“Suatu hari kita akan punya anak, Prily.” Arjuna kembali melayangkan kecupannya di dahi istrinya.”“Allah belum percaya sama kita,” kata Prily. Arjuna semakin mengeratkan pelukannya, seiring dengan Prily yang kembali terisak.“Menangislah, jika itu membuatmu merasa lebih baik. Tidak perlu menahannya. Tidak perlu berusaha tegar. Aku tahu ini berat untukmu.”“Untuk kita,” kata Prily. Wanita itu semakin menenggelamkan wajahnya pada suaminya. Tangannya mulai meraih lengan Arjuna.“Berjanjilah, untuk jangan pergi lagi Mas.” Anggukkan kecil dari Arjuna membuat Prily merasa lega.“Aku takut,” imbuhnya.“Kenapa?”“Aku selalu merasa kamu akan pergi jauh,” ucapmu.“Mana bisa aku pergi jauh darimu, Sayang.”’“Kamu bisa, satu bulan kamu baru kembali. Aku jadi berpikir jika aku tidak keguguran, apa kamu akan pulang Mas?”‘Prily andai kamu tahu sebulan ini, aku bahkan tak pernah melewatkan sehari pun tanpa melihat wajahmu. Kau salah, aku selama ini begitu dekat. Hanya saja aku tidak akan membiarka
Last Updated : 2022-08-04 Read more