"Li, kebaikan apa pun yang Fay tampakkan jangan mempercayainya. Saat ini antara kamu dan Fay hanya 'MENGHANCURKAN ATAU DIHANCURKAN.'" Ibu kini mewanti-wanti."Ya, Bu.""Apa kamu sudah tidur, Li? Maaf jika Ibu mengganggu.""Hem?" Aku kembali melirik jam dinding. Lalu menyamakan waktu yang ada di ponsel. Benar jam 03.18. Kenapa Ibu tanya begitu? Apa Ibu bergadang?"Ya, sudah. Li tidurlah. Ingat pesan Ibu, jangan terperdaya oleh sikap Fay, dan lekaslah pulang ke Indonesia. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam," jawabku pelan. Ucapan Ibu seolah terpatri dalam ingatan, kalimatnya sama persis yang Shinta ucapkan dulu padaku.Hari itu ia berlari terengah menghampiri. "Li ... Lo harus tau seperti apa Fay!"Dahiku mengerut seketika. Baru juga datang, Shinta seperti orang kesurupan yang bicara ngelantur."Lo kenapa, sih, Shin? Lo habis nyabu lagi, ya?""Nggak. Beneran deh. Aku lihat sendiri, Fay bareng Doddy sekarang." Shinta bersikeras menceritakan apa yang dilihatnya."Udah, deh. Gue tau lo dend
Last Updated : 2022-08-09 Read more