Semua Bab TERPAKSA MENDUA: Memilih dimadu dari pada hamil: Bab 21 - Bab 30

51 Bab

21

21 - Api cemburuSudah dua hari Sekar mendiamkan suaminya, tetapi belum ada bujuk rayu bahkan Faiz ikut diam membuat dia semakin marah dan membenci Amira. Terlihat istri kedua Faiz tengah memasak sarapan dengan bersenandung, jam baru saja menunjuk ke angka setengah enam. Sekar menatap tajam ke arah Amira, merasa terintai Amira menoleh dan matanya bertubruk dengan Sekar."Ehh, Mbak sudah bangun," sapa Amira mengulas senyum lalu mulai memasak lagi."Kamu pantas jadi pembantu," celetuk Sekar membuka kulkas lalu meraih air minum dan meneguknya."Mbak, Mas Faiz apa sudah bangun?" tanya Amira tak menghiraukan ucapan Sekar."Kamu gak dengar saya ngomong apa!" geram Sekar menatap tajam ke arah Amira."Denger Mbak, denger kok. Saya sekarang nanya, apa Mas Faiz sudah bangun?" tanya Amira sekali lagi, lalu menghidangkan sarapan di meja makan."Dia belum bangun, kecapean habis olahraga malam," ketus Sekar lalu duduk dikursi dan menyantap makanan."Ohhhh," sahut Amira menganggukan kepala, lalu men
Baca selengkapnya

22

Amira menatap ruangan milik Faiz, ternyata suaminya menyandar gelar CEO ia bahkan baru tau hari ini. Tangannya menyusuri bilik yang berwarna abu - abu khas pria, bokongnya mendarat ke sofa saat pegal menyerang kaki. "Kamu suka ruangan ini?" tanya Faiz ikut duduk disamping Amira lalu merengkuh pinggangnya."Suka Mas." Amira menatap sekeliling lalu bangkit mendekati meja Faiz yang terpajang foto pernikahan istri pertama suaminya."Mbak Sekar, cantik," puji Amira memegang foto pernikahan itu. "Kamu juga cantik," ungkap Faiz memeluk pinggang Amira dari belakang dan menjatuhkan dagunya ke bahu istrinya."Maaffff, aku belum sempat menaruh foto pernikahan kita," kata Faiz mencium pipi Amira sekilas."Tak apa, aku tau kamu sibuk," kata Amira memegang lengan Faiz yang memeluknya."Aku cek berkas - berkas dulu ya, kamu bisa lihat - lihat isi kantor." Faiz melepaskan pelukannya lalu melangkah ke kursi kebesaran dan mulai mengerjakan perkerjaannya."Aku keluar dulu ya, lihat - lihat," pamit Ami
Baca selengkapnya

23

32 - Sekar menang arisanJam sudah menunjuk angka tujuh malam, Sekar berada di club malam elite. Berpakaian sangat seksi, memperlihatkan paha mulus dan payudara yang hampir keluar. Senyuman bahagia terukir di bibirnya, padahal tadi pagi dia tengah marah semua itu lenyap saat namanya muncul dari kocokan. "Selamat akhirnya lo bisa rasain pisang jumbo milik Kenzi, bikin kita merem melek," ujar Aruna yang tengah menenguk wine."Bener banget Run, gue yang pernah rasain akhirnya ketagihan terus," kata Tara sambil membayangkan dirinya yang dulu mendapatkan giliran ketiga keluar kocokan."Gue jadi penasaran, segimana hotnya sih dia," ucap Sekar menerawang bagaimana aksi brondong itu di ranjang."Lo sih, pas kocokan dulu kagak ikut." Aruna menuangkan lagi wine ke gelas."Gimana dong, gue gak boleh sampe buat laki curiga," balas Sekar terdiam saat mengingat kejadian tadi membuat ia mengempalkan tangannya."Hallo lady, maaf membuat menunggu," sapa seorang pria dengan tubuh kekar, hidung mancung
Baca selengkapnya

24

24 - CumandarasaFaiz melirik jam di dinding yang menunjuk angka sebelas malam, ia memandang pintu rumah menunggu istri pertamanya pulang. Sudah ditelepon tetapi tidak diangkat, wanitanya pasti mematikan nada dering itulah kebiasaan jika tengah marah padanya."Ke mana, Sekar sih!" geram Faiz membuka pintu dan menatap keluar.Amira menatap suaminya ia perlahan mendekat lalu memegang bahu Faiz membuat pria itu menoleh dan memandangnya."Mendingan Mas tidur saja, mungkin Mbak Sekar sedang menginap," celetuk Amira memegang lengan Faiz, pria itu mengembuskan napasnya lalu mengangguk."Mungkin ucapanmu benar, dia tengah menginap. Ya sudah ayoo kita tidur," ajak Faiz lalu menutup pintu lagi dan membopong istrinya menuju kamar mereka."Massss! aku bisa jalan sendiri," pekik Amira terkejut saat tubuhnya melayang dan dalam dekapan suaminya."Mass mengingin kuah bakso darimu," ucap Faiz membuat Amira bersemu karena mengerti arti dari ucapan suaminya.Mereka lagi - lagi melakukan kegiatan panas
Baca selengkapnya

25

25 - belanja bertigaSurya telah berada di atas, Faiz tengah diruang tengah menunggu para bidadarinya berdandan untuk pergi jalan - jalan sesuai janjinya. Ia melirik jam lalu mendengkus sudah sejam dan mereka belum keluar kamar, emang dasar wanita selalu lama membuat para lelaki menunggu."Maaf, Mas. Membuat kamu menunggu," kata Amira membuat Faiz terkejut lalu memandang istrinya."Kamu berdandan," ucap Faiz memandang Amira dari atas sampai bawah."Kamu tak suka Mas? kalau gak suka aku ganti dan bersihkan make - upku," ujar Amira pelan, ia merasa jika suaminya tak menyukainya."Tidak Mira, jangan! kamu sangat menawan sayang, lakukan ini untukku." Faiz menarik lengan istri keduanya membuat Amira terjatuh dalam pangkuannya."Masss, apaan sih. Biarkan aku duduk di sofa," ujar Amira memberontak ia tak ingin bertengkar dengan Kakak madunya."Tidak sayang, tolong jangan membantah, biarkan seperti ini," perintah Faiz tak menyadari bahwa Sekar sudah berada di ruang tengah memandang kesal ke a
Baca selengkapnya

26

26 - SakitSebulan sudah pernikahan Faiz dan Amira, wanita itu sangat bahagia karena suaminya berusaha adil. Tetapi ia sedikit kesal dengan kelakukan Sekar, berusaha sabar lantaran mengerti jika saja diposisi menjadi istri pertama. Sekar pernah mengunci Amira dalam kamar mandi, disaat Faiz sudah pamit kerja dan dia baru dibukakan pintu saat pria itu pulang. Amira terbangun dari tidurnya, melirik ke samping tapi tidak menemukan Faiz. "Dimana Mas Faiz?" gumam Amira ia menguap lalu turun dari ranjang, melangkah keluar menuju dapur.Penciumannya menghirup aroma mie instan saat sampai di dapur, memandang suaminya yang tengah duduk sambil mengaduk makanan itu di mangkuk. Tiba - tiba perutnya bergejolak, dengan langkah cepat berlari menuju tempat cuci piring dan memuntahkan cairan. Faiz terkejut melihat istri berlari, ia langsung bangkit lalu menghampiri Amira dan mengurut belakang leher kekasihnya.Hueekkkk! Huekkk! Hueekkk!"Kamu kenapa, sayang?" tanya Faiz khawatir lalu cepat mengambil
Baca selengkapnya

27

27Faiz membopong istri keduanya menuju kamar, diikuti Sekar di belakang karena dia tidak ingin Amira memberitahu jika ia menyiram air es padanya. Dengan hati-hati Faiz membaringkan tubuh Amira lalu duduk memandang tajam ke arah Sekar. "Kenapa, Mas memandang seperti itu," ucap Sekar risih dipandang tajam bak ia pencuri tengah tertanggap basah dan sedang diintrogasi. "Apa kamu bodoh! Mira tengah demam, cepat ambilkan wadah dankompresan!" perintah Faiz membuat Sekar mendengkus kesal karena dikatai. Dengan langkah malas Sekar pergi mengambilkan barang yang diperintahkan. Sedangkan Faiz berbalik memandang Amira serta tatapan khawatir, lengannya terulur memegang jemari istrinya yang terasa sangat panas. Mencium kening Amira dengan penuh perasaan, perlahan wanita itu membuka matanya dan netranya langsung menangkap wajah Faiz."M-Masss," panggil Amira dengan suara lirih, membuat Faiz menjauhkan wajahnya."Kamu sudah sadar, kenapa tidak bilang kalau demam," tuntun Faiz meminta penjelasan.
Baca selengkapnya

28

28 - Dia siapa!"Hasilnya apa, Sekar?" tanya Faiz bangkit lalu meraih test pack yang dipegang istri pertamanya.Setelah test pack diambil Faiz, Sekar memilih pergi meninggalkan keduanya. Matanya mengerjap tak percaya dengan apa yang dilihat, pria itu segera menyiap benda kecil itu ke saku. Berjongkok dan membopong Amira lalu berputar membuat istrinya menjerit terkejut. "Apa yang kamu lakukan! turunkan aku," pekik Amira melingkarkan tangannya ke leher Faiz."Aku bahagia sayang, allhamdulillah terimakasih ya ALLAH. Telah mengabulkan doaku," ucap Faiz penuh dengan rasa syukur."Kita tidur dulu ya, sayang. Pagi nanti kita ke rumah sakit bareng Ibu," tutur Faiz merebahkan tubuh Amira dengan hati-hati."Ini belum pasti, Mas. Jangan kasih tau Ibu dulu," pinta Amira menatap mata Faiz.Faiz mengembuskan napas pelan lalu mengulas senyum dan mengangguk. "Ya sudah kamu sekarang tidak," pinta Faiz mengelus surai Amira dengan lembut.Amira menurut ia memilih memejamkan mata karena kepalanya semaki
Baca selengkapnya

29

29 - Ternyata dia ...."Allhamdulillah baik Kyra, kamu gimana?" tanya Faiz lalu ikut duduk saat wanita itu mempersilakan."Dia siapa? dimana istrimu?" tanya Kyra memandang Amira."Kenalkan, ini Amira istri keduaku." Faiz menggenggam jemari Amira lalu mengangkatnya memperlihatkan pada Kyra.Kyra mengangguk. "Kenapa kamu tidak mengundangku sialan!" maki Kyra menjitak kening Faiz, membuat lelaki itu mengaduh.Faiz mendengkus kesal lalu mengusap keningnya yang terasa nyeri. "Kamu ini tak pernah berubah selalu saja suka menjitakku," keluhnya."Jangan merajuk begitu, tak pantas bodoh! Ayo cepat katakan kenapa kamu tak mengundangku!" geram Kyra."Kamu ini pikun atau apa! Kita saja baru kontakan beberapa hari yang lalu, saat kita tak sengaja bertemu. Sudah pasti aku tak bisa memberitahumu, karena nomor yang dulu sudah tidak aktif bukan," ucap Faiz sekaligus menyindir."Dia siapa, Mas?" tanya Amira sudah tak tahan melihat kedekatan kedua manusia di hadapannya itu.Kyra menyengir saat mengingat
Baca selengkapnya

30

30 - Hanya sebentar Sekar tengah selonjoran di sofa sambil menonton televisi. Suara bel membuat ia bangkit sambil menggerutu karena terganggu, saat ia buka ternyata Arum yang bertamu. Dia cepat-cepat mencium punggung tangan mertuanya."Ayoo, Bu. Masuk," tawar Sekar menaikan alisnya, namun ia tetap masuk dan duduk di sofa."Sebentar, aku siapkan minuman," pamit Sekar melangkah pergi ke dapur."Ada apa dengan dia, apa habis meneguk samponya," gumam Arum menyandarkan punggung lalu mengembuskan napas pelan."Ini Bu. Sekar buatkan jus jeruk ini sangat panas pasti seger rasanya," ucap Sekar menaruh gelas di meja, Arum langsung mengambil dan meminumnya."Di mana, Amira?" tanya Arum, menaruh gelas itu ke meja."Dia pergi bersama Mas Faiz, sebentar lagi juga pulang. Ini Mas Faiz baru memberitahu dan menanyakan aku pengen apa," balas Sekar membuat Arum mengangguk paham."Ibu mau pesan apa, sekalian nanti," tutur Sekar memandang mertuanya."Ibu pengen sop buah aja, Sekar." Wanita itu menganggu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status