Kami makan di sebuah restoran, sebenarnya aku ingin pulang namun melihat anak-anak yang begitu suka di ajak keluar, aku tak tega membuat senyum mereka pudar. Tak ada kata terlontar dari bibirku semenjak kami duduk memesan makanan, aku merasa segalanya tak lagi sama sekarang, entah apa yang membuat mas Ridho berubah, diriku yang tak bisa menjadi istrinya ataukah dia yang terlalu lupa bagaimana mengucap syukur."Ga, ada apa, kamu sakit?" Mbak Dewi kembali bertanya, aku tak menjawab, hanua senyum tipis menghias bibirku yang serasa kering."Apa kita pulang saja ga, kamu pucat sekali lho."Aku menggeleng cepat. "Jangan mbak, aku baik-baik saja mbak.""Yakin?"Aku kembali menganggukkan kepala. Kuusap rambut Alina yang duduk di dekatku, sementara Alika sudah duduk sendiri dan terlihat begitu bersemangat."Kami kelihatan pucat ga, sini mbak dandani." Mbak Dewi menarikku mendekatinya, ia mengeluarkam lipstik dari tas kecilnya dan memoles tipis pasa wajahku yang datar."Kamu jangan lupa dandan
Last Updated : 2022-07-18 Read more