Kubuka mata perlahan walau berat. Sorot cahaya menyilaukan mata. Aroma minyak kayu putih menyeruak masuk ke indra penciuman. "Kamu sudah sadar Ais?" Kutoleh sumber suara. Daniel berdiri di sampingku, sorot kekhawatiran nampak di matanya. "Aku di mana,Dan?" Kulihat sekelilingku, ruangan bernuansa putih. Dengan aroma obat menyeruak di seluruh ruangan dan berbagai alat medis tertata rapi. Aku ingat-ingat, ya, tadi di rumah sakit setelah dari ruang rawat inap umi aku berjalan sempoyongan di koridor, setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. "Kamu masih di IGD,Ais, tapi kamu pingsan di koridor rumah sakit. Lalu ku bawa kamu ke mari. Dan sudah hampir satu jam kamu tak sadarkan diri," ucapnya sambil membantuku duduk. Satu jam, ternyata aku pingsan lumayan lama. Pasti Daniel khawatir padaku. "Terima kasih,Dan.""Diminum dulu, setelah itu kita periksa kondisi kamu." Daniel menyodorkan sebotol air mineral padaku. Ku teguk seperempatnya. "Kamu sudah enakan?" tanyanya dengan raut cemas. "Al
Baca selengkapnya