"Ibu."Aku beranjak dari tempat duduk lalu menyalam punggung tangannya dengan takjim."Ibu kok lama sekali. Kalau boleh tahu, ada urusan apa?" tanyaku sambil menarik kursi lalu mempersilahkan ibu mertuaku duduk Rinto masih menunduk, dia tidak berani memandang wajah Bu Aisyah."Adalah ... Itu rahasia."Bu Aisyah menatap ke arah Rinto."Kamu Bambang 'kan?" tanya Bu Aisyah. Dia menyentuh bahunya.Rinto terkejut dan spontan mendongak."Sa-saya."Tidak tahu kenapa Rinto berkata seperti itu."Dia bukan Bambang, Bu. Namanya Rinto. Dia pernah bekerja di tempat Rusly bekerja.""Wait!"Bu Aisyah memotong perkataanku. Dia memenangkan duduk lalu menatap ke arah Rinto. Namun, Rinto tetap menunduk dan tidak berani menatap kedua bola mata Bu Aisyah."Kenapa, Bu?" tanyaku penasaran."Sepertinya aku pernah mendengar nama ini. Kalau nggak salah karyawan yang sempat dipecat dari perusahaan milik kamu 'kan, Nesya?!" tanya Bu Aisyah.Padahal, aku sudah menyembunyikan identitasku dari Rinto. Tidak tahu ke
Read more