Share

Neraka Pertama

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-08 08:57:37

"Mas. Tolong jangan lakukan ini. Jangan menikahi gadis gila itu! Cari jalan keluar lain." Tangis Laura pecah.

Mataku lurus menatap gerak-gerik Sisil dan pengacara yang berjalan bersisian. Mereka tampak akrab bicara. Bahkan dari pintu yang terbuka lebar, bisa kulihat di ujung halaman Keanu membukakan pintu mobil untuk Sisil. Apa ada hubungan istimewa selain bisnis?

Ah, tak mungkin. Keanu bahkan sangat tenang kala mengucap wasiat Lisa yang memberiku pilihan menikah dengan Sisil.

Aku hanya bisa geleng-geleng sambil mengusap punggung Laura yang menaruh kepala di bahuku dalam keadaan menangis, agar wanita itu sedikit lebih tenang.

Bagaimana bisa Sisil yang kini penuh dendam serta amarah yang berkobar dalam dirinya itu berkolaborasi dengan pengacara sehebat Keanu Reves. Tamatlah riwayatku.

Tak ada gunanya membayar pengacara perusahaan. Pasti kalah dan buang-buang uang.

Laura membuat pergerakan yang membuatku seketika menoleh.

"Jadi gimana, Mas? Apa kamu akan menikahi Sisil?" tanyanya yang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KEDUA CEO   Malam Pertama dengan Sisil

    Begitu akan masuk kamar, langkahku tertahan di depan pintu yang sedikit terbuka. Sisil tengah bicara di telepon dengan seseorang."Mbak, aku sudah lakukan semua yang Mbak minta. Dia sampe ngambek lo gara-gara aku nikah sama bajingan itu. Aku harap Mbak juga bertahan sampai akhir. Soal Kamila Mbak gak usah khawatir." Sisil bicara sangat serius. Mbak? Siapa yang dihubunginya? Kenapa menyebut nama Kamila segala? Apa dia menyembunyikan sesuatu dan berkomplot dengan seseorang?"Mbak siapa?" gumamku. Otak terus berputar memikirkan kata itu.Selagi berpikir dan menunggu kelanjutan obrolan Sisil, ponsel tiba-tiba bergetar. Sontak saja aku kaget dan menarik tubuh. Apes, malah mengenai pintu dan menimbulkan bunyi yang membuat Sisil menoleh."Siapa di sana?!" Wanita itu bangkit dan mendekat.Namun, berkat kepintaranku, kubuat seolah-olah ada suara kucing."Meong, meong."Setelah itu berlari dengan cepat ke ruangan lain yang agak berjauhan dan menutup pintunya perlahan."Huft. Selamat-selamat. U

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Seseorang di Kamar Pengantin

    Di mana aku? Suara apa itu? Kenapa ada suara orang bercinta? Apa ini hotel?Apa ini mimpi? Tapi kenapa rasanya nyata? Aku mendengar dua suara insan bercengkrama. Sayup. Jelas sekali mereka dua sejoli yang sedang ... ish."Sudah cepat pergi, Mas! Tubuhnya mulai bergerak." Suara itu pelan dan menekan. Kuupayakan membuka mata. Namun, berat sekali rasanya. Seperti ada yang menahan. Ya Tuhan. Aku ingin sadar dari kondisi yang aneh ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku. Setelah menunggu ... akhirnya kesadaranku berangsur normal. Aku terbangun dan bisa membuka mata.Begitu mengerjap, dan menyisir sekeliling, ruangan yang tak asing langsung tampak. Kupindai benda-benda sekitar, hingga sadar bahwa sekarang tengah berada dalam kamarku sendiri. Kamar yang sudah kutempati lebih dari tiga tahun sejak pindah dari rumah sebelumnya dengan Lisa.Dahiku mengernyit begitu tahu, aku polos di bawah selimut. Apa yang terjadi? Apa semalam terjadi sesuatu antara aku dan Sisil?Lalu, suara-suara t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Kena Kamu, Sil!

    "Ra, bukain pintunya! Mas perlu memastikan sesuatu!" teriakku pada Laura yang sangat kesal karena foto laknat yang Sisil kirim.Namun memukulkan tapak tangan berkali-kali diselingi memencet bel, Laura tak kunjung membuka."Huft!" Kutiup berat sambil mengacak pinggang karena ikut kesal. Sisil telah menutup semua akses untuk bertemu dengan Laura. Sepertinya dia punya rencana untuk memisahkan kami. Parahnya, wanita itu sengaja membuatnya kesal dan marah karena cemburu. Kenapa aku tiba-tiba ingat kata-kata Sisil, bahwa Laura juga harus merasakan setiap rasa sakit yang pernah Lisa alami? Inikah salah satu realisasi atas ucapannya?Kalau begitu aku harus hati-hati. Tidak lagi sembarangan mengambil minuman darinya. Hingga Sisil tak punya kesempatan untuk menjebakku.Aku pun melangkah pergi. Menyerah sementara atas sikap Laura. Biarlah nanti aku mencari cara untuk menjelaskan padanya bahwa aku tengah dijebak oleh Sisil. Laura tak boleh terus bersikap cengeng dan manja. Mudah terbawa perasaa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Hilal Kemenangan

    Seminggu sebelum kejadian bunuh diri ....Kulepaskan pelukan Mas Keanu, dan menjauhkan kepalanya dariku, saat mendengar suara bel pintu. Lelaki itu memang biasa kemari, sepulang kerja, saat istirahat kadang sampai bermalam di apartemen saat aku tinggal di sini. Ah, dia sudah seperti suamiku saja."Siapa, sih?" dengkusnya yang merasa terganggu. Kami memang jarang bertemu sebelum ini, sementara dia harus bekerja menangani banyak kasus besar di Indonesia, aku harus menyelesaikan S2-ku di Inggris. Sudah lama Mas Keanu mengajak menikah, tapi sebagai harapan besar keluarga Handoko setelah Mbak Lisa, aku memilih menyelesaikan study. "Mbak Lisa kayaknya," sahutku yang bangkit sembari meraih luaran lingerie di atas sofa."Mbak Lisa?" tanya Mas Keanu yang ingin memperjelas, sembari menegakkan tubuh di sofa, mengancing dua kancing teratas kemeja yang sempat terbuka."Ehm. Ya.""Apa tak apa-apa?" tanyanya lagi. Tak kujawab sebab aku sudah berjalan menjauh ke arah pintu depan.Begitu kubuka pin

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Kejadian di Hotel

    Kejadian di hotel ...."Hallo, pastikan kalian memperketat keuangan. Jangan beri ruang untuk Bagas memakai uang perusahaan sepeser pun setelah ini," tegasku pada orang kepercayaan di kantor.Aku bicara sambil menatap Mas Keanu yang tengah sibuk di balkon menyiapkan drama kematian Mbak Lisa. Kami kini tengah berada di kamar persis di bawah kamar Mas Bagas. Setelah memastikan bahwa Mas Bagas akan jadi gembel jika tak menuruti semua kemauan kami, aku pun menutup panggilan dan melihat apa yang dilakukan Mbak Lisa di kamar darurat sejak tadi. Yah, kamar hotel ini memang megah dan luas. Tapi hanya satu ruangan selain kamar mandi. Jadi kusiapkan ruangan darurat untuk Mbak Lisa berganti.Semoga dia tak sedang menangis di dalam sana. Tidak banyak lagi waktu menuju detik-detik malam pertama sepasang tukang selingkuh.Begitu membuka pintu, wanita itu tengah mematut diri di depan cermin hotel yang besar."Sudah siap, Mbak?" tanyaku pada Mbak Lisa yang sedang mencoba pakaian pengantinnya, untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Jangan Harap Bayimu Lahir

    "Laura!" Teriakan Mbak Lisa bisa kudengar dari balkon di mana aku berdiri. Aku dan Mas Keanu saling pandang. Tersenyum sekaligus berdebar. Nama yang digaungkan itu adalah tanda permainan besar telah dimulai. Jika kelak ditanya apa hujjahku seperti kata Mbak Lisa, aku akan menjawab ingin melindungi kakakku dan harta keluarga."Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Mas Keanu merangkul, menenangkan.Kuanggukkan kepala. Percaya padanya. Tentu saja aku harus percaya padanya jika pernikahan kami ingin berjalan dengan baik. Meski kenyataanya, seringkali kepercayaan Mas Keanu terhadapku. Bagaimana dia menjawab pertanyaanku kemarin.Kala kami bertiga sudah buntu, mencari akal agar Mas Bagas dan Laura bisa merasakan apa yang kakak perempuanku rasakan. Tiba-tiba pikiran aneh terlintas, dan iseng saja terucap di depan Mbak Lisa dan Mas Keanu."Hah! Aku punya ide!" seruku yang sontak membuat dua orang itu fokus padaku. Wajah mereka serius, dengan dahi yang sama-sama mengerut.Mas Keanu menggera

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Bukan Aku Pelakunya

    "So? Gak jadi?" Kuangkat dua alis dengan mata melebar menuntut jawaban pasti darinya. Sebenarnya kan, Mbak Lisa yang bermasalah dengan Laura. Kenapa malah justru aku yang dendam kesumat padanya? Aku turut tak tega kala melihat mata Kamila saat menanyakan papanya. Heran. Apa sih kelebihan Laura dibanding Mbak Lisa? Apa karena kakakku terlalu polos. Argh, bahkan antara bodoh dan polos itu hanya setipis kulit ari bedanya."Sil, aku takut ...." Ucapan Mbak Lisa terhenti. Aku tahu apa yang hatinya rasa. Di satu sisi, kebaikannya tak sanggup menyakiti orang lain, tapi di satu sisi dia takut aku kecewa."Oke. Mbak terlalu lelah sekarang," ucapku yang kemudian berjalan ke arahnya dan melepas pakaian pengantin hingga tersisa baju yang digunakan untuk melapisi tubuhnya. Wanita itu pasrah, membiarkan"Biar aku saja yang gantikan untuk sekarang, Mbak pulang ke apartemen istirahat, dan bersiap untuk rencana selanjutnya. Oke?!" Kuhentikan pergerakan sejenak saat pakaian pengantin sudah terpasang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Apa yang Mas Keanu Lakukan

    "Ada apa, Bi?" tanyaku."Kata Nyonya Laura, Ibu Lisa datang ke sana dan menghantuinya?!""Apa?!" Aku sangat terkejut. Kami bahkan belum ke sana.Lalu siapa yang menakut-nakuti Laura? Apa iya Mbak Lisa? Apa dia merencanakan sesuatu yang besar tanpa aku?Ah, tapi untuk apa Mbak Lisa melakukan itu? Aku kenal dia. Apa ... jangan-jangan Laura memang sudah gila dan berhalusinasi tentang Mbak Lisa. Yah, jelas. Orang baik saja bisa gila, kalau sampai ada orang bunuh diri di depannya dengan terjun dari balkon 20. Apalagi orang sebejat Laura? Dia pasti merasa sangat bersalah pada kakakku dan berpikir yang tidak-tidak tentangnya.Kabar bagus ini mah. Apa kubuat lebih gila dengan tetap datang ke sana menakut-nakutinya?Targetku, kalau gak rumah sakit jiwa, ya seenggaknya dia tersiksa lahir batin oleh cinta. Lalu kutendang hingga jadi gembel! Toh dia memang tak punya hal sedikit pun atas harta yang Mas Bagas hambur-hamburkan.Itu masih, bagus, sih. Dengan hukum yang Mas Keanu kuasai juga aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • ISTRI KEDUA CEO   Misi Berhasil

    "Mas, gimana menurut kamu sekarang?" tanya Sisil sembari meletakkan cangkir di atas meja, dekat laptop yang digunakan suaminya untuk kerja. "Hem?" Keanu yang kurang jelas mendongak. Melepaskan tatapan dari layar dan kemudian fokus pada wanita cantik yang hanya mengenakan dress tipis dengan rambut diikat tinggi. "Ya, Sayang. Kamu membahas tentang siapa?" Pria yang profesinya sebagai pengacara itu ingin memperjelas maksud pertanyaan istrinya. "Itu si Laura. Hidupnya kan ngenes, lebih ngenes dari janda yang gada suami." Sisil mengatakan secara detail. Dia sendiri meski merasa benci pada masa lalu Laura yang jahat, ada anak kecil yang tak bersalah hadir di tengah wanita jahat itu dan mantan suami Lisa -kakaknya. "Hem, apa kamu belum puas melihat penderitaannya?" tanya Keanu. Sisil menggeleng. "Lalu?""Aku kasihan pada anaknya, Mas. Apa kita ambil jadi anak angkat aja, ya? Atau kita kirim ke panti biar diasuh orang," celetuk Sisil ketika terpikir untuk menolong anak tidak bersalah i

  • ISTRI KEDUA CEO   Semua Selesai

    "Jadi kita harus bagaimana, Mas?" Laura tampak bingung.Bagas mendesah panjang. Dia memikirkan cara bagaimana membalas dendam ada orang-orang yang telah membuatnya terpuruk seperti sekarang."Sudahlah, kita pikirkan nanti, Ra. Mas mau mandi dulu, gerah!" ucap Bagas bangkit. Lelaki itu sudah berjalan mencapai tangga, tapi membalik tubuh karena ada sesuatu yang perlu dia katakan."Ohya, cepat berkemas. Kita harus segera pergi dari sini!" seru Bagas, yang kemudian terus berjalan tanpa menunggu persetujuan sang istri. "Aku perlu menghubungi kolega yang masih punya hutang pribadi padaku, yah cukuplah buat nyewa sebuah rumah minimalis."Laura mendecak sebal. Ia sangat kesal pada Lisa. Wanita itu harus dilaporkan karena kasus penipuan."Tapi bagaimana caranya? Kami bahkan tak punya uang untuk menyewa pengacara." Perempuan yang tengah hamil muda itu mendesah lelah. Dengan langkah gontai bergerak mengikuti Bagas di lantai dua.Bagas yang akan masuk kamar mandi, tiba-tiba harus menghentikan la

  • ISTRI KEDUA CEO   Dunia sudah Runtuh

    Lisa mendesah. "Aku bisa mengurus Kamila sendiri. Toh, selama ini akulah yang mengurusnya, apalagi sejak kamu bertemu mantanmu itu, Mas. Kita cerai saja. Ini sudah keputusan terakhirku." Lisa mengucap tenang. Namun, juga mantap. Seketika wajah Bagas pias. Tak menyangka pada akhirnya Lisa yang lebih dulu menggungat cerai. Habis sudah. Tak ada lagu harapan untuk tetap hidup mewah di keluarga Handoko. Entah, bagaimana reaksi Laura nanti saat tahu, suaminya sekarang hanyalah seorang gembel yang tak memiliki apa-apa."Tap, tapi. Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik, Lis? Lihatlah betapa menderitanya aku tanpa kamu selama ini. Mas minta maaf." Bagas menghiba. Berharap Lisa luluh atas permintaan maafnya."Maafku sudah habis, Mas. Aku terus memaafkanmu, tapi kamu tetap memilih mantanmu itu. Mas tak menoleh sedikit pun padaku dan Kamila, yang jelas-jelas telah membersamaimu sejak lama.""Mas, khilaf, Lis.""Khilaf yang terulang-ulang." Lisa bicara dengan tegas. Tak sia-sia dia terus melatih

  • ISTRI KEDUA CEO   Cerai saja!

    Mbak Wati berlari dari arah dapur, ketika mendengar suara ribut-ribut di kamar Kamila."Ada apa?" tanya seorang pelayan kepada rekannya ketika Wati bergegas dari dapur tempat mereka bekerja."Biasalah. Orang kaya memang selalu begitu," cibir pelayan lain di sampingnya. Seorang perempuan yang semalam telah berhasil memberi obat tidur dalam minuman wanita bercadar di kamar Kamila.Perempuan itu tersenyum. Dia berpikir bahwa keributan pagi ini adalah imbas dari keberhasilan pekerjaannya semalam."Berhenti bergosip! Kalian makan dan digaji oleh orang yang kalian bicarakan keburukannya," tegur kepala pelayan yang tak suka mereka bicara tanpa adab."Not attitude!" dengkusnya sebelum akhirnya melangkah menyusul Wati untuk melihat apa yang terjadi.Mbak Wati yang melihat Bagas dan Sisil sibuk memanggil seseorang, segera mengambil Kamila yang tampak bingung. Untuk kemudian dibawa ke kamarnya dan diurus seperti biasa. Wanita itu tahu diri, hingga tak berani bertanya apapun mengenai keributan in

  • ISTRI KEDUA CEO   Aku sudah Melihatmu, Lisa!

    Lisa memegangi kepala yang berdenyut, saat membuka matanya dengan susah payah. Begitu mengerjap, cahaya menembus celah jendela. Wanita itu terhenyak, pagi telah tiba sebelum ia sempat menunaikan sholat subuh. "Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa kesiangan?"Wanita itu bangkit dengan tergesa. Berdiri di depan cermin untuk melepas topeng yang Sisil berikan semalam. "Aku bahkan tak sempat melepas benda ini sebelum tidur. Ini sangat aneh." Lisa meneleng sejenak mengingat-ingat kejadian ganjil semalam. Merasa sudah kehilangan banyak waktu, akhirnya ia bergerak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap sholat."Li, Lisa ...." Mata Bagas hampir saja lepas melihat sosok wanita di hadapannya. Sementara wanita yang baru selesai mandi dan merasakan situasi yang tak baik telah menimpa, buru-buru menarik tubuhnya kembali ke kamar mandi, menghindari tatapan pria itu. "Ya Tuhan bagaimana ini?" Lisa menggumam bingung."Apa yang sedang terjadi? Kenapa kepalaku terasa berat?" Lisa berta

  • ISTRI KEDUA CEO   Kamar Kamila

    "Apa ini, Sil?!" teriak Bagas dengan amarah yang meletup-letup. Baru saja dia berprasangka baik tentang Sisil tapi ternyata dalam sekejap dia menikamnya dengan cara lain.Sisil memutar mata malas. "Udah deh, Mas. Gak usah berisik! Katanya mau lapor Pak RT. Panggil warga buat gerebek aku? Silakan! Sana!""Kamu nantangin aku, Sil! Oke! Kamu akan habis karena berbuat mesum padahal sudah punya suami!" Suara bariton itu menggema, sampai membangunkan pelayan yang tidur di kamar pembantu, terbangun. Namun, seperti biasa, mereka tak berani keluar dan melihat apa yang terjadi di ruang-ruang utama. Hanya kepala pelayan yang berani mengintip dari kejauhan. Takut jika ada perampok dan sejenisnya dan perlu untuk memanggil polisi.Bagas bergegas, dia ingin membuktikan bahwa ucapannya bisa menghancurkan Sisil."Tunggu! Satu langkah kamu keluar dari pintu, aku akan menceraikanmu. Dan menghancurkan hidupmu Mas Bagas! Mau jadi gembel?!" Sisil tersenyum sinis. Namun, rupanya ... sang nyonya dan tuannya

  • ISTRI KEDUA CEO   Lapor Pak RT

    Bagas memasuki kamar yang terbuka. Pria itu melihat dengan heran. Bukannya tadi Sisil sudah naik ke atas. Tetapi, kenapa sekarang tidak ada? "Sudahlah. Aku lelah terus memikirkan wanita gila itu. Aku ingin beristirahat," gumamnya. Setidaknya di samping cilaka bertubi-tubi, ada kabar membahagiakan untuknya. Laura yang tak lagi salah paham dan juga sebentar lagi dia akan tahu bahwa Lisa masih hidup.Langkah lebarnya memasuki kamar, dengan malas mendorong pintu. Begitu melihat kasur, langkahnya semakin cepat. Tak sabar merebahkan diri di sana."Ahhh. Lega sekali! Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini. Tak perlu waktu lama, Bagas terlelap dan sempat mendengkur. Bahkan dia tak sadar ketika Sisil melihatnya di pintu, lalu kembali.Tak lama suara ponsel mengagetkannya.Dengan kondisi masih mengantuk, Bagas meraba-raba ponsel di nakas. Begitu dapat, ia segera meraihnya."Ya?" sapanya pada orang di ujung telepon."Tuan, saya sudah mengirimkan foto dari pacar saya.""Benarkah? Foto wani

  • ISTRI KEDUA CEO   Sikap Aneh Lisa

    "Mas, gimana?" tanya Laura tak sabar."Udah kamu tenang aja, ya. Besok aku akan cari waktu untuk pulang," bujuk Bagas yang kasihan melihat Laura. Tak pernah bertemu. Padahal dia sedang hamil. Meski Laura punya andil besar atas kekacauan sekarang, tetap saja Bagas tak bisa melepaskan tanggung jawabnya. Dia juga ikut andil, perselingkuhan yang menyebabkan banyak perselisihan tak akan terjadi jika Bagas menutup celah tersebut."Iya, itu harus, Mas. Kamu kan tau aku sedang hamil.""Ya, Sayang. Iya." Kini Bagas melunak. Tak ingin semua sisi menjadi sumber kesumpekan baginya. Terlebih Laura. Hanya dia wanita yang kini mencintai dan mendukungnya."Soal Lisa?" tanya Laura lagi. "Kamu tunggu kabar besok, oke? Aku sudah menyiapkan seseorang untuk memhuka kedoknya."Bagas mencoba menenangkan istrinya. Dia sangat yakin rencananya akan berhasil kali ini._____________Di tempat lain, Bibi yang akan masuk, urung ketika melihat majikannya tengah berbincang di telepon. Dia diam-diam mendengar pembi

  • ISTRI KEDUA CEO   Wajah di Balik Cadar

    "Mas, tadi aku gak sengaja lihat riwayat panggilan di ponsel Bibi. Banyak sekali panggilan dari Sisil dan Lisa. Ini aneh kan Mas. Apa Bibi itu sebenarnya suruhan Sisil untuk mengerjai kita?""Apa? Kamu serius? Gak salah baca?!" Ini sangat aneh menurut Bagas. Kenapa mereka berhubungan?Sementara Lisa yang mendengar percakapan mereka menutup mulut, terkejut. Secepat inikah rencananya dan Sisil terbongkar?Dia yang terkejut berbalik arah dan pergi meninggalkan tempatnya. Namun, nahas. Gamisnya nyangkut, hingga menimbulkan suara ketika ia bergerak.Bagas sontak menoleh, mencari asal suara. Dia pun bangkit, bergerak mendekat dan meninggalkan panggilan dengan Laura. Saat berdiri persis di depan pintu, Lisa sudah berjalan menjauh. "Tunggu!" serunya, hingga membuat Lisa menghentikan langkah.Pria itu pun berjalan semakin mendekat. Penasaran. Apa yang dilakukan baby sitter itu? Perempuan berhijab yang Sisil pekerjakan dan dicurigai Bagas sebagai Lisa. Dia pasti sudah mendengar obrolannya deng

DMCA.com Protection Status