan Nadhira yang sudah tertidur lelap di bahunya.Pagi ini, Sri gusar, dia berusaha menenangkan Nadhira yang badannya mendadak panas. Sedangkan Susi sibuk memeras handuk kecil untuk mengompres Nadhira. Namun, Nadhira terus saja menyingkirkan handuk yang baru beberapa detik terletak di dahinya. Mungkin dia merasa tak
last updateHuling Na-update : 2022-10-04
Magbasa pa

73

Briyan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Lelah dan mengantuk, itu yang dirasakannya saat ini. Dua hari pergi liburan ke pantai, tapi tak menikmati liburan itu, dia bahkan tak sempat berenang di laut pada sore hari.Briyan mengangkat tangannya dan menjadikannya bantal, wajah tampan itu menengadah menatap langit-langit. Dia sadar hatinya tak lagi tertolong, dia terlanjur jatuh cinta pada wanita biasa yang bahkan pernah menikah dua kali dan telah memiliki anak.Dia bukan laki-laki yang tak laku, bukannya menyombongkan diri, dia bisa saja memilih wanita mana saja yang dia mau. Tapi karena mereka bisa didapatkan dengan terlalu mudah, Briyan merasa bosan dan tak berselera.Senyum terbit di bibir Briyan, mata yang memiliki tatapan tegas itu menerawang.Ah! Sri, bukankah dia terlalu biasa? Kecantikannya biasa saja jika dibandingkan dengan wanita di sekelilingnya. Tubuhnya juga tak lebih aduhai dibandingkan Angel yang menjadi pacarnya waktu SMA dulu, penampilannya apa lagi, dia sangat ta
last updateHuling Na-update : 2022-10-11
Magbasa pa

74

Apakah yang paling parah dalam hidup, saat kau sudah menjadi puing lalu berusaha kembali untuk utuh, dengan seenaknya orang lain menghancurkan dirimu. Jangankan untuk tersenyum, membuka mata untuk menatap dunia saja begitu berat.Sri sudah bertekad, demi Nadhira, dia akan mencoba menciptakan kebahagiaannya sendiri tanpa ikut campur orang lain. Dia berusaha mengobati luka hatinya yang menganga dan berdarah. Dia juga berusaha berdamai dengan Novan, menerima ajakan mantan suaminya itu untuk bersahabat agar mereka bisa memberikan perhatian pada anak mereka bersama-sama. Tapi apa ini? Pria itu begitu jahat, memaksakan kehendak, mendatanginya bagaikan seorang Tuan yang menginginkan budaknya.Sri terus saja meronta, tapi Novan malah berlaku seperti orang kesetanan, rambut Sri digenggam erat sehingga wajah wanita itu menengadah secara paksa. Dia menarik leher Sri dengan paksa dan mencium wanita itu dengan kasar. Sri mengutuk pria itu, dengan sekuat tenaga, tidak! Dia tak boleh menunggu orang
last updateHuling Na-update : 2022-10-15
Magbasa pa

75

Sri meraba dadanya? Apa dia peduli dengan laki-laki itu? Tentu saja, tapi kepedulian tak cukup untuk membuat dia berubah pikiran. Dia sudah mencoba untuk bertahan sendirian, faktanya dia tetap saja tidak mampu dan selalu tertindas.Setelah berfikir semalaman, dia harus memutuskan untuk ikut dengan ibu kandungnya. Novan bisa saja datang kembali untuk berbuat kurang ajar padanya. Sri tau betul watak Novan yang tak pernah jera.Marisa bukan orang sembarangan, dia memiliki kekuasaan dan uang, bukankah zaman sekarang strata sosial begitu berpengaruh? Termasuk dalam keamanan dirinya. Dia terpaksa mengaku kalah dengan prinsipnya yang ingin berdiri di kakinya sendiri. Keselamatan dirinya dan Nadhira jauh lebih penting. Untung saja tadi malam dia melakukan perlawanan, jika tidak, Novan pasti berhasil memperkosanya.Sri mendongak menatap Briyan. Ya, laki-laki sempurna, pandangan teduh dan menenangkan siapa saja, dia memiliki senyum jenaka yang seolah-olah mencerminkan dia adalah laki-laki yang
last updateHuling Na-update : 2022-10-20
Magbasa pa

76

Kaki keriputnya berjalan terseok. Baju bewarna merah itu sudah berubah warna menjadi kecoklatan karena kotor. Celana hitamnya penuh debu dan kotoran, sedangkan celana bagian kiri sengaja dipotong agar tak mengenai luka yang sudah membusuk. Terlihat luka itu cukup parah, bahkan lalat yang meninggalkan telurnya di sana, telah berhasil membuat telurnya menetas berubah menjadi belatung yang menjijikkan.Dia menyeret kakinya yang terseok. Siapa pun yang berpapasan dengannya menghindar sambil menutup hidung. Pria itu sebenarnya belum terlalu tua, hanya saja rambutnya panjang tak terurus serta sudah memutih. Kalau diamati lebih dekat, bisa dipastikan dia dulunya adalah laki-laki yang rupawan.Dia berjalan terseok-seok, mendekati kerumunan orang-orang yang tengah asik memilih baju obral di kaki lima. Sontak sebagian besar orang itu menghindar, bahkan ada yang tak bisa menahan mual.Pedagang kaki lima itu menjadi kesal karena pembeli pergi gara-gara pria kumal itu."Kau lagi! Pergi!" Bentak p
last updateHuling Na-update : 2022-10-24
Magbasa pa

77

Dua manusia yang saling berhadapan, saling memandang satu sama lain. Yang satu berwajah datar terkesan bosan, yang satu lagi wajah Briyan yang terlihat tidak bersemangat. Bahkan dia memutar-mutar pulpennya beberapa kali. Terkesan mengabaikan lawan bicaranya."Pak!" sapa wanita yang tak lain adalah Sri. Sudah beberapa menit dia duduk di hadapan pria itu, tapi Briyan terkesan tak peduli."Sebut namaku!" seru Briyan, dia merasa terganggu dengan sapaan resmi itu, sehingga sekat dan jarak di antara mereka semakin jauh."Baiklah! Briyan." Sri menjawab pasrah.Briyan tersenyum tipis, tatapan lembutnya menyapu wajah cantik yang digilainya itu. Kedatangan wanita itu pasti tak jauh dari rencana pengunduran dirinya.Sri memakai blouse merah maroon dan celana panjang warna hitam, rambutnya dikuncir kuda menampakkan anak-anak rambut di kening dan tengkuknya. Bibir mungilnya dipoles dengan warna pink lembut. Wanita sederhana ini selalu sukses memukau setiap laki-laki yang memandangnya."Ini hari t
last updateHuling Na-update : 2022-10-24
Magbasa pa

78

Marisa muda menyandarkan bahunya yang ramping ke sandaran tempat tidur. Matanya yang sembab melirik laki-laki yang tertidur pulas di sampingnya, seperti biasa, pulang dalam keadaan mabuk minuman keras.Dia dipapah oleh wanita malam yang mengumpati Marisa. Bahkan percakapan hina itu tak mampu dielakkan."Besok aku akan datang lagi ke sini, lakimu belum membayar setelah aku melayaninya, kalau aku tau dia adalah laki-laki kere, dari awal aku sudah menendangnya saat masuk ke dalam kamar. Ternyata apa ini? Gubuk reyot mencerminkan penghuninya yang melarat. Bodohnya aku masih mau mengantar pria payah ini ke rumahnya." Wanita itu menjatuhkan suaminya begitu saja. Marisa tak menjawab. Ini entah yang keberapa kalinya, suaminya diantar oleh pelacur yang berbeda.Marisa melirik pria yang sudah terlelap dalam tidurnya. Dia sudah tak sanggup, tak ada lagi alasan baginya untuk bersama pria itu. Marisa bangkit, kemudian duduk di depan kaca buram yang terdapat di lemari yang sudah tanggal pintunya. D
last updateHuling Na-update : 2022-10-24
Magbasa pa

79

Bolehkah dia menangis dan meraung sekuat tenaga? Andaikan dia tak bersikeras menyelidiki tentang dirinya, tentu rasanya tidak akan sesakit ini. Pada dasarnya dia hanyalah anak yang dibuang untuk menghilangkan malu. Lalu, apa yang benar-benar dimilikinya di dunia ini, tak ada selain nyawanya sendiri."Maafkan aku! Ampuni aku! Aku ikut membantu Adhiwijaya membuang kalian karena terpaksa, aku mohon! Ampuni aku!" Laki-laki tua itu bersimpuh dan terisak di depan Briyan, hilang sudah ketegasan dan kegagahan yang dia perlihatkan beberapa saat yang lalu. Dia terlihat menyedihkan dengan bersimpuh di kaki orang yang lebih muda pada dirinya."Katakan apa saja yang engkau ketahui, Pak! Aku ingin mendengar langsung dari mulutmu. Aku akan mengampunimu jika kau berkata jujur!" jawab Briyan dingin. Nafasnya, sesak dan seakan jantungnya ingin meledak Manahan marah.Danu bangkit, mengusap air mata dengan sapu tangan yang disimpan di balik jasnya, sedangkan Adhiwijaya memperhatikan mereka dengan tatapan
last updateHuling Na-update : 2022-10-24
Magbasa pa

80

Sakit itu, sebuah musuh yang tak berwujud tapi mematikan. Dia mengendap begitu dalam, tak bisa diobati, tak bisa ditawar, hanya bisa menggerogoti jiwa yang penuh putus asa dan semakin melemah. Tak terperi, rasa sakit yang dirasakan Briyan seakan bisa membuatnya mati. Begitu hancurnya dia ketika mengetahui kenyataan yang tak ada kenyataan bahagia sedikit saja di masa lalunya. Andaikan pria tua lumpuh itu tidak dalam keadaan cacat, tentu Briyan telah menghajarnya sampai hatinya puas, tapi, laki-laki tua yang Briyan berat mengakui sebagai kakeknya itu, tak lebih dari seonggok daging hidup yang tak mengerti. Dia lumpuh dan depresi. Dan Briyan tau, orang gila tidak bisa diajak berbicara.Seusai menemui Adhiwijaya, Briyan memacu mobilnya seperti orang kesetanan. Dia tak peduli dengan sumpah serapah serta umpatan kasar orang yang disalip secara ugal-ugalan.Wajah pria tampan itu memerah. Matanya masih basah, urat-urat bertonjolan di sepanjang lehernya.Ini sakit, apa yang lebih menyakitkan d
last updateHuling Na-update : 2022-10-24
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status