Home / Fiksi Remaja / 8 Tahun Mencintainya / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of 8 Tahun Mencintainya: Chapter 121 - Chapter 130

148 Chapters

Keinginan

***Ceklek!"Eh, anak Mama pulang juga akhirnya. Udah ditungguin dari tadi!"Daver sedikit terkejut saat melihat Natasya yang ada di dalam apartemennya tiba-tiba. Wanita itu duduk di sofa ruang tamu."Kok Mama tau nomor apartemennya?""Tanya resepsionis dong.""Terus password-nya?""Coba-coba aja tanggal lahir kamu."Daver mengedikkan alis. Ia mengangguk singkat. Setelah melepas sepatu, ia membuka dua kancing atas seragamnya dan menampakkan kaus putih oblong yang ia kenakan.Natasya b
Read more

Know

"⏪" = Flashback"⏩" = Kembali ke waktu sekarang***"If you avoid the conflict to keep the peace, you start a war inside yourself."-Davenara (unknown)***Letta keluar dari kamarnya. Ia agak terperanjat ketika melihat Rezo ada di ruang tamu. Cowok itu tampak sibuk dengan barang-barang koleksian aneh yang tidak Letta pahami."Kak," sebut Letta, menghampiri Rezo dengan wajah marah. "Gue gak mau tau, ceritain sekarang juga kenapa lo bisa ada di sini!"Melihat ket
Read more

The

..."Najis dah! Nomor ini telepon gue mulu!" Fara suntuk. Ia melempar ponselnya ke sofa. "Berasa diteror gue!""Rezo ya?" tanya Letta. "Sumpah, gue juga najis sama kakak gue sendiri.""Gak tau dah siapa. Iya kali." Fara tidak acuh."Coba liat nomornya." Daver mengambil ponsel Fara yang masih berdering.Letta menyahut, "Bener gak Rezo?"Daver mengangguk. "Gue angkat ya.""Eh, ngapain?!" sambar Fara panik. "Gak usah, weh!""Heh, bangsat! Gak usah lo telepon-telepon Fara. Lo pikir keren? Kalo berani ketemu sini!"Tidak ada bal
Read more

Truth

***⏪⏪⏪Daver bersama Fara, Letta, dan Elena terjebak macet kota Jakarta dalam perjalanan mereka menuju Bart.Fara duduk di kursi depan mobil. Ia melihat Letta dan Elena sedang mencuri waktu untuk tidur di kursi tengah."Tidur mereka," ujar Fara basa-basi, sebelum membuka topik yang dari kemarin sudah ingin ia bahasDaver menarik rem tangan. "Ya gini, nih. Macet banget Jakarta sampe bikin orang teler di perjalanan." Ia menguap ngantuk. "Pegel bet kaki gue.""Mau gantian nyetir?"Daver terkikih. "Lo lagi. Baru juga bisa. Entar kenapa-napa aja repot gue."Fara mendecih. "Diban
Read more

The Third Game (1)

"A toxic person will never change. They just change victims and blame everything on everybody else."-Daver Negarald (unknown)***"Ra?"Tidak sadar sudah beberapa minggu terlewati, pada hari esok lah hari ujian mereka akan datang. Hari ini—tepatnya sehari sebelum ujian, Anara meminta Daver untuk menemaninya belajar di luar sekalian refreshing."Anara.." panggil Daver lagi dengan lembut, membangunkan Anara yang ketiduran. Ia menepuk pundak gadis itu pelan.Anara langsung bangun dan mengulat. Wajahnya mengerising. "Udah jam berapa?"
Read more

The Third Game (2)

..."Daver dateng mampus lo!""Fara.. Fara." Rezo menghela napas panjang. Ia kembali duduk di sofa. "Kenapa pula pake acara ngadu ke temen lo yang kayak anjing?"Fara gusar mendengar itu."Daver itu bener-bener anak mami kayak anjing. Pilih cewek aja gak bener. Kenapa sih dia gak mau sama lo? Malah milih Anara pula."Rezo memandang Fara dari atas sampai bawah dengan begitu fokus, sehingga membuat Fara merasa sangat tidak nyaman."Gue colok mata lo!""Lo kurang apa ya? Apa kurang bohay makanya Daver gak mau?"Fara merasa sangat tidak dihargai sebagai perempuan.
Read more

Motif

"And i hope you could find a family like Zhenix in your life."-Fara Maria***4 hari kemudian..Selama hari-hari ujian berlalu, Fara tidak pernah tidak mengalami sesuatu yang aneh dan mengganggu dalam sehari.Sehari setelah Rezo datang kemarin, Fara mendapat pesan yang bertuliskan "Cuma Daver yang bisa jagain lo."Dua hari setelahnya, ia dapat lagi. "Bebal banget dah lo ngelawan orang tua terus."Dan hari ketiga, Fara mendapat kabar dari Venya bahwa saham perusahaan orang tuanya tur
Read more

Motif (2)

***"Lo liat nih kalo gak percaya!" Rino menyerahkan foto yang ia ambil di restoran tadi siang.Selepas makan siang di restoran lain, Rino berniat untuk ikut ke rumah Fara seperti yang lain bersama Elena dan Evan."Ngapain coba nyokap lo ketemu Rezo?" tanya Elena, resah.Fara mengembalikan ponsel Rino setelah ia melihat foto tersebut. "Anjir lah.. apa lagi sih ini? Gimana ceritanya nyokap gue bisa sekenal itu sampe makan bareng?""Apa lagi kalo bukan lagi kerja sama, Far. Udah jelas banget itu." Evan kokoh."Kerja sama buat apa?"Tepat sekali. Baru saja membahas Venya, mobil wanita itu datang dan terdengar sedan
Read more

Dasar Anara!

***Seperti biasa, Daver mengantarkan Anara pulang. Kebetulan saat pulang sekolah tadi, ia membawa mobil lagi. Sehingga kini mereka bisa berbincang dengan nyaman sebelum Anara masuk ke rumah."Aku masih kepikiran," gumam Anara sambil bengong."Jujur ya, Ra. Aku malah lebih mikirin gimana Rezo bisa hidup lagi." Daver menatap Anara serius. "Malem itu kamu juga liat dia sekarat kan?"Anara melihat Daver. Ia mengangguk."Kesempatan dia buat hidup pada waktu itu 1%." Daver berpikir. "Apa Letta bawa dia ke rumah sakit ya?""Apa pun itu, Letta sendiri bilang dia dateng ke pemakaman Rezo. Dia juga nangis di sekolah karena Rezo meninggal. Letta gak tau apa-apa, Dav."
Read more

Gila

"Not all storms come to disrupt your life. Some come to clear your path."-Davenara***Ting!AlvanoRaGue jd penasaran knp kemarin lo nanya soal rezoAda apasi?Anara Emileygapapa van gausah dipikirin wkwkAlvanoAda masalah sama dia?Anara EmileyenggagatauAlvanoLah gimana ra wkwkMasa gatau
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status