Beranda / Rumah Tangga / ISTRI KEDUA CEO / Hilal Kemenangan

Share

Hilal Kemenangan

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-08 08:59:39

Seminggu sebelum kejadian bunuh diri ....

Kulepaskan pelukan Mas Keanu, dan menjauhkan kepalanya dariku, saat mendengar suara bel pintu. Lelaki itu memang biasa kemari, sepulang kerja, saat istirahat kadang sampai bermalam di apartemen saat aku tinggal di sini.

Ah, dia sudah seperti suamiku saja.

"Siapa, sih?" dengkusnya yang merasa terganggu.

Kami memang jarang bertemu sebelum ini, sementara dia harus bekerja menangani banyak kasus besar di Indonesia, aku harus menyelesaikan S2-ku di Inggris. Sudah lama Mas Keanu mengajak menikah, tapi sebagai harapan besar keluarga Handoko setelah Mbak Lisa, aku memilih menyelesaikan study.

"Mbak Lisa kayaknya," sahutku yang bangkit sembari meraih luaran lingerie di atas sofa.

"Mbak Lisa?" tanya Mas Keanu yang ingin memperjelas, sembari menegakkan tubuh di sofa, mengancing dua kancing teratas kemeja yang sempat terbuka.

"Ehm. Ya."

"Apa tak apa-apa?" tanyanya lagi. Tak kujawab sebab aku sudah berjalan menjauh ke arah pintu depan.

Begitu kubuka pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KEDUA CEO   Kejadian di Hotel

    Kejadian di hotel ...."Hallo, pastikan kalian memperketat keuangan. Jangan beri ruang untuk Bagas memakai uang perusahaan sepeser pun setelah ini," tegasku pada orang kepercayaan di kantor.Aku bicara sambil menatap Mas Keanu yang tengah sibuk di balkon menyiapkan drama kematian Mbak Lisa. Kami kini tengah berada di kamar persis di bawah kamar Mas Bagas. Setelah memastikan bahwa Mas Bagas akan jadi gembel jika tak menuruti semua kemauan kami, aku pun menutup panggilan dan melihat apa yang dilakukan Mbak Lisa di kamar darurat sejak tadi. Yah, kamar hotel ini memang megah dan luas. Tapi hanya satu ruangan selain kamar mandi. Jadi kusiapkan ruangan darurat untuk Mbak Lisa berganti.Semoga dia tak sedang menangis di dalam sana. Tidak banyak lagi waktu menuju detik-detik malam pertama sepasang tukang selingkuh.Begitu membuka pintu, wanita itu tengah mematut diri di depan cermin hotel yang besar."Sudah siap, Mbak?" tanyaku pada Mbak Lisa yang sedang mencoba pakaian pengantinnya, untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Jangan Harap Bayimu Lahir

    "Laura!" Teriakan Mbak Lisa bisa kudengar dari balkon di mana aku berdiri. Aku dan Mas Keanu saling pandang. Tersenyum sekaligus berdebar. Nama yang digaungkan itu adalah tanda permainan besar telah dimulai. Jika kelak ditanya apa hujjahku seperti kata Mbak Lisa, aku akan menjawab ingin melindungi kakakku dan harta keluarga."Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Mas Keanu merangkul, menenangkan.Kuanggukkan kepala. Percaya padanya. Tentu saja aku harus percaya padanya jika pernikahan kami ingin berjalan dengan baik. Meski kenyataanya, seringkali kepercayaan Mas Keanu terhadapku. Bagaimana dia menjawab pertanyaanku kemarin.Kala kami bertiga sudah buntu, mencari akal agar Mas Bagas dan Laura bisa merasakan apa yang kakak perempuanku rasakan. Tiba-tiba pikiran aneh terlintas, dan iseng saja terucap di depan Mbak Lisa dan Mas Keanu."Hah! Aku punya ide!" seruku yang sontak membuat dua orang itu fokus padaku. Wajah mereka serius, dengan dahi yang sama-sama mengerut.Mas Keanu menggera

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Bukan Aku Pelakunya

    "So? Gak jadi?" Kuangkat dua alis dengan mata melebar menuntut jawaban pasti darinya. Sebenarnya kan, Mbak Lisa yang bermasalah dengan Laura. Kenapa malah justru aku yang dendam kesumat padanya? Aku turut tak tega kala melihat mata Kamila saat menanyakan papanya. Heran. Apa sih kelebihan Laura dibanding Mbak Lisa? Apa karena kakakku terlalu polos. Argh, bahkan antara bodoh dan polos itu hanya setipis kulit ari bedanya."Sil, aku takut ...." Ucapan Mbak Lisa terhenti. Aku tahu apa yang hatinya rasa. Di satu sisi, kebaikannya tak sanggup menyakiti orang lain, tapi di satu sisi dia takut aku kecewa."Oke. Mbak terlalu lelah sekarang," ucapku yang kemudian berjalan ke arahnya dan melepas pakaian pengantin hingga tersisa baju yang digunakan untuk melapisi tubuhnya. Wanita itu pasrah, membiarkan"Biar aku saja yang gantikan untuk sekarang, Mbak pulang ke apartemen istirahat, dan bersiap untuk rencana selanjutnya. Oke?!" Kuhentikan pergerakan sejenak saat pakaian pengantin sudah terpasang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Apa yang Mas Keanu Lakukan

    "Ada apa, Bi?" tanyaku."Kata Nyonya Laura, Ibu Lisa datang ke sana dan menghantuinya?!""Apa?!" Aku sangat terkejut. Kami bahkan belum ke sana.Lalu siapa yang menakut-nakuti Laura? Apa iya Mbak Lisa? Apa dia merencanakan sesuatu yang besar tanpa aku?Ah, tapi untuk apa Mbak Lisa melakukan itu? Aku kenal dia. Apa ... jangan-jangan Laura memang sudah gila dan berhalusinasi tentang Mbak Lisa. Yah, jelas. Orang baik saja bisa gila, kalau sampai ada orang bunuh diri di depannya dengan terjun dari balkon 20. Apalagi orang sebejat Laura? Dia pasti merasa sangat bersalah pada kakakku dan berpikir yang tidak-tidak tentangnya.Kabar bagus ini mah. Apa kubuat lebih gila dengan tetap datang ke sana menakut-nakutinya?Targetku, kalau gak rumah sakit jiwa, ya seenggaknya dia tersiksa lahir batin oleh cinta. Lalu kutendang hingga jadi gembel! Toh dia memang tak punya hal sedikit pun atas harta yang Mas Bagas hambur-hamburkan.Itu masih, bagus, sih. Dengan hukum yang Mas Keanu kuasai juga aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Hubungan tanpa Kepercayaan

    "Hei! Siapa di sana!" Saat aku berbalik, Mas Keanu sudah berlari. Tampak sesosok bayangan yang sempat mengarahkan kamera ke arah kami. Itukah alasan Mas Keanu mengejar orang itu.Ada apa ini? Apa ada yang tahu bahwa aku tengah mengerjai Laura dan merekamnya? Gawat! Ini akan jadi bom waktu di kemudian hari.Karena tak ada yang mengawal aku akhirnya kembali, sementara Mas Keanu hilang di kegelapan mengejar orang yang sempat merekam keberadaanku.Aku buru-buru ke mobil, kesulitan berjalan cepat karena harus mengangkat gaun pengantin yang kukenakan. Takut ada warga yang melihat, digerebek ketahuan ganggu orang, lalu diviralkan. Jangan sampai deh, malah lebih viral video kunti dibanding video pelakor. "Siapa tadi itu, Bu?" tanya Bibi celingukan."Nggak tau, Bi.""Bukan orang yang tadi siang sama Pak Keanu?" Bibi menggumam. Bermonolog. Tapi aku masih bisa mendengar."Apa, Bi?" Sontak saja aku yang sibuk membenarkan posisi tubuh dengan pakaian ribet ini, membalik tubuh ke arah Bibi duduk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Hal paling Gila dalam Hidup Sisil

    Mata Sisil menyipit kala namanya disebut oleh sang suami. Siapa yang dihubungi? Jika ini ada kaitan dengannya berarti adalah orang dekat."Mbak Lisa?" gumamnya sangat pelan. Seolah pertanyaan itu hanya didengar oleh dirinya sendiri. "Ah, nggak!" Perempuan yang akan melangsungkan akad nikah palsu dengan Bagas itu menggeleng. Menepis kecurigaan pada kakaknya sendiri."Lalu siapa?" Tanpa diduga, wanita itu menerobos masuk. Tak mampu lagi menahan rasa penasaran yang mendera hatinya. Apalagi ini tentang Keanu, lelaki yang sangat dia cintai.Kalau benar dugaannya adalah seorang pelakor seperti Laura yang dihubungi suaminya, Sisil bersumpah dalam hati. Dia akan membunuh keduanya dengan cara apapun.Sisil merebut benda pipih di tangan Keanu yang masih tersambung dengan wanita di ujung telepon."Sil?!" Mata Keanu membeliak. Tak menyangka jika Sisil mendengar percakapannya dan kini ponsel sudah berpindah tangan ke perempuan yang mengenakan kemeja gamis, dibalut blazer. Baju yang sebelumnya h

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Perdarahan

    "Bu ... Nyonya berjalan ke mari." Bibi segera memotong sayur di meja dapur, dia memperingatkan Lisa yang sudah bersiap di dapur untuk mengerjai Laura."Ah, ya!" sahutnya singkat, sembari duduk di depan bibi. Dan wanita tua itu pura-pura tak melihat apapun, atau merasakan kehadiran Lisa.Suara langkah Laura semakin jelas kala kakinya mendekat area dapur. Lisa menatap tajam ke arah pintu masuk dapur."Aaa ....!" Laura berteriak kencang sebelum akhirnya berbalik dan lari terbirit-birit."Ck. Cuma segitu nyalinya?" Lisa mendecak. Dia lalu bangkit membenahi pakaian yang sengaja dibuatnya tak beraturan. "Ibu nggak papa harus ke mari?" tanya bibi sambil menyerahkan jaket yang disembunyikan di dalam lemari.Lisa meraih jaket miliknya, lalu segera memakainya."Nggak, Bi. Mau gimana lagi? Aku udah janji sama Sisil," ucapnya sembari menutupkan hodie ke kepala yang terbalut kerudung. "Bibi makasih ya, udah banyak bantu aku." Lisa tersenyum tulus. Wanita paruh baya itu sangat setia padanya. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Balas Dendam yang Membabi Buta

    "Mas! Mas! Bangun!" Sisil menggoyang tubuh Keanu yang masih pulas di atas ranjang.Lelaki yang kelelahan itu berusaha kuat membuka mata dan mengerjap. Sekeliling tampak remang. Hanya pencahayaan lampu tidur dan beberapa cahaya terang yang menembus celah gorden yang tak tertutup rapat.Cahaya itu menimpa Bagas yang tengah tak sadarkan diri di bawah sana."Ya, Sayang." Dalam keadaan masih mengantuk Keanu memaksa bangkit dari ranjang. Lalu meraih pakaiannya yang berserak di sekitar.Sisil mendesah. Menatap sang suami yang berjalan ke arah kamar mandi. Seperti biasa. Lelaki itu pasti risih jika tak membersihkan diri lebih dulu. Pikirannya kembali melayang pada chat yang dikirim ke nomor Bagas oleh Laura.Wanita itu lalu terpikir sesuatu. Ia harus segera menghubungi seseorang. Meski malam telah larut. Diliriknya angka di ponselnya sendiri. Sejenak. Sudah pukul 00.30. "Maaf jika aku mengganggu," gumamnya.Namun, kala membuka layar, perhatiannya beralih pada suara seseorang yang mengaduh. Un

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • ISTRI KEDUA CEO   Misi Berhasil

    "Mas, gimana menurut kamu sekarang?" tanya Sisil sembari meletakkan cangkir di atas meja, dekat laptop yang digunakan suaminya untuk kerja. "Hem?" Keanu yang kurang jelas mendongak. Melepaskan tatapan dari layar dan kemudian fokus pada wanita cantik yang hanya mengenakan dress tipis dengan rambut diikat tinggi. "Ya, Sayang. Kamu membahas tentang siapa?" Pria yang profesinya sebagai pengacara itu ingin memperjelas maksud pertanyaan istrinya. "Itu si Laura. Hidupnya kan ngenes, lebih ngenes dari janda yang gada suami." Sisil mengatakan secara detail. Dia sendiri meski merasa benci pada masa lalu Laura yang jahat, ada anak kecil yang tak bersalah hadir di tengah wanita jahat itu dan mantan suami Lisa -kakaknya. "Hem, apa kamu belum puas melihat penderitaannya?" tanya Keanu. Sisil menggeleng. "Lalu?""Aku kasihan pada anaknya, Mas. Apa kita ambil jadi anak angkat aja, ya? Atau kita kirim ke panti biar diasuh orang," celetuk Sisil ketika terpikir untuk menolong anak tidak bersalah i

  • ISTRI KEDUA CEO   Semua Selesai

    "Jadi kita harus bagaimana, Mas?" Laura tampak bingung.Bagas mendesah panjang. Dia memikirkan cara bagaimana membalas dendam ada orang-orang yang telah membuatnya terpuruk seperti sekarang."Sudahlah, kita pikirkan nanti, Ra. Mas mau mandi dulu, gerah!" ucap Bagas bangkit. Lelaki itu sudah berjalan mencapai tangga, tapi membalik tubuh karena ada sesuatu yang perlu dia katakan."Ohya, cepat berkemas. Kita harus segera pergi dari sini!" seru Bagas, yang kemudian terus berjalan tanpa menunggu persetujuan sang istri. "Aku perlu menghubungi kolega yang masih punya hutang pribadi padaku, yah cukuplah buat nyewa sebuah rumah minimalis."Laura mendecak sebal. Ia sangat kesal pada Lisa. Wanita itu harus dilaporkan karena kasus penipuan."Tapi bagaimana caranya? Kami bahkan tak punya uang untuk menyewa pengacara." Perempuan yang tengah hamil muda itu mendesah lelah. Dengan langkah gontai bergerak mengikuti Bagas di lantai dua.Bagas yang akan masuk kamar mandi, tiba-tiba harus menghentikan la

  • ISTRI KEDUA CEO   Dunia sudah Runtuh

    Lisa mendesah. "Aku bisa mengurus Kamila sendiri. Toh, selama ini akulah yang mengurusnya, apalagi sejak kamu bertemu mantanmu itu, Mas. Kita cerai saja. Ini sudah keputusan terakhirku." Lisa mengucap tenang. Namun, juga mantap. Seketika wajah Bagas pias. Tak menyangka pada akhirnya Lisa yang lebih dulu menggungat cerai. Habis sudah. Tak ada lagu harapan untuk tetap hidup mewah di keluarga Handoko. Entah, bagaimana reaksi Laura nanti saat tahu, suaminya sekarang hanyalah seorang gembel yang tak memiliki apa-apa."Tap, tapi. Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik, Lis? Lihatlah betapa menderitanya aku tanpa kamu selama ini. Mas minta maaf." Bagas menghiba. Berharap Lisa luluh atas permintaan maafnya."Maafku sudah habis, Mas. Aku terus memaafkanmu, tapi kamu tetap memilih mantanmu itu. Mas tak menoleh sedikit pun padaku dan Kamila, yang jelas-jelas telah membersamaimu sejak lama.""Mas, khilaf, Lis.""Khilaf yang terulang-ulang." Lisa bicara dengan tegas. Tak sia-sia dia terus melatih

  • ISTRI KEDUA CEO   Cerai saja!

    Mbak Wati berlari dari arah dapur, ketika mendengar suara ribut-ribut di kamar Kamila."Ada apa?" tanya seorang pelayan kepada rekannya ketika Wati bergegas dari dapur tempat mereka bekerja."Biasalah. Orang kaya memang selalu begitu," cibir pelayan lain di sampingnya. Seorang perempuan yang semalam telah berhasil memberi obat tidur dalam minuman wanita bercadar di kamar Kamila.Perempuan itu tersenyum. Dia berpikir bahwa keributan pagi ini adalah imbas dari keberhasilan pekerjaannya semalam."Berhenti bergosip! Kalian makan dan digaji oleh orang yang kalian bicarakan keburukannya," tegur kepala pelayan yang tak suka mereka bicara tanpa adab."Not attitude!" dengkusnya sebelum akhirnya melangkah menyusul Wati untuk melihat apa yang terjadi.Mbak Wati yang melihat Bagas dan Sisil sibuk memanggil seseorang, segera mengambil Kamila yang tampak bingung. Untuk kemudian dibawa ke kamarnya dan diurus seperti biasa. Wanita itu tahu diri, hingga tak berani bertanya apapun mengenai keributan in

  • ISTRI KEDUA CEO   Aku sudah Melihatmu, Lisa!

    Lisa memegangi kepala yang berdenyut, saat membuka matanya dengan susah payah. Begitu mengerjap, cahaya menembus celah jendela. Wanita itu terhenyak, pagi telah tiba sebelum ia sempat menunaikan sholat subuh. "Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa kesiangan?"Wanita itu bangkit dengan tergesa. Berdiri di depan cermin untuk melepas topeng yang Sisil berikan semalam. "Aku bahkan tak sempat melepas benda ini sebelum tidur. Ini sangat aneh." Lisa meneleng sejenak mengingat-ingat kejadian ganjil semalam. Merasa sudah kehilangan banyak waktu, akhirnya ia bergerak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap sholat."Li, Lisa ...." Mata Bagas hampir saja lepas melihat sosok wanita di hadapannya. Sementara wanita yang baru selesai mandi dan merasakan situasi yang tak baik telah menimpa, buru-buru menarik tubuhnya kembali ke kamar mandi, menghindari tatapan pria itu. "Ya Tuhan bagaimana ini?" Lisa menggumam bingung."Apa yang sedang terjadi? Kenapa kepalaku terasa berat?" Lisa berta

  • ISTRI KEDUA CEO   Kamar Kamila

    "Apa ini, Sil?!" teriak Bagas dengan amarah yang meletup-letup. Baru saja dia berprasangka baik tentang Sisil tapi ternyata dalam sekejap dia menikamnya dengan cara lain.Sisil memutar mata malas. "Udah deh, Mas. Gak usah berisik! Katanya mau lapor Pak RT. Panggil warga buat gerebek aku? Silakan! Sana!""Kamu nantangin aku, Sil! Oke! Kamu akan habis karena berbuat mesum padahal sudah punya suami!" Suara bariton itu menggema, sampai membangunkan pelayan yang tidur di kamar pembantu, terbangun. Namun, seperti biasa, mereka tak berani keluar dan melihat apa yang terjadi di ruang-ruang utama. Hanya kepala pelayan yang berani mengintip dari kejauhan. Takut jika ada perampok dan sejenisnya dan perlu untuk memanggil polisi.Bagas bergegas, dia ingin membuktikan bahwa ucapannya bisa menghancurkan Sisil."Tunggu! Satu langkah kamu keluar dari pintu, aku akan menceraikanmu. Dan menghancurkan hidupmu Mas Bagas! Mau jadi gembel?!" Sisil tersenyum sinis. Namun, rupanya ... sang nyonya dan tuannya

  • ISTRI KEDUA CEO   Lapor Pak RT

    Bagas memasuki kamar yang terbuka. Pria itu melihat dengan heran. Bukannya tadi Sisil sudah naik ke atas. Tetapi, kenapa sekarang tidak ada? "Sudahlah. Aku lelah terus memikirkan wanita gila itu. Aku ingin beristirahat," gumamnya. Setidaknya di samping cilaka bertubi-tubi, ada kabar membahagiakan untuknya. Laura yang tak lagi salah paham dan juga sebentar lagi dia akan tahu bahwa Lisa masih hidup.Langkah lebarnya memasuki kamar, dengan malas mendorong pintu. Begitu melihat kasur, langkahnya semakin cepat. Tak sabar merebahkan diri di sana."Ahhh. Lega sekali! Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini. Tak perlu waktu lama, Bagas terlelap dan sempat mendengkur. Bahkan dia tak sadar ketika Sisil melihatnya di pintu, lalu kembali.Tak lama suara ponsel mengagetkannya.Dengan kondisi masih mengantuk, Bagas meraba-raba ponsel di nakas. Begitu dapat, ia segera meraihnya."Ya?" sapanya pada orang di ujung telepon."Tuan, saya sudah mengirimkan foto dari pacar saya.""Benarkah? Foto wani

  • ISTRI KEDUA CEO   Sikap Aneh Lisa

    "Mas, gimana?" tanya Laura tak sabar."Udah kamu tenang aja, ya. Besok aku akan cari waktu untuk pulang," bujuk Bagas yang kasihan melihat Laura. Tak pernah bertemu. Padahal dia sedang hamil. Meski Laura punya andil besar atas kekacauan sekarang, tetap saja Bagas tak bisa melepaskan tanggung jawabnya. Dia juga ikut andil, perselingkuhan yang menyebabkan banyak perselisihan tak akan terjadi jika Bagas menutup celah tersebut."Iya, itu harus, Mas. Kamu kan tau aku sedang hamil.""Ya, Sayang. Iya." Kini Bagas melunak. Tak ingin semua sisi menjadi sumber kesumpekan baginya. Terlebih Laura. Hanya dia wanita yang kini mencintai dan mendukungnya."Soal Lisa?" tanya Laura lagi. "Kamu tunggu kabar besok, oke? Aku sudah menyiapkan seseorang untuk memhuka kedoknya."Bagas mencoba menenangkan istrinya. Dia sangat yakin rencananya akan berhasil kali ini._____________Di tempat lain, Bibi yang akan masuk, urung ketika melihat majikannya tengah berbincang di telepon. Dia diam-diam mendengar pembi

  • ISTRI KEDUA CEO   Wajah di Balik Cadar

    "Mas, tadi aku gak sengaja lihat riwayat panggilan di ponsel Bibi. Banyak sekali panggilan dari Sisil dan Lisa. Ini aneh kan Mas. Apa Bibi itu sebenarnya suruhan Sisil untuk mengerjai kita?""Apa? Kamu serius? Gak salah baca?!" Ini sangat aneh menurut Bagas. Kenapa mereka berhubungan?Sementara Lisa yang mendengar percakapan mereka menutup mulut, terkejut. Secepat inikah rencananya dan Sisil terbongkar?Dia yang terkejut berbalik arah dan pergi meninggalkan tempatnya. Namun, nahas. Gamisnya nyangkut, hingga menimbulkan suara ketika ia bergerak.Bagas sontak menoleh, mencari asal suara. Dia pun bangkit, bergerak mendekat dan meninggalkan panggilan dengan Laura. Saat berdiri persis di depan pintu, Lisa sudah berjalan menjauh. "Tunggu!" serunya, hingga membuat Lisa menghentikan langkah.Pria itu pun berjalan semakin mendekat. Penasaran. Apa yang dilakukan baby sitter itu? Perempuan berhijab yang Sisil pekerjakan dan dicurigai Bagas sebagai Lisa. Dia pasti sudah mendengar obrolannya deng

DMCA.com Protection Status