"Itu buat ... Maksudku itu titipan orang, Ra.""Titipan siapa, Mas?!""Sudahlah, Ra. Lupakan. Nggak penting buat kita." "Titipan Kartika kan, Mas? Iya, kan?!" "Kok kamu tahu, Ra?" "Siapa lagi perempuan yang selalu ngrepotin Mas Fikri kalau bukan Kartika!""Ibu, Ra, yang nitip susu itu buat Kartika.""Ibu lagi! Ibu lagi! Ibumu itu maunya apa sih, Mas! Jelas-jelas Kartika itu sudah punya suami, masih saja melibatkan kamu di kehidupan Kartika!" "Kan tadi sudah kuceritakan, suami Kartika nggak ada di rumah, Ra." "Alah, itu bukan alasan, Mas! Kalau cuma beli susu mereka juga bisa pergi sendiri, kok. Nyatanya aku kemarin ketemu mereka belanja kebutuhan sehari-hari. Kenapa nggak beli susu sekalian!" "Istri Fikri kalau lagi marah-marah gini tambah cantik dan ngegemesin." Sambil mengemudikan kemudi mobil keluar dari POM bensin, tangan kiri Mas Fikri nyolek-nyolek daguku sambil senyum-senyum menyeb
Last Updated : 2022-05-23 Read more