"Disusui dong, Bu! Anaknya, " kata ibu-ibu yang memakai baju batik di sebelah Sri. Dari awal ke berangkatan dengan bus, Nadhira terus saja menangis. Tangan kecilnya menggaruk pipinya yang mulai bengkak-bengkak. Sri hanya menjawab dengan senyuman. Dari pada menjelaskan keadaan yang sebenarnya, dia berusaha menenangkan anaknya dengan menepuk-nepuk pantatnya.Sebagian lagi merasa risih dan melirik Sri dengan tatapan sebal. Bahkan dua remaja di belakang Sri mendengus berulang laki."Aduh, berisik banget sih bayinya. Gerah gue" kata remaja laki-laki bertopi hijau itu."Iya, pengen pindah duduk, tapi penuh semua. Kita sumbat aja telinga kita pakai air phone." Teman remaja bertopi menimpali.Sri sempat menoleh ke belakang, mencari asal suara, namun dia remaja itu pura-pura tidak tau. Sri kembali menepuk-nepuk pantat Nadhira, menenangkan anak itu. Bayi itu masih menangis."Bu, mungkin ada yang nggak beres sama anaknya, makanya dia rewel, saya lihat kulitnya bruntusan-bruntusan gitu," kata ibu
Terakhir Diperbarui : 2022-08-11 Baca selengkapnya