All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh: Chapter 51 - Chapter 60

243 Chapters

51 - Surat Wasiatnya

Ruang Co-CEO Prakarsa Mega Group. “Tuan?” Mona masuk ke ruangan. “Mobilnya sudah siap.” “Baik.” Andro menutup laptopnya. Diikuti Mona dan Hans dari belakang, ketiganya masuk ke mobil dengan supir yang menyetir. Agenda Andro hari ini adalah mensurvei ke pembangunan hotel di sekitar Bandara. “Apa anda ingin makan siang lebih dulu, Tuan?” Tanya Mona. “Tidak kita langsung kesana saja.” ucap Andro fokus menatap gadgetnya. Mona cemberut karena dia tidak bisa menarik perhatian Andro. Sementara Hans fokus mengamati kenyamanan Tuan Mudanya. Sesampainya di pusat konstruksi, Andro dan Mona disambut oleh penanggung jawab, ia adalah sang arsitek. “Selamat datang Tuan Andro.” Andro menjabat tangan arsitek tersebut, “bagaimana pembangunannya?” Sang arsitek kemudian menjelaskan satu persatu pada Andro. Memberikan helm pengaman pada Andro dan Mona yang langsung mereka pakai. “Berapa persen lagi menuju penyelesaian?” “Sekitar 42% lagi, Tuan.” “Bisa selesai sesuai jadwal?” “Iya Tuan.” “Mo
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

52 - Taman Biru

Di dalam gedung Bumindo Corp, ruangan paling tinggi yang tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalamnya Andro tertawa sendiri mengingat kejadian conditioner tadi siang di rambutnya. Sementara Hans di sebelahnya menatap penuh tanya. “Hans, jangan lupa belikan aku pomade saat pulang nanti!” “Baik, Tuan.” Hans mengeluarkan ponselnya saat mendengar tanda pesan masuk. “Ada apa?” Andro menghentikan pekerjaannya. Menoleh pada Hans. Menanyakan pesan dari siapa yang masuk. “Sepertinya, Nona Muda baru saja menggunakan kartu yang anda berikan.” “Apa yang dia beli?” “Nona menggunakannya di sebuah salon, Tuan.” “Hahaha.” Andro tertawa dengan senang. “Aku menyuruhnya meluruskan rambut.” Apa! Hans merasa aneh mengetahui kemauan bosnya. Namun sepertinya dia bahagia dan menganggap istrinya adalah mainannya. “Hans…” “Iya Tuan Muda.” “Apa kau tidak penasaran, melihat rambut lurusnya? Jujur, aku sangat penasaran sekali… Haha, Raya ku yang ikal dan rambutnya mengembang, menjadi lurus” “Tapi
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

53 - Pikirkan Kesalahanmu

Andro dan Sekretaris Hans masuk ke dalam mobil. “Beritahu Pak Sama agar tidak usah membangunkan Raya ketika aku sampai rumah!” “Baik, Tuan Muda.” Sekilar, Hans melihat senyum samar di bibir Andro. Mereka melajukan mobil untuk kembali ke rumah. Sekretaris Hans mengirimkan pesan kepada Pak Sam, lalu dia meletakkan ponselnya dan fokus mengemudi. “Tuan Muda.” “Hm?” “Apa anda tahu jika Nona Celine sudah kembali?” Hans melirik Andro dari kaca spion. Andro masih terdiam sambil menyandarkan kepalanya, memejamkan mata. “Dua bulan lagi, dia akan mengadakan pertunjukan tunggal. Apa anda mau saya mengurus semuanya?” Hans melirik kaca spion lagi. “Sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan diri untuk menjadi sponsor, tetapi jika mereka tahu Tuan Muda akan menjadi sponsor Nona Celine, mereka pasti akan mundur dengan sukarela.” “Lakukan saja. Aku juga ingin melihat seperti apa dia hidup selama ini.” “Baik Tuan Muda.” Mobil mereka menyusuri jalanan yang mulai lengang. Melaju dengan cepat
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

54 - Jangan Tinggalkan Aku

Ya Tuhan, kenapa aku juga mau saja disuruh meluruskan rambut. Sekarang kalau sudah terlanjur seperti ini, mau bagaimana? Padahal jelas-jelas dia sendiri yang memintaku untuk meluruskan rambut. “Hahaha.” Eh, apa itu? Raya terkejut mendengar suara tawa yang datang dari kamar mandi. Raya melirik ponsel Andro di nakas. Ponsel itu masih ada disana. Lalu dengan siapa dia tertawa. Apa mungkin menertawakanku? Raya berjalan mengambil sepatu. Menunggu Andro keluar dari ruang ganti baju sudah dengan setelan jas rapinya. Keluar dari ruang ganti baju, Andro menarik ujung rambut Raya lagi seperti yang ia lakukan kemarin, saat Raya berlutut memakaikan sepatunya. “Kembalikan rambutmu ke bentuk semula, aku tidak suka ini.” Seharusnya Raya cukup mengatakan “Iya”. Namun karena kesal, dia menjawab dengan kalimat yang lumayan panjang. “Kata salonnya ini hanya sementara, paling seminggu lagi dia akan kembali ke bentuk semula.” “Kau mau membuat mataku sakit dengan melihatmu jadi jelek seperti ini?”
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

55 - Kekesalan Andro

Malam harinya ketika Andro pulang, dia hanya menarik dan menggulung rambut istrinya yang telah kembali ikal dengan telunjuknya. “Bagus!” Dia menyeringai. Sebenarnya Raya bukan mengembalikan bentuk asli rambutnya. Namun dia meminta salon untuk mengikalkan. Raya tidak sadar jika dari kemarin andro mengerjainya karena kesal padanya. Namun meski ada terselip rasa kesal dalam hati Raya, dia paling suka melihat Andro saat tidur, wajah tampan Andro seperti obat keracunan bagi Raya meski kalau sudah bangun dan membuka mulutnya, kata-kata Ando sering terdengar seperti penyihir jahat. “Air!” Raya mengambilkan air yang jelas-jelas ada di meja tepat disamping Andro duduk bersandar. Kemudian Andro juga minta dipijat. “Kau tidak bisa memijat lebih keras? Pak Sam tidak memberimu makan?” “Maaf Sayang.” Raya mengeraskan tekanan tangannya. “Apa kau mau membunuhku, ini sakit sekali.” “Eh, eh… maaf, maaf. Kalau seperti ini bagaimana, apa sudah pas?” “Heem.” Sambil menggosok punggung laki-laki
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

56 - Berterima kasih Dengan Benar

Rutinitas pagi Raya adalah mengantarkan Andro masuk ke dalam mobil untuk pergi bekerja. Hans sudah berdiri sedari tadi di dekat mobil. Andro melambaikan tangan kirinya, hal yang tanpa dia sadari selalu dia lakukan ketika mobilnya melaju meninggalkan Raya. Seperti biasa, Raya masih berdiri tidak bergerak ketika mobil menghilang di gerbang utama. Dia masih memandang lurus kedepan, melihat serombongan kelinci yang berlompatan di taman sambil tersenyum sendirian. Mobil Andro sudah melewati gerbang utama, hans di belakang kemudi membetulkan posisi kaca spion. Meliriknya sebentar. Melihat Andro yang pagi ini terlihat sangat senang. Senyum yang jaang ia tunjukkan itu lahir tanpa sengaja saat beberapa kali menarik bibirnya. “Sekretaris Hans, buatkan aku janji dengan dokter!” “Apa anda sedang sakit, Tuan Muda?” “Sepertinya ada masalah dengan tubuhku akhir-akhir ini.” Andro menyentuh dadanya. “Dadaku jadi sering berdebar tanpa alasan.” Hans yang tadinya panik dan mau langsung memutar arah
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

57 - Meladenimu

Benar saja, gadis cantik itu sedang duduk dengan elegan di sofa. Dia terkejut saat pintu terbuka, bangun dari duduknya. Sementara Andro dan Hans masuk, sekretaris senior itu mengisyaratkan agar ketiga staf sekretaris yang lain ikut masuk ke dalam. Kaki ketiga staf wanita itu sudah seperti terkulai tak berdaya. Namun mereka tidak punya pilihan selain mengikuti langkah pimpinan mereka. Sebelumnya, sekretaris senior sudah berusaha menghalangi Celine masuk. “Maaf Nona tapi anda tidak boleh masuk, mari saya antar ke ruang tunggu sebelum Pak Andro datang.” Sekretaris senior bicara dengan sangat sopan, dia mempersilahkan dengan tangannya.. “Kamu tidak tahu siapa aku?” Sekretaris senior menundukkan kepalanya, meminta maaf. Dia tentu sangat tahu siapa gadis di hadapannya. Dua tahun lalu gadis ini bisa keluar masuk ke ruangan presdir bahkan tanpa pemberitahuan maupun membuat janji temu terlebih dahulu. “Maafkan saya Nona Celine, tapi saya tidak bisa mengizinkan anda masuk. Sekretaris Hans m
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

58 - Tidak Mau Lagi

Raya sedang melamun sambil menghabiskan sekotak anggur di meja dapur sambil melihat para koki yang sedang mempersiapkan makan malam. Namun meskipun mata Raya terlihat memperhatikan mereka, tidak dengan pikirannya.Hubunganku dengan suamiku sejauh ini berjalan dengan sangat baik. Tapi bagaimanapun kami tidak menikah atas dasar cinta, aku mungkin hanyalah teman menjalani hari-hari baginya. Mungkin dia hanya mencintai mantan kekasihnya, mungkin juga saat ini dia sedang bimbang karena mantannya kembali datang. Tapi cinta tak bisa dibohongi, bukan? Dia pasti kembali pada pemiliknya.Raya sudah menghabiskan 200 gram anggurnya. Menggeser kotaknya ke pinggir, lalu bangun dari duduk. Dia ingin mencari teman bicara di paviliun. Saat mau melangkah menuju paviliun belakang rumah, dia melihat Jeta yang mondar mandir di ruang keluarga. Raya mendekatinya. Duduk menjatuhkan diri di sofa depan Jeta. Jeta melirik sekilas.“Jeta.” Raya memanggil.“Iya, Nona.” Jeta menghentikan langkahnya lalu berdiri d
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

59 - Menyukai Wanita Lain

Aku benar-benar sudah terlalu baik padanya. Apa cuma aku yang merasa kalau hubungan ini lambat laun sudah seperti pernikahan yang didasari cinta. Tapi kenapa ternyata kenyataannya hanya aku yang merasa seperti itu. Lihat dia, bagaimana bisa melepaskanku dengan begitu mudahnya. Bercerai? Jangan mimpi. “Hans!” “Iya Tuan Muda, apa Anda mau saya mengurus Nona Celine?” Sekretaris Hans selalu tahu apa yang harus dia lakukan. “Terserah.” Andro baru saja mendengar percakapan antara Raya dan Celine di cafe yang direkam oleh Nana ata perintah Hans. Api amarah dalam diri Andro seketika meluap di sekujur tubuhnya. “Argh!” dia membuang semua benda yang ada di mejanya. Berjatuhan begitu saja. Sementara Hans masih berdiri di sampingnya. “Apa yang dilakukan Raya setelah itu?” “Nona Muda langsung pulang, setelah itu tidak keluar lagi sampai saya datang kemari, Tuan.” Jawab Nana. “Oke, keluarlah. Kau sudah bekerja dengan baik. Hans, berikan bonus padanya.” “Baik Tuan Muda.” Hans pergi menyusul
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

60 - Mencabik-cabik Tubuhmu

“Suasana hati Tuan Muda sedang buruk, jangan membantah apapun yang dikatakannya!” Kalimat yang dikatakan sekretaris Hans membuat Raya berdebar sepanjang menaiki tangga memasuki kamar.Raya selesai melepas sepatu Andro, meletakkan sandal rumah dibawah kakinya. Saat dia bangun, suaminya menyentuh bahunya, sedikit menekan. Membuatnya kembali berlutut. Raya mulai dirasuki perasaaan tidak nyaman karena itu. Ini bukan suasana hatinya sedang buruk, tapi sepertinya dia benar-benar sedang marah.“Kau bertemu Celine hari ini?” Suara andro terdengar dingin.Raya tersentak.Bagaimana dia bisa tahu kalau aku bertemu dengan Celine. Apa dia benar-benar mengawasi gerak-gerikku setiap hari? Apa Nana yang memberitahukannya? Tapi dia sudah berjanji untuk tidak memberitahukan itu… Tidak mungkin, pasti sekretaris Hans yang memberitahu dia, karena selama ini sekretaris Hans selalu saja tahu gerak-gerik orang, bahkan sering yang belum keluar dari hatiku pun dia tahu.“Iya, Sayang.” Suara Raya terdengar lir
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more
PREV
1
...
45678
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status