Home / Pernikahan / ISTRI KEDUA CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of ISTRI KEDUA CEO: Chapter 71 - Chapter 80

99 Chapters

Tangis Laura

Masih dalam keadaan syok, suara Laura terdengar lantang dari arah tangga."Apa!?" Suara cempreng Laura terdengar. "Mas Bagas diminta menikah dengan Sisil? Apa dia gila?!" Laura tampak begitu kesal.Aku bingung! Sangat bingung. Menikahi Sisil akan menghancurkan hati Laura. Tapi tak menikahinya aku akan jadi gembel seutuhnya?"Gila?" Sisil berdiri dengan menautkan dua alisnya. "Kamu bilang almarhumah gila?!" Suaranya terdengar lantang. Jelas sekali bahwa ia tak terima kakaknya dibilang gila oleh Laura.Laura semakin dekat hingga kini berdiri di sampingku, berseberangan meja persis dengan Sisil."Iya! Dia pasti sudah gila saat menulis surat wasiat ini! Jadi wasiat itu tidak sah!" Tangan Laura menunjuk pada map yang dibawa Keanu dengan suara yang tak kalah nyaring dari Sisil.Aku bisa paham posisi Laura, mana rela suaminya menikahi wanita lain? Aku bahkan harus berbohong untuk mendapatkan hatinya kala itu, mengatakan bahwa Bagas adalah seorang pria single yang sudah menceraikan Lisa istri
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Neraka Pertama

"Mas. Tolong jangan lakukan ini. Jangan menikahi gadis gila itu! Cari jalan keluar lain." Tangis Laura pecah.Mataku lurus menatap gerak-gerik Sisil dan pengacara yang berjalan bersisian. Mereka tampak akrab bicara. Bahkan dari pintu yang terbuka lebar, bisa kulihat di ujung halaman Keanu membukakan pintu mobil untuk Sisil. Apa ada hubungan istimewa selain bisnis?Ah, tak mungkin. Keanu bahkan sangat tenang kala mengucap wasiat Lisa yang memberiku pilihan menikah dengan Sisil.Aku hanya bisa geleng-geleng sambil mengusap punggung Laura yang menaruh kepala di bahuku dalam keadaan menangis, agar wanita itu sedikit lebih tenang.Bagaimana bisa Sisil yang kini penuh dendam serta amarah yang berkobar dalam dirinya itu berkolaborasi dengan pengacara sehebat Keanu Reves. Tamatlah riwayatku.Tak ada gunanya membayar pengacara perusahaan. Pasti kalah dan buang-buang uang.Laura membuat pergerakan yang membuatku seketika menoleh."Jadi gimana, Mas? Apa kamu akan menikahi Sisil?" tanyanya yang k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Malam Pertama dengan Sisil

Begitu akan masuk kamar, langkahku tertahan di depan pintu yang sedikit terbuka. Sisil tengah bicara di telepon dengan seseorang."Mbak, aku sudah lakukan semua yang Mbak minta. Dia sampe ngambek lo gara-gara aku nikah sama bajingan itu. Aku harap Mbak juga bertahan sampai akhir. Soal Kamila Mbak gak usah khawatir." Sisil bicara sangat serius. Mbak? Siapa yang dihubunginya? Kenapa menyebut nama Kamila segala? Apa dia menyembunyikan sesuatu dan berkomplot dengan seseorang?"Mbak siapa?" gumamku. Otak terus berputar memikirkan kata itu.Selagi berpikir dan menunggu kelanjutan obrolan Sisil, ponsel tiba-tiba bergetar. Sontak saja aku kaget dan menarik tubuh. Apes, malah mengenai pintu dan menimbulkan bunyi yang membuat Sisil menoleh."Siapa di sana?!" Wanita itu bangkit dan mendekat.Namun, berkat kepintaranku, kubuat seolah-olah ada suara kucing."Meong, meong."Setelah itu berlari dengan cepat ke ruangan lain yang agak berjauhan dan menutup pintunya perlahan."Huft. Selamat-selamat. U
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Seseorang di Kamar Pengantin

Di mana aku? Suara apa itu? Kenapa ada suara orang bercinta? Apa ini hotel?Apa ini mimpi? Tapi kenapa rasanya nyata? Aku mendengar dua suara insan bercengkrama. Sayup. Jelas sekali mereka dua sejoli yang sedang ... ish."Sudah cepat pergi, Mas! Tubuhnya mulai bergerak." Suara itu pelan dan menekan. Kuupayakan membuka mata. Namun, berat sekali rasanya. Seperti ada yang menahan. Ya Tuhan. Aku ingin sadar dari kondisi yang aneh ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku. Setelah menunggu ... akhirnya kesadaranku berangsur normal. Aku terbangun dan bisa membuka mata.Begitu mengerjap, dan menyisir sekeliling, ruangan yang tak asing langsung tampak. Kupindai benda-benda sekitar, hingga sadar bahwa sekarang tengah berada dalam kamarku sendiri. Kamar yang sudah kutempati lebih dari tiga tahun sejak pindah dari rumah sebelumnya dengan Lisa.Dahiku mengernyit begitu tahu, aku polos di bawah selimut. Apa yang terjadi? Apa semalam terjadi sesuatu antara aku dan Sisil?Lalu, suara-suara t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kena Kamu, Sil!

"Ra, bukain pintunya! Mas perlu memastikan sesuatu!" teriakku pada Laura yang sangat kesal karena foto laknat yang Sisil kirim.Namun memukulkan tapak tangan berkali-kali diselingi memencet bel, Laura tak kunjung membuka."Huft!" Kutiup berat sambil mengacak pinggang karena ikut kesal. Sisil telah menutup semua akses untuk bertemu dengan Laura. Sepertinya dia punya rencana untuk memisahkan kami. Parahnya, wanita itu sengaja membuatnya kesal dan marah karena cemburu. Kenapa aku tiba-tiba ingat kata-kata Sisil, bahwa Laura juga harus merasakan setiap rasa sakit yang pernah Lisa alami? Inikah salah satu realisasi atas ucapannya?Kalau begitu aku harus hati-hati. Tidak lagi sembarangan mengambil minuman darinya. Hingga Sisil tak punya kesempatan untuk menjebakku.Aku pun melangkah pergi. Menyerah sementara atas sikap Laura. Biarlah nanti aku mencari cara untuk menjelaskan padanya bahwa aku tengah dijebak oleh Sisil. Laura tak boleh terus bersikap cengeng dan manja. Mudah terbawa perasaa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Hilal Kemenangan

Seminggu sebelum kejadian bunuh diri ....Kulepaskan pelukan Mas Keanu, dan menjauhkan kepalanya dariku, saat mendengar suara bel pintu. Lelaki itu memang biasa kemari, sepulang kerja, saat istirahat kadang sampai bermalam di apartemen saat aku tinggal di sini. Ah, dia sudah seperti suamiku saja."Siapa, sih?" dengkusnya yang merasa terganggu. Kami memang jarang bertemu sebelum ini, sementara dia harus bekerja menangani banyak kasus besar di Indonesia, aku harus menyelesaikan S2-ku di Inggris. Sudah lama Mas Keanu mengajak menikah, tapi sebagai harapan besar keluarga Handoko setelah Mbak Lisa, aku memilih menyelesaikan study. "Mbak Lisa kayaknya," sahutku yang bangkit sembari meraih luaran lingerie di atas sofa."Mbak Lisa?" tanya Mas Keanu yang ingin memperjelas, sembari menegakkan tubuh di sofa, mengancing dua kancing teratas kemeja yang sempat terbuka."Ehm. Ya.""Apa tak apa-apa?" tanyanya lagi. Tak kujawab sebab aku sudah berjalan menjauh ke arah pintu depan.Begitu kubuka pin
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kejadian di Hotel

Kejadian di hotel ...."Hallo, pastikan kalian memperketat keuangan. Jangan beri ruang untuk Bagas memakai uang perusahaan sepeser pun setelah ini," tegasku pada orang kepercayaan di kantor.Aku bicara sambil menatap Mas Keanu yang tengah sibuk di balkon menyiapkan drama kematian Mbak Lisa. Kami kini tengah berada di kamar persis di bawah kamar Mas Bagas. Setelah memastikan bahwa Mas Bagas akan jadi gembel jika tak menuruti semua kemauan kami, aku pun menutup panggilan dan melihat apa yang dilakukan Mbak Lisa di kamar darurat sejak tadi. Yah, kamar hotel ini memang megah dan luas. Tapi hanya satu ruangan selain kamar mandi. Jadi kusiapkan ruangan darurat untuk Mbak Lisa berganti.Semoga dia tak sedang menangis di dalam sana. Tidak banyak lagi waktu menuju detik-detik malam pertama sepasang tukang selingkuh.Begitu membuka pintu, wanita itu tengah mematut diri di depan cermin hotel yang besar."Sudah siap, Mbak?" tanyaku pada Mbak Lisa yang sedang mencoba pakaian pengantinnya, untuk m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Jangan Harap Bayimu Lahir

"Laura!" Teriakan Mbak Lisa bisa kudengar dari balkon di mana aku berdiri. Aku dan Mas Keanu saling pandang. Tersenyum sekaligus berdebar. Nama yang digaungkan itu adalah tanda permainan besar telah dimulai. Jika kelak ditanya apa hujjahku seperti kata Mbak Lisa, aku akan menjawab ingin melindungi kakakku dan harta keluarga."Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Mas Keanu merangkul, menenangkan.Kuanggukkan kepala. Percaya padanya. Tentu saja aku harus percaya padanya jika pernikahan kami ingin berjalan dengan baik. Meski kenyataanya, seringkali kepercayaan Mas Keanu terhadapku. Bagaimana dia menjawab pertanyaanku kemarin.Kala kami bertiga sudah buntu, mencari akal agar Mas Bagas dan Laura bisa merasakan apa yang kakak perempuanku rasakan. Tiba-tiba pikiran aneh terlintas, dan iseng saja terucap di depan Mbak Lisa dan Mas Keanu."Hah! Aku punya ide!" seruku yang sontak membuat dua orang itu fokus padaku. Wajah mereka serius, dengan dahi yang sama-sama mengerut.Mas Keanu menggera
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bukan Aku Pelakunya

"So? Gak jadi?" Kuangkat dua alis dengan mata melebar menuntut jawaban pasti darinya. Sebenarnya kan, Mbak Lisa yang bermasalah dengan Laura. Kenapa malah justru aku yang dendam kesumat padanya? Aku turut tak tega kala melihat mata Kamila saat menanyakan papanya. Heran. Apa sih kelebihan Laura dibanding Mbak Lisa? Apa karena kakakku terlalu polos. Argh, bahkan antara bodoh dan polos itu hanya setipis kulit ari bedanya."Sil, aku takut ...." Ucapan Mbak Lisa terhenti. Aku tahu apa yang hatinya rasa. Di satu sisi, kebaikannya tak sanggup menyakiti orang lain, tapi di satu sisi dia takut aku kecewa."Oke. Mbak terlalu lelah sekarang," ucapku yang kemudian berjalan ke arahnya dan melepas pakaian pengantin hingga tersisa baju yang digunakan untuk melapisi tubuhnya. Wanita itu pasrah, membiarkan"Biar aku saja yang gantikan untuk sekarang, Mbak pulang ke apartemen istirahat, dan bersiap untuk rencana selanjutnya. Oke?!" Kuhentikan pergerakan sejenak saat pakaian pengantin sudah terpasang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Apa yang Mas Keanu Lakukan

"Ada apa, Bi?" tanyaku."Kata Nyonya Laura, Ibu Lisa datang ke sana dan menghantuinya?!""Apa?!" Aku sangat terkejut. Kami bahkan belum ke sana.Lalu siapa yang menakut-nakuti Laura? Apa iya Mbak Lisa? Apa dia merencanakan sesuatu yang besar tanpa aku?Ah, tapi untuk apa Mbak Lisa melakukan itu? Aku kenal dia. Apa ... jangan-jangan Laura memang sudah gila dan berhalusinasi tentang Mbak Lisa. Yah, jelas. Orang baik saja bisa gila, kalau sampai ada orang bunuh diri di depannya dengan terjun dari balkon 20. Apalagi orang sebejat Laura? Dia pasti merasa sangat bersalah pada kakakku dan berpikir yang tidak-tidak tentangnya.Kabar bagus ini mah. Apa kubuat lebih gila dengan tetap datang ke sana menakut-nakutinya?Targetku, kalau gak rumah sakit jiwa, ya seenggaknya dia tersiksa lahir batin oleh cinta. Lalu kutendang hingga jadi gembel! Toh dia memang tak punya hal sedikit pun atas harta yang Mas Bagas hambur-hamburkan.Itu masih, bagus, sih. Dengan hukum yang Mas Keanu kuasai juga aku akan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status