Home / Pernikahan / Ternoda sebelum Malam Pertama / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Ternoda sebelum Malam Pertama : Chapter 41 - Chapter 50

268 Chapters

Mengejar Hidayah

Liana berusaha tenang. Tubuhnya menyandar ke pintu memegangi baki berisi minuman dan kue di tangan dengan hati berdebar. Dari sini semua obrolan di dalam terdengar dengan jelas.Ia tak bermaksud diam-diam mendengar pembicaraan orang-orang dalam ruangan milik Kiai Abdullah tersebut.Bukan menguping atau mengintip. Sebab, sebelumnya saat di dapur ... Umi Aisyah akan menyiapkan minuman dan makanan. Namun, Liana bersikeras menggantikan."Tapi ... em, Nduk Li ... maaf ini untuk Raudah, mereka akan membicarakan soal lamaran." Umi tahu Liana pasti tak akan nyaman dengan situasi tersebut.Liana syok sejenak. Namun, dengan cepat berusaha menguasai diri. Dia yakin Allah akan memberikan takdir terbaik menurutNya. Di saat semua orang sudah tertawan hatinya oleh Raudah, apalagi yang bisa diperbuat?Meminta cerai karena suami ingin menikah lagi, bukan lah hal yang termasuk dalam uzur diperbolehkan syariat. Kecuali dengan catatan tertentu, misal saat lamaran Liana mensyaratkan monogami. Namun, saat
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Kasih Sayang yang Membutakan

"Ap-apa maksud Mbak?" Raudah tercengang mendengar permintaan Liana untuk menerima pinangan Gus Bed. Apa Liana sadar dengan ucapannya? Bahkan wanita itu tak sebanyak dirinya mengenyam ilmu agama di pesantren. Namun, bisa dengan lapang dada memintanya untuk jadi adik madu.Liana menatap Raudah dengan penuh harap. Wanita yang masih syok mendapat lamaran dari keluarga Gus Bed itu semakin syok mendengar secara langsung dari istrinya. Raudah pikir, Gus Bed terlalu dendam pada Liana hingga membutuhkan dirinya untuk menyiksa sang istri. Namun, justru Liana sendiri kini juga datang padanya."Saya mohon." Mata Liana dipenuhi kaca-kaca.Raudah makin tak mengerti. Melihat sikap Liana yang bersikeras memintanya."Apa Mbak sadar dengan yang Mbak Liana ucapkan? Berbagi suami tak semudah yang kita pikirkan, meski dengan alasan sangat mencintainya."Raudah berusaha menekan apa yang sebenarnya hati inginkan. Tak dipungkiri, bahwa nafsunya sangat ingin memiliki Gus Bed meski menjadi yang kedua. Namun,
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Demi Alhesa

Walaupun terkadang memaksakan untuk berpura pura bahagia itu jauh lebih menyakitkan dan menyiksa diri ditiap harinya, tapi melihat Alhesa aku hanya bisa meneteskan air mata, karena kebahagiaan seorang anak sesungguhnya adalah dekat dengan kedua orang tua kandungnya.Bayangkan saja jika kuturutkan ego, memilih bercerai saja daripada dimadu?Toh, aku paham betul posisi Gus Bed. Dia ingin memilih menikahi Raudah karena punya alasan sangat kuat. Apa lagi yang bisa dilakukan wanita kotor dan penuh dusta sepertiku? Jika ada rasa sakit yang kurasa dalam pernikahan poligami ini, anggap saja Allah sedang menghapuskan dosa-dosaku. Karena memang dosaku telah menggunung, bukan hanya karena sandiwara tapi juga masa lalu dengan Fay yang tak bisa kuperbaiki, meski aku sangat ingin._Liana_💕💕💕Senyum Liana mengembang mendengar jawaban Raudah. Lega. Akhirnya wanita itu hadir sebagai penolong pernikahannya yang sudah di ujung tanduk."Alhamdulillah." Liana menghambur memeluk calon adik madunya. Tak
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Bahagia karena Cinta

Fay berdiri menatap pemandangan dari balkon kamarnya. Halaman luas penuh bunga warna-warni dan rerumputan hijau yang terawat. Arina sengaja memilih rumah yang berjauhan dari pesantren tersebut. Selain tempat yang luas dan tidak terlalu bising karena jauh dari jalan besar, ia berpikir hal tersebut akan membuat Fay tenang. Jauh dari kehidupan Liana dan keluarga kecilnya, meski masih berada dalam satu kota.Diusap layar ponsel dalam genggaman. Pesan yang ia kirim telah masuk dengan centang dua. Namun, sang penerima belum membukanya sejak tadi pagi.Pria bermata kelam dengan kulit putih bersih itu mendesah. Liana tak lagi memblokir nomornya. Harusnya sejak memilih untuk berusaha melupakan semua tentang wanita itu, Fay memblokir lebih dulu. Namun, ia tak mampu. Melupakan Liana dalam waktu seratus tahun pun terlalu cepat baginya. Apalagi masih dalam hitungan bulan. Tentu sangat berat. Ia bahkan tak yakin jika kelak bisa mencintai wanita lain selain Liana. Cinta pertamanya. Yang juga sempat
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Racun untuk Raudah

Ubed meraih tubuh mungil Alhesa yang tertidur dalam gendongan sang istri. Liana menyerahkannya begitu saja tanpa berpikir apa pun. Anak itu juga hak abinya.Ubed tersenyum. Menatap wajah putih kemerahan tanpa dosa. Cantiknya menyerupai keindahan bulan purnama. Mirip dengan ibunya.Ubed mengayun Alhesa begitu merasakan pergerakan dari bayi tersebut. Ia tak akan rela melihat anaknya terbangun apalagi sampai menangis.Setelah agak lama, pria yang masih mengenakan jas koko sibuk dengan Alhesa, akhirnya Liana memberanikan diri bicara."Abang sudah menemui Raudah setelah akad?"Ubed mendongak. Mengalihkan pandangan dari Alhesa kepada Liana. Lelaki yang selalu terlihat tampan di mata Liana itu menggeleng tanpa suara. Lalu kembali menatap Alhesa."Ke-kenapa?" Liana bertanya takut-takut.Ubed kembali menatap sang istri. Tak ada jawaban darinya selain senyuman. Bahkan Liana tak memahami arti senyum tersebut.Liana menautkan jari-jemarinya. Bingung. Ia tak mengerti apa yang mesti diperbuat seka
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Bimbang

Raudah merapikan penampilannya saat seseorang mengetuk pintu rumah yang baru ditempati. Ia bernafas lega. Setelah lama menunggu, sang kekasih datang juga.Namun, wajah cantik Raudah pias seketika. Senyum lenyap entah ke mana."En-Ning Aishwa ...."Puteri kiai itu mencoba tersenyum. Mengingat tujuannya datang adalah untuk menghibur Raudah. "Assalamualaikum. Dek.""Waalaikumussalam." Raudah tak bisa menyembunyikan kekecewaan.Orang yang datang dikira Gus Bed rupanya adalah Aishwa, kakak iparnya."Gimana rumahnya? Nyaman?" Aishwa melongok. Pura-pura bertanya agar Raudah memintanya masuk.Raudah yang paham kode wanita di depannya segera meminta Aishwa ke dalam. "Oh ya, monggo, Ning. Masuk." Raudah memaksa tersenyum di sela kekecewaannya.Kini langkah kakak perempuan Gus Bed berjalan ke ruang tengah dan arah dapur. "Wah, MaasyaAllah. Santri-santri itu memang bisa diandalkan. Lihat saja perabot rapi dan semua sudah terisi bahan makanan," ucapnya lagi tanpa mendapat tanggapan dari Raudah
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Pernikahan Orang -orang Baik

Saat Fay melepaskan bibirnya dari seorang perempuan nakal -salah satu dari sekian banyak pacar Doddy- tak sengaja ekor matanya menangkap bayangan seorang gadis. Shinta Amanda, seorang kini berprofesi sebagai tenas juga sahabat dekat Liana.Seketika Fay mendorong tubuh yang mengenakan pakaian kurang bahan di pelukan. Tatapan pria itu beradu dengan Shinta yang memandang nyalang ke arahnya."Au ...." Pacar Doddy mengaduh lantaran tubuh dan kepala membentur dinding.Namun, Fay tak peduli. Fokusnya berada pada sosok di ujung koridor bangunan. Ia menyipitkan mata, tatkala sahabat pacarnya mengucap sesuatu dari kejauhan."Brengsek!" Shinta mengucap dengan nada menekan muak. Memperhatikan gerak mulut gadis itu, Fay bisa menangkap apa yang diucap.Habis lah sudah. Shinta pasti akan mengadu pada Liana hingga hubungan mereka terancam berakhir."Astagfirullah ...." Fay menggumam diiringi desah kala terbayang masa lalu. Di mana menjadi penghubung kebencian antara dirinya dan Shinta.Fay sendiri ba
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Perang Sosmed

Jika Raudah bahagia menikmati malamnya bersama sang suami, maka Liana melewati dengan tangis. Bantal yang digunakan cukup menjadi saksi bisu bahwa hatinya tengah merasai sakit. Malam-malam yang lalu, meski ia lewati dengan diamnya Gus Bed ... namun, rasa itu tak sehampa sekarang. Dipandangi ranjang kosong di sebelah Alhesa, tempat lelaki itu biasa berbaring. Dia yang belakangan hanya menampakkan punggungnya pada Liana.Didiamkan oleh orang yang dicinta itu sakit. Namun, lebih menyakitkan saat ia tak ada di samping kita. Keberadaannya setidaknya membuat tenang, karena tahu apa yang tengah dilakukan.Sekarang? Liana mendesah di sela air mata yang bercucuran. Ingin ia tidur dengan memejamkan mata. Dengan begitu akan lupa perih yang dirasa. Namun, gagal. Padahal hari ini sangat melelahkan baginya.Berkali-kali layar ponsel menyala di atas nakas tak ia hiraukan. Terakhir dibuka, kala didapati chat dari Shinta dan sang ibu yang menguatkan.Mungkin pesan-pesan lain ramainya grup dari kampus
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Korban yang Disalahkan

Apa yang mesti dilakukan saat semua orang memandangmu buruk? Segala sesuatu yang kita lakukan adalah salah. Meski sudah berkorban demi orang lain dan meninggalkan kesenangan sendiri. Aku wanita korban pelecehan. Kupikir ketika mengatakannya pada orang lain, seseorang akan melindungiku dan memberi pelajaran pada pelaku kejahatan tersebut. Namun, aku salah. Seseorang yang kucinta pergi menjauh. Ia bahkan tak bertanya siapa pelakunya? Bagaimana perasaanku setelah mendapat perlakuan buruk -disentuh dan dipaksa- pria asing?Sekarang aku tahu ... kenapa korban perkosaan memilih diam dan menutup mulut rapat-rapat? Mereka tak hanya malu karena telah ternoda, tapi juga akan kehilangan orang-orang yang dicinta sepertiku.Ya ... aku tahu, ini tak sepenuhnya salah Gus Bed. Ia menjauh bukan hanya karena calon istrinya tak suci. Namun, lebih dari itu karena aku tak mengindahkan semua nasehat. Memaksa pergi ke Pesantren, memanfaatkan moment besar di sana untuk melampiaskan rindu padanya.Aku te
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Neraka bagi Istri Kedua

Pria yang memiliki luka bakar sama seperti pemerkosa itu, berdiri di samping Kiai Abdullah di atas panggung pengantin. Meski baru ini melihatnya, kenapa aku yakin dia adalah pelakunya? Siapa pria paruh baya itu? Kenapa ada di pesta? Apa dia dekat dengan keluarga pesantren. Karena tak mampu mengendalikan emosi, langkah ini refleks bergerak ke depan. Tak peduli menabrak tubuh banyak ikhwan. Kemarahan telah menguasai pikiran, siapa yang bisa menghalangiku sekarang? Pertama aku akan mengarahkan telunjuk ke wajahnya di depan semua orang."Dasar pemerkosa! Bajingan!"Lalu menamparnya dengan keras. 'Plak!' Pria tua tak tahu diri itu meringis menahan sakit. Semua orang bingung dan ikut memakinya, dengan begitu polisi akan memprosesnya secara hukum.Namun ....Ya Rabb .... Ini mustahil. Mana mungkin kubongkar aibku sendiri di depan orang banyak."Ada apa Ustazah?" tanya Mbak Wanti yang sontak memegangi tubuh karena syok. Dia seorang santriwati, sedari tadi bersamaku membantu di tenda dapur
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more
PREV
1
...
34567
...
27
DMCA.com Protection Status